11
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian Eurika Adinda pada tahun 2011 yang berjudul ”Penerapan Model Pembelajaran Make A Match untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN Ardimulyo 03 Singosari Malang”, menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model
tersebut,meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat dari rata-rata nilai aktivitas dan hasil belajar siswa dari setiap siklus.Pada siklus I, rata-rata nilai hasil belajar
siswa 68.Pada siklus II meningkat menjadi 87 dan rata-rata nilai aktivitas belajar siswa dari 63 pada siklus I menjadi 91 pada siklus II.
Hasil penelitian BennyHermanto pada tahun 2011 dalam skripsinya yang berjudul ” Efektivitas Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match terhadap
Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Materi Globalisasi di SD Negeri Kaligangsa Kulon 01 Brebes”, menunjukkan bahwa
aktivitas dan hasil belajar siswa menggunakan metodecooperative learningtipe make a match,meningkat.Peningkatan aktivitas siswa ditunjukkan oleh rata-rata
nilai aktivitas siswa yaitu sebesar 80.Rata-rata nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen yaitu sebesar73,04, sedangkan kelas kontrol sebesar 59,5. Pengaruh
metodeCooperative Learningtipe make a matchditunjukkan dengan nilait
hitung
dari t
tabel
, yaitu 3,3572,069 dan signifikansi 0,002 0,05.
12
Hasil penelitian lainnya yaitu hasil penelitian Dwi Retnowati pada tahun 2011 yang berjudul ”Penerapan Model Make A Match untuk Meningkatkan
Pembelajaran IPA kelas V SDN Pandanwangi 04 Malang”, yang menunjukkan bahwa aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model cooperative
learningtipe make a match,meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat dari rata-rata nilai aktivitas dan hasil belajar siswa dari setiap siklus. Pada siklus I, rata-ratanilai
aktivitas belajar siswa 47,3. Pada siklus II meningkat menjadi 56,6 dan nilai hasil belajar siswa dari rata-rata sebesar 62,8 pada siklus I, meningkat menjadi 77,3
pada siklus II. Dari beberapa hasil penelitian yang telah disebutkan, terdapat perbedaan dan
persamaan dengan apa yang peneliti lakukan.Perbedaannya terletak pada jenis penelitian yang digunakan yaitu pada mata pelajaran IPS menggunakan penelitian
tindakan kelas PTK, sedangkan yang peneliti lakukan yaitu jenis penelitian eksperimen, serta perbedaan pada materi dan mata pelajarannya yaitu IPA dan
PKn. Persamaannya terletak pada model pembelajaran yang digunakan yaitu model pembelajaran kooperatifteknik make a match.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilaksanakan, membuktikan bahwa pembelajaran pembelajaran kooperatifteknikmake a match dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa pada beberapa mata pelajaran yaitu IPA, IPS dan PKn di sekolah dasar yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata nilai
aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan dalam meneliti apakah model pembelajaran kooperatifteknikmake a match efektif
diterapkan dalam pembelajaran IPS pada materi Perkembangan Teknologi Produksi kelas IV SD Negeri Pekiringan 02 Kabupaten Tegal.
13
2.2 Landasan Teori