73
kegiatan anak sehari-hari perlu dilakukan oleh orang tua anak. pemberian perhatian dan kontrol orangtua pada anak dapat mengetahui
aktivitas yang dilakukan anak-anaknya dan dapat mengetahui tingkat perkembangan pada anaknya.
Berdasarkan wawancara dengan Ibu EM, juga dapat diketahui bahwa dalam melakukan pengontrolan dan memberikan perhatian pada
anak juga lebih sering dilakukan oleh Ibu daripada seorang ayah, karena kesibukan seorang ayah yang harus bekerja dan juga anak lebih
dekat dengan ibunya.
5. Faktor Penghambat Orang tua dalam Mengembangkan
Kemandirian Bina Diri Anak Cerebral palsy Tipe Spastik
Berdasarkan hasil wawancara, diperoleh data tentang faktor penghambat pola asuh orang tua DP dalam mengembangkan
kemandirian bina diri DP, yaitu sebagai berikut: Tabel 8.
Display Data Faktor Penghambat Orang tua dalam Mengembangkan Kemandirian Bina Diri Anak Cerebral
palsy Tipe Spastik
Aspek Data
Sumber Teknik
Pengumpulan Data
FaktorPenghambat Orang tua dalam
Mengembangkan Kemandirian Bina
Diri
Anak Cerebral
palsy Tipe Spastik
Kelainan yang
disandang subyek, sifat mudah marah
dan cenderung
rendah diri 1.
Orang tua 2.
Nenek subyek
wawancara
74
Faktor penghambat yang dialami oleh Ibu EM dalam mengembangkan kemandirian bina diri DP yaitu diungkapkan saat
wawancara, yaitu sebagai berikut: “pas saya melatih DP untuk bisa sendiri buat makan minum dan
aktivitas yang kaitannya dengan diri DP, ya banyak mengalami kendala mbak. misalnya anaknya manja banget,dia apa-apa ibunya,
waktu dia lapar, apa haus, dia manggil-manggil kadang sampai teriak manggil saya. Terus ya, dia kan CP, tangan dan kakinya
kaku, ya saya harus ekstra sabar buat ngajarin dia mandiri seperti megang sendok saat makan, gayung buat mandi dan lain-lain. sifat
DP yang mudah marah mengakibatkan saya susah buat ngajarin dia
mandiri mbak.”wawancara tanggal 13 April 2016 Berdasarkan hasil wawancara dengan nenek subyek, dapat
diketahui bahwa DP anaknya mudah marah. Jika sedang tidak sesuai dengan keinginannya, DP tidak mau melakukan aktivitas apapun,
termasuk latihan bina diri. Orang tua harus mengembalikan suasana hati DP agar mau berlatih mandiri lagi. DP juga anak yang cenderung
rendah diri. Apabila ada orang yang mengolok-olok tentang dirinya yang mengalami cerebral palsy, ia akan diam dan terlihat murung.
Berikut ini hasil wawancara dengan nenek subyek pada tanggal 30 April 2016.
“DP itu anaknya kalo uda males ya males mbak. Gampang marah, kayak rendah diri gitu lhoo mbak. Kadang dia juga bersikap manja.
Apa-apa saya atau ibunya. Makanya dia lama banget latihannya.
Padahal menurut saya, DP itu bisa.” Dari hasil wawancara dengan Ibu EM, dapat diketahui bahwa
orang tua DP dalam mengembangkan kemandirian bina diri DP banyak mengalami kendala, yaitu subyek yang terlalu manja dengan
orang tuanya, kelainan yang ada pada diri DP yaitu cerebral palsy tipe
75
spastikkaku pad tubuhnya sehingga mengakibatkan membutuhkan waktu yang lama dalam melatih subyek dan juga harus penuh dengan
kehati-hatian. Selain itu juga sifat dia yang murah marah mengakibatkan orang tua DP harus benar-benar menjaga suasana hati
DP agar selalu baik dan ceria.
6. Faktor Pendorong Orang tua dalam Mengembangkan