29
2.7 Penggunaan tourniquet
Sebenarnya sudah banyak penelitian yang menyebutkan kegunaan torniquet untuk mengurangi nyeri penyuntikan propofol. Pemakaian torniquet dalam rangka
mengisolasi vena di tangan didapatkan dengan tekanan 50-100 mmHg diatas tekanan sistolik maksimal 200-250 mmHg pada ekstremitas atas dan 300 mmHg pada
ekstremitas bawah atau paling rendah dengan menggunakan rumus 1,68 x mean atrial pressure
+ 50 mmHg.
46
Pemberian tourniquet menyebabkan anestesi lokal memiliki kesempatan untuk bekerja disekitar pembuluh darah vena dan tidak cepat masuk ke sirkulasi
sistemik. Tetapi, penggunaan tourniquet sendiri bukan tanpa komplikasi. Penggunaan tourniquet
dapat menyebabkan abrasi kulit, dan nekrosis kulit akibat tekanan. Kerusakan saraf juga bisa terjadi akibat tekanan yang ditimbulkan. Kerusakan
jaringan saraf terjadi pada daerah yang dilakukan tourniquet sehingga memicu anoksia sel saraf. Efek tersebut memang tidak selalu dijumpai karena tergantung dari
seberapa besar tekanan yang diberikan, serta lamanya penggunaan tourniquet tersebut. Nyeri akibat penggunaan tourniquet tersebut bisa muncul akibat adanya
hambatan aliran darah di daerah tersebut sehingga memicu lepasnya mediator inflamasi dan ditambah adanya kemungkinan kerusakan saraf dibawahnya.
47
Universitas Sumatera Utara
30
2.8 Kerangka Teori
Propofol IV
Iritasi Pembuluh darah vena
Pelepasan mediator inflamasi, prostaglandin, bradikinin
Sensitisasi ujung saraf di pembuluh vena
Transmisi : Penjalaran dari potensial aksi dari perifer ke sentral
Transduksi : Muncul potensial aksi dari stimulus kimia
Modulasi : Modulasi potensial aksi dari eferen di medula spinalis
Persepsi : Fenomena kimiawi dan psikologik kompleks
ekspresi nyeri perubahan perilaku : keluhan, komplain,
rintihan, ekspresi wajah
Lidokain
Menghambat permeabilitas membran sel saraf terhadap
natrium
Ketamin
NMDA antagonis menghambat transmisi sinyal
nyeri di perifer, medula spinalis dan otak
Universitas Sumatera Utara
31
2.9 Kerangka Konsep