65
diujicobakan, peneliti menggunakan 40 butir soal awal dengan mengganti 6butir soal yang sebelumnya tidak valid dengan 6 butir soal tambahan, baru dihitung
validitasnya. Dari penghitungan tersebut diperoleh hasil 31 soal valid yang masing-masing indikator soal sudah terwakili. Butir soal yang valid yaitu1, 2, 3,
5, 6, 7, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 25, 26, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38, 39, dan 40.Peneliti mengambil 1 soal valid dari masing-masing indikator
soal sebanyak 20 butir soal.Butir soal nomor 2, 5, 7, 19, 11, 12, 17, 18, 25, dan 35 digunakan sebagai instrumen penelitian untuk pertemuan pertama, dan butir soal
nomor 8, 14, 16, 20, 22, 31, 32, 33, 34, 38 dan 40 untuk pertemuan kedua.Hasil penghitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12 dan 13.
4.1.5.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan terhadap butir instrumen yang dinyatakan valid.Soal yang akan diuji reliabilitasnya ada 31 butir soal yang sebelumnya telah
diuji validitasnya.Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17.Untuk mengetahui reliabel atau tidaknya data, dapat
dilihat nilai pada kolom Cronbach’s Alpha.Hasil uji reliabilitas tiap butir soal yang diperoleh setelah data dihitung dengan menggunakan program SPSS versi 17
selengkapnya ada pada lampiran 14.Simpulan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alphadari 31 butir soal, dengan nilai
Cronbach’s Alphasebesar 0,892, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.12 Hasil Reliabilitas Soal
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.892 31
66
Untuk pengujian reliabilitas biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Sekaran 1992 dalam Priyatno 2010: 98, indeks reliabilitas kurang
dari 0,6, kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8, baik. Nilai Cronbach’s Alphamenunjukkan nilai 0,892. Mengacu pada pendapat Sekaran
tersebut, nilai 0,892 0,8 berarti baik, sehingga seluruh butir soal sudah terbukti reliabel.
4.1.5.3 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilaksanakan dengan membandingkan nilai pretespada kedua kelas tersebut. Jika nilai rata-rata kelas pada kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol relatif sama dan tidak terpaut jauh, maka bisa dikatakan bahwa kemampuan awal pada kedua kelompok tersebut adalah sama.
Setelah dilaksanakan pretes pada kedua kelompok tersebut, didapatkan nilai rata- rata pada kelompok kontrol sebesar 46,52 dan kelas eksperimen sebesar 45,95.
Dari rata-rata nilai pretes keduanya, dapat diketahui bahwa siswa kelas eksperimen dan kontrol tidak memiliki perbedaan kemampuan awal yang
signifikan. Jadi bisa disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa pada kedua kelas tersebut sama.Hasil nilai pretes kedua kelas selengkapnya ada pada lampiran 21
dan 22.
4.1.6 Uji Prasyarat Analisis