Definisi operasional METODE PENELITIAN

37 7. Dilakukan Pemeriksaan dan Pencatatan 3.10 Identifikasi variabel 3.10.1 Variabel bebas a. Lidokain 40 mg + Natrium bikarbonat 1 ml b. Ketamin 100 µgkgBB

3.10.2 Variabel tergantung

a. Nilai Colorado Behavioral Numerical Pain Scale

3.11 Rencana manajemen dan analisis data

a. Setelah data yang diperlukan telah terkumpul, kemudian data tersebut diperiksa kembali tentang kelengkapannya sebelum ditabulasi dan diolah. Lalu data tersebut diberikan pengkodean untuk memudahkan dalam mentabulasi. Data ditabulasi ke dalam master tabel dengan menggunakan software Microsoft office exel 2007. Analisa data meliputi analisa deskriptif dan uji hipotesis menggunakan program SPSS for windows. b. Data numerik ditampilkan dalam nilai rata-rata + SD standard deviasi. Sedangkan data kategorik ditampilkan dalam jumlah persentase c. Data demografi : Uji kenormalan data numerik digunakan uji Shapiro – Wilk jika P 0,05 data normal, jika P 0,05 bila tidak normal. d. Hipotesa penelitian diuji dengan menggunakan uji T independent, jika data numerik berdistribusi normal, jika tidak normal dilakukan uji Mann Whitney. e. Interval kepercayaan 95 dengan nilai p 0,05 dianggap bermakna secara signifikan.

3.12 Definisi operasional

a. Propofol adalah zat yang sering digunakan dalam tindakan anestesi, baik untuk induksi maupun rumatan, karena propofol mempunyai mula kerja yang cepat, lama kerja yang singkat, dan waktu pulih sadar yang cepat. Dosis induksi dari propofol pada orang yang sehat adalah 1.5 hingga 2.5 Universitas Sumatera Utara 38 mgkgBB intravena. Obat yang dipakai : propofol-diprivan 1. Astra Zeneca. b. Lidokain merupakan obat anestesi lokal dari golongan amida. Mekanisme lidokain sebagai analgesi menghambat suatu enzim yang mensekresi kinin atau memblok C nosireseptor lokal secara langsung. Penghambatan saluran ion natrium dan blockade yang bersifat reversible. Obat yang dipakai injeksi Lidokain 2 20 mgml. PT Bernofarm. c. Natrium bikarbonat merupakan zat pengalkali yang memberikan ion karbonat. Dosis untuk penambahan pada anestesi lokal yaitu : 1 ml Natrium bikarbonat 1mEqml ditambahkan tiap 10 ml obat anestesi lokal menjadi konsentrasi 0,1 mEqml. Obat yang dipakai Meylon 8.4 1mEqml. PT. Otsuka. d. Ketamin adalah Ketamine, 2- o-chlorophenyl - 2- methylamine- cycloexanone yang bersifat sebagai anestesi intravena disosiatif. Dapat digunakan sebagai induksi anestesi atau obat rumatan untuk sedasi dan analgesi e. 1 mEq = milliequivalent = 1000 gram ekuivalen elemen kimia, ion, atau kandungan larutan. 1 mEq natrium bikarbonat 8,4 = 84 mg natrium bikarbonat mL. f. Pretreatment pemberian obat yang diteliti sebelum penyuntikan propofol. g. BMI = Body Mass Index adalah Indeks massa tubuh dimana untuk menentukan berat badan ideal, berlebih maupun obesitas. BMI = berat kg tinggi cm 2 Dibawah 18,5 Underweight malnutrisi 18,5 – 24,9 Normal 25,0 -29,9 Overweight Diatas 30 Obesitas h. CBNPS Colorado Behavioral Numerical Pain Scale adalah skala nyeri dengan menggunakan nilai 1-5 yang dimulai dari rileks dan tidak ada Universitas Sumatera Utara 39 ekspresi wajah sampai melawan karena kesakitan. Digunakan pada pasien yang tersedasi. SKOR TINGKAH LAKU Rileks, tidak ada ekspresi wajah 1 Mengeluh, mengerutkan dahi, gelisahtidak tenang 2 Wajah meringis, memproteksi posisi tubuh 3 Menangis, resistif 4 Menjerit, melempar sesuatu 5 Melawan Tingkat nyeri berdasarkan CBNPS Skor 0 = tidak nyeri Skor 1 = nyeri ringan Skor 2 = nyeri sedang Skor ≥3 = nyeri berat berhubungan dengan perubahan tingkah laku Jika nyeri sedang dan berat tidak dapat diobservasi dengan kata lain skala nyeri CBNPS skor 0 = tidak ada ekspresi wajah dan atau pasien masih memungkinkan untuk ditanya atau skor sedasi 2-3, maka pasien ditanya apakah lengan yang disuntikkan obat propofol nyeri atau tidak, jika jawabannya “iya” maka skor nyeri 1 = nyeri ringan sesuai dengan skor 1 CBNPS, jika jawabannya “tidak” maka skor 0 = tidak nyeri sesuai dengan skor 0 CBNPS. h. Premedikasi adalah prosedur pemberian obat-obatan sebelum induksi anestesi dan pembedahan yang menyebabkan berkurangnya tingkat kecemasan, mengurangi nyeri, dan mengurangi resiko mual dan muntah pasca operasi. Pemberian premedikasi bisa dengan kombinasi sedasi dan analgesi. Tingkat kesadaran yang optimal didapat ketika pasien bisa menjaga jalan nafas, respon terhadap stimulus fisik dan suara, tidak cemas dan takut, dan mempunyai efek amnesia ringan. Pemberian premedikasi bisa Universitas Sumatera Utara 40 dengan kombinasi midazolam 1-2,5 mg intravena dan fentanyl 0,05-2 µgkgBB. Level sedasi bisa dinilai dengan skor sedasi Skor 1 = cemas atau gelisah atau keduanya Skor 2 = pasien kooperatif, orientasi dan tenang Skor 3 = pasien respon hanya dengan perintah Skor 4 = pasien respon cepat dengan ketukan ringan diantara kedua mata atau rangsangan suara yang kuat Skor 5 = pasien respon lambat dengan ketukan ringan diantara kedua mata atau rangsangan suara yang kuat Skor 6 = tidak ada respon

3.13 Masalah etika

Dokumen yang terkait

Perbandingan Pretreatment Lidokain 40 mg Intravena Ditambah Natrium Bikarbonat 1 mEq Dengan Ketamin 100 μg/kgBB Intravena Dalam Mengurangi Nyeri Induksi Propofol

3 86 89

Efek Penambahan Natrium Bikarbonat 1 mEq Kedalam Lidokain 40 Mg Intravena Dibandingkan Dengan Lidokain 40 Mg Intravena Untuk Mengurangi Nyeri Pada Saat Induksi Propofol MCT/LCT

1 74 97

Efek Penambahan Natrium Bikarbonat 1 mEq Kedalam Lidokain 40 MG Intravena Dibandingkan Dengan Lidokain 40 MG Intravena Untuk Mengurangi Nyeri Pada Saat Induksi Propofol MCT/LCT

1 46 97

Perbandingan Kejadian Mual Muntah Pada Pemberian Tramadol Suppositori 100 mg Dan Tramadol Intravena 100 mg Sebagai Analgetik Paska Bedah Pada Operasi Ekstremitas Bawah Dengan Spinal Anestesi

1 78 66

Perbandingan Efek Inflasi Cuff Dengan Lidokain HCl 2% 6 CC + Natrium Bikarbonat 7,5% 0,6 CC Dengan Lidokain HCl 1,5 Mg/Kg BB Intravena Terhadap Kejadian Batuk Dan Hemodinamik Sebelum Dan Sesudah Ekstubasi Pada Anestesia Umum

0 40 96

Perbandingan Propofol 2 Mg/Kgbb-Ketamin 0,5 Mg/Kgbb Intravena Dan Propofol 2 Mg/Kgbb-Fentanil 1µg/Kgbb Intravena Dalam Hal Efek Analgetik Pada Tindakan Kuretase Kasus Kebidanan Dengan Anestesi Total Intravena

0 38 101

Perbandingan Respon Hemodinamik Pada Tindakan Laringoskopi Dan Intubasi Pada Premedikasi Fentanil 2µg/kgBB Intravena + Deksketoprofen 50 mg Intravena Dengan Fentanil 4µg/kgBB Intravena

1 44 90

Perbandingan Ketamin 0,5 MG/KGBB Intravena Dengan Ketamin 0,7 MG/KGBB Intravena Dalam Pencegahan Hipotensi Akibat Induksi Propofol 2 MG/KGBB Intravena Pada Anestesi Umum

2 53 97

Perbandingan Pengaruh Pemberian Fentanil 1 µg/kgBB Dengan Lidokain 2% 1 mg/kgBB Intravena Terhadap Respon Hemodinamik Pada Tindakan Ekstubasi

3 85 94

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Propofol - Perbandingan Pretreatment Lidokain 40 mg Intravena Ditambah Natrium Bikarbonat 1 mEq Dengan Ketamin 100 μg/kgBB Intravena Dalam Mengurangi Nyeri Induksi Propofol

0 0 25