Alur Pikir KAJIAN PUSTAKA

32 Anak berkebutuhan khusus juga pelu diajarkan berbusana, agar mampu menutupi tubuhnya dari kedinginan ataupun kepanasan secara mandiri. Berdasarkan beberapa kegiatan bina diri yang telah dijelaskan diatas, penelitian ini akan memfokuskan pada aktivitas bina diri yang meliputi kebersihan dan merawat diri, makan dan minum, bersepatu serta bepakaian. Peneliti akan menggali informasi tentang kemandirian bina diri anak cerebral palsy tipe spastik.

D. Alur Pikir

Anak cerebral palsy tipe spastik adalah anak yang mengalami kelainan pada fisik. Dampak dari kelainan cerebral palsy ini yaitu anak mempunyai hambatan fungsi mobilisasi, fungsi komunikasi dan fungsi mental Ahmad Toha 1996: 78. Ketiga fungsi tersebut berpengaruh dalam melakukan aktivitas sehari-hari terutama pada fungsi mobilisasi. Dalam melakukan bina diri anak banyak melakukan mobilisasi seperti saat anak akan melakukan toilet training. Bina diri adalah kemampuan mengurus diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sendiri seperti makan, minum, toilet training, mengggosok gigi, mandi dan kebutuhan lainnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, banyak dari orang tua anak cerebral palsy mengharapkan anak untuk mampu melakukan bina diri secara mandiri. Mandiri dalam arti tidak mudah mudah bergantung dengan orang lain. Anak mampu mandiri dalam melakukan melakukan bina diri akan mengurangi kebergantungan dengan orang lain. Salah satu faktor yang mempengarui kemandirian anak yaitu pola asuh orang tua. Pola pengasuhan 33 orang tua yang diberikan kepada anak memiliki pengaruh yag besar pada pendidikan dan perkembangan anak. Menurut Baumrind Casmini, 2007: 47 mengemukakan bahwa pola asuh orang tua atau yang sering disebut pengasuhan berarti bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan pembentukan norma- norma yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya. Pola pengasuhan yang tepat dari orang tua untuk anak dapat membantu anak untuk mengembangkan kemandirian bina diri anak. Pola asuh terbagi menjadi tiga yaitu pola asuh otoriter, permisif dan demokratis. Pada tipe otoriter ini orang tua suka memaksa anak-anaknya untuk patuh terhadap aturan-aturan yang dibuat, orang tua cenderung mengekang keinginan anaknya. Orang tua tidak mendorong untuk mandiri, jarang memberikan pujian walaupun anak mendapatkan prestasi, pengontrolan tingkah laku anak sangat ketat, sering menghukum anak dengan hukuman fisik, serta orang tua terlalu banyak mengatur kehidupan anak. Pola asuh demokratis, orang tua bersikap hangat namun tegas, memberi kesempatan anak untuk berkembang otonomi dan mampu mengarahkan diri namun anak harus tanggung jawab terhadap tingkah lakunya dan orang tua tetap melakukan control terhadap aktivitas anak. Adapun ciri-ciri pola asuh orang tua permisif yaitu orang tua memberikan kebebasan seluas mungkin, ibu memberikan kasih sayang dan bapak bersikap sangat longgar; anak tidak dituntut untuk belajar bertanggung 34 jawab;; anak diberikan kesempatan mandiri dan mengembangkan control internalnya sendiri dan kotrol orang tua rendah. Dalam memberikan pelayanan pada ana cerebral palsy tipe spastik, khususnya saat mengembangkan kemandirian bina diri, agar memperoleh hasil yang maksimal, orang tua perlu memberikan kebebasan kepada anak dalam melaukan segala hal terutama dalam mengembangkan kemandirian pada diri anak, namun orang tua melakukan kontrol dan membimbing pada segala aktivitas anak.

E. Pertanyaan Penelitian

Dokumen yang terkait

Gambaran Kemandirian Remaja Dengan Pola Asuh Permisif

0 45 79

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI TIPE EKSTENSI DI YAYASAN SAYAB IBU Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Quadriplegi Tipe Ekstensi Di Yayasan Sayab Ibu Yogyakarta.

0 8 15

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CEREBRAL PALSY SPASTIK QUADRIPLEGI TIPE EKSTENSI DI YAYASAN SAYAB IBU Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Cerebral Palsy Spastik Quadriplegi Tipe Ekstensi Di Yayasan Sayab Ibu Yogyakarta.

0 3 17

PEMBELAJARAN BINA DIRI DALAM MELATIH KETERAMPILAN MENGGUNAKAN PEMBALUT PADA ANAK CEREBRAL PALSY SPASTIK DI SLB D YPAC BANDUNG.

1 4 44

PROGRAM PELATIHAN BINA DIRI TERHADAP ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BINA DIRI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB AYAHBUNDA PARUNGPANJANG BOGOR.

2 3 32

KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI ANAK CEREBRAL PALSY DI SDN TUNAS HARAPAN :Studi Kasus Pada DV Anak Cerebral Palsy Spastik di Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusif.

0 0 52

PENERIMAAN DIRI ANAK CEREBRAL PALSY(STUDI KASUS PENERIMAAN DIRI ANAK CEREBRAL PALSY YANG DISEBABKAN PENYAKIT TOKSOPLASMOSIS).

2 12 219

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SLB RELA BHAKTI GAMPING I Alamat: Banyuraden, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293.

0 0 172

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KIRIGAMI PADA SISWA CEREBRAL PALSY TIPE SPASTIK DI SLB RELA BHAKTI I GAMPING.

1 1 211

28 pola asuh orang tua dalam melatih kemandirian anak usia balita

0 2 13