54
kedua bersatu kemudian memposisikan dirinya menjadi kelompok penilai. Sementara, kelompok penilai pada sesi pertama dipecah menjadi dua, sebagian
anggota memegang kartu pertanyaan dan sebagian lainnya memegang kartu jawaban dan kembali melakukan make a match untuk sesi ke 2 yang diakhiri
dengan membuat simpulan bersama. Selanjutnya guru melakukan konfirmasi dengan bertanya jawab tentang hal-
hal yang belum diketahui dan belum dipahami siswa dan pemberian penguatan pada siswa setelah melaksanakan pembelajaran kooperatifteknikmake a match.
Pada kegiatan penutup, guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari kemudian siswa mengerjakan soal postes. Soal yang digunakan untuk
postessama dengan soal yang digunakan saat pretes. Setelah 10 menit melakukan tes, lembar jawab dikumpulkan. Guru menutup pembelajaran dengan memberikan
penguatan terlebih dahulu dan mengucapkan salam.
4.1.2 Analisis Pelaksanaan Model Pembelajaran KooperatifTeknikMake A
Match di Kelas Eksperimen
Proses pembelajaran dalam penelitian ini menggunakan model pembelajaran kooperatifteknikmake a match.Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru harus
mengetahui langkah-langkah model pembelajaran kooperatifteknikmake a match agar pembelajaran bisa berjalan secara sistematis. Untuk mengetahui apakah
pembelajaran make a match sudah dilaksanakan secara sistematis, digunakan lembar penilaian yang terdiri dari 9 aspek penilaian dengan rentang nilai 1-4.
Penilaian dilakukan oleh guru kelas pada kelompok eksperimen.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
55
Tabel 4.1 SkorPelaksanaan Pembelajaran KooperatifTeknikMake A Match Pertemuan Pertama
Aspek yang dinilai Jumlah
Skor= x100
A B C D E F G H I 4 4 4 3 4 3 4 4 4
34 94,44
Keterangan: A.
Gurumenjelaskan materi Perkembangan Teknologi Produksi, B.
Guru membentuk kelompok dan menjelaskan tugas masing-masing kelompok,
C. Membuat kesepakatan jalannya pembelajaran make a match, guru
membentuk kelompok dan penjelasan tugas masing-masing kelompok, D.
Guru memberikan lembar kerja siswa kepada setiap kelompok, E.
Guru membagi kartu pertanyaan dan kartu jawaban kepada siswa, F.
Siswa membuat jawaban sementara, G.
Siswa mencari pasangan kartu yang cocok dengan kartu yang dipegangnya,
H. Pasangan-pasangan yang sudah terbentuk menunjukkan kartu pertanyaan
dan jawaban kepada kelompok penilai, I.
Guru dan siswa membuat simpulan. Dari tabel 4.1 dapat dijelaskan bahwa pada pertemuan pertama pelaksanaan
pembelajaran kooperatifteknikmake a match, diperoleh rata-rata skorpelaksanaan pembelajaran sebesar 94,44.Peneliti memberi batasan bahwa pelaksanaan
pembelajaran kooperatifteknikmake a match dikatakan berhasil jika
56
skorpelaksanaan pembelajaran lebih dari 85. Jadi bisa dikatakan bahwa pelaksanaan model pembelajaran kooperatifteknikmake a match pada pertemuan
pertama berhasil. Tabel 4.2 SkorPelaksanaan Pembelajaran Kooperatif TeknikMake A Match
Pertemuan Kedua. Aspek yang dinilai
Jumlah Skor=
x100 A B C D E F G H I
4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
97,22 Dari tabel 4.2 dapat dijelaskan bahwa pada pertemuan kedua pelaksanaan
pembelajaran pembelajaran kooperatifteknikmake a match, diperoleh rata-rata skor pelaksanaan pembelajaran sebesar 97,22. Dilihat dari rata-rata skor tersebut,
pelaksanaan pembelajaran pembelajaran kooperatifteknikmake a match pada pertemuan kedua juga berhasil.Hasil penilain lebih lengkap dapat dilihat pada
lampiran 28 dan 29.
4.1.3 Analisis Data Aktivitas Belajar Siswa