35
g. Povidone Iodine
h. Cairan : Ringer Laktat, Dextrose 5
3.8 Cara kerja
3.8.1 Persiapan pasien dan obat
1. Setelah mendapat informed consent dan disetujui oleh Komite Etik
Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan RSUP. H. Adam Malik Medan seluruh sampel
dinilai ulang dan dimasukkan ke dalam kriteria inklusi dan eksklusi Pasien PS ASA 1 dan 2 dibagi secara random menjadi dua
kelompok. 2.
Pasien diberitahu sebelumnya bahwa mereka akan dipuasakan 6 jam sebelum operasi, dilakukan pemasangan jalur infus dengan
abocatth no 18 G pada punggung tangan, diberi cairan infus Ringer
Laktat 2 cckgBB sejak puasa. Pada ruang operasi pasien akan dimonitor dengan pemasangan tensimeter, EKG, dan pulse
oxymetri .
3. Pasien diberitahu bahwa mereka akan menerima obat anestesi
yang mungkin akan membuat lengan mereka menjadi nyeri, dan dinilai derajat nyerinya dengan tabel CBNPS yang telah
dipersiapkan. Populasi yang dijadikan sampel dibagi secara acak menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A menerima Lidokain 40
mg 2 ml Lidokain 2 + 1 mEq Natrium bikarbonat 1 ml + 7 mL Dextrose 5 intravena = jadi larutan 10 ml dalam spuit 10 ml.
Kelompok B menerima Ketamin 100 µgkgBB intravena + Dextrose 5 intravena = jadi larutan 10 ml dalam spuit 10 ml.
4. Obat disiapkan oleh relawan I peneliti tidak mengetahui
komposisi obat yang diberikan. Randomisasi dilakukan oleh relawan dengan randomisasi blok memakai tabel angka random
dengan menjatuhkan pena pada kertas random, ujung pena merupakan angka mulai urutan. Pilih 10 angka dengan digit 2
Universitas Sumatera Utara
36
kebawah membentuk pola berurut dari angka pertama tadi sampai diperoleh sesuai besar sampel yang telah ditentukan.
Sesuaikan sekuensi pada angka yang terpilih. Kemudian sekuensi yang diperoleh disusun secara berurutan sesuai dengan nomor
amplop dan diserahkan kepada relawan I. 5.
Setelah menyiapkan obat, relawan I tersebut memberikan kepada peneliti untuk diberikan pada hari pelaksanaan penelitian.
3.9 Pelaksanaan penelitian