Pengertian Pemahaman Individu dalam Bimbingan dan Konseling PENGERTIAN ASESMEN

85 85 dan lingkungannya. Pengambilan keputusan tidak akan tepat dan mantap tanpa data informasi yang mendukung. Layanan pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh keterangan sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya tentang diri siswa dan lingkung- annya. Selanjutnya keterangan disimpan secara lengkap dan sistematis agar mudah dalam penggunaannya. Setiap siswa aktif dan berkembang menurut polanya sendiri, karena itu setiap siswa disebut sebagai individual differences. Adanya berbagai perbedaan tersebut merupakan tantangan untuk dimengerti. Siapa saja yang perlu menger-ti, yaitu diri Siswa sendiri, Orang tua, Guru, Konselor, Kepala sekolah dan seba-gainya.

B. Pengertian Pemahaman Individu dalam Bimbingan dan Konseling

Pemahaman individu atau human asessment didefinisikan oleh Aiken 1997:454 sebagai “Appraising the presence of magnitude of one or more personal characteristics. Asessing human behaviour and mental processes includes such prosedures as observations, interviews, rating scale, checklist, inventories, project- tives techniques, and tess”. Dari rumusan di atas dapat difahami, bahwa pemahaman individu adalah suatu cara untuk memahami, menilai, atau menaksir karakteristik potensi, atau dan atau berbagai masalah gangguan yang ada pada individu atau sekelompok individu. Cara-cara yang digunakan itu mencakup observasi, interview, skala psikologis, daftar cek, inventory, tes proyeksi, dan beberapa macam tes. Bimbingan Konseling memberikan bantuan antara dua pihak individu sekelompok individu yang dibantu SiswaKlien dengan individu dewasa lain yang membantu Pembimbing Konselor. Siswa atau klien merupakan individu yang sedang berkembang dan memiliki perbedaan-perbedaan yang bersifat individual, ingin menjadi dirinya sendiri, mempunyai dorongan untuk matang, mempunyai masalah dan mempunyai dorongan untuk menyelesaikan masalah. Dalam kerangka ini individu membutuhkan upaya pemahaman diri dan selan-jutnya mendukung dalam pengambilan keputusan. Untuk mencapai tujuan ter-sebut mutlak diperlukan 86 86 pengenalan dan pemahaman individu yang bersang-kutan dengan segala sifat dan ciri-ciri yang dimilikinya. Dalam modul ini akan disajikan kegiatan belajar sebagai berikut: A. Asesmen B. Observasi C. Angket D. Wawancara E. Sosiometri F. Otobigrafi G. Tes Psikologi H.Penggunaan Tes Psikologi dalam BK di Sekolah

C. PENGERTIAN ASESMEN

Asesmen merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan meng-inter- pretasikan data atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya. Hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran berbagai kon-disi individu dan lingkungannya sebagai dasar pengembangan program layanan bimbingan dan kon- seling yang sesuai dengan kebutuhan. Walsh dan Bets 1996 menjelaskan asesmen sebagai suatu proses membantu manusia untuk mengatasi berbagai pertanyaan atau masalah. Ada 4 empat unsur dalam asesmen, yaitu: • Pengumpulan informasi • Pemahaman terhadap informasi yang ada • Pengintegrasian informasi, dan • Intervensi untuk menyelesaikan masalah. • Kedudukan Asesmen dalam Bimbingan dan Konseling Dalam BK asesmen merupakan komponen yang sangat penting karena berdasarkan asesmen inilah program BK, sesuai dengan keperluannya, dirancang. 87 87 Keadaan peserta didik serta penentuan program yang sesuai akan menghasilkan pen- capaian tujuan pelayanan BK Komalasari dkk, 2011. Tujuan pelayanan BK adalah agar peserta didik konseli: • Mampu merancang rencana belajarnya, perkembangan karirnya, serta kehidup- annya di masa mendatang • Mampu mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin • Mampu menyesuaikan diri pada lingkungan dimana di berada baik di lingkungan sekolah, pekerjaan, maupun masyarakat • Mampu mengatasi segala masalah dalam hidupnya baik berkaitan dengan ling- kungan sekolah, pekerjaan, maupun masyarakat Oleh karena itu, agar konseli mampu mencapai berbagai tujuan di atas, mereka harus diberi mendapatkan kesempatan untuk: • Mengenal dan memahami seluruh potensi dan kekuatan dirinya serta tugas per- kembangannya • Mengenal dan memahami potensi dan peluang yang ada di lingkungannya • Mengenal dan menentukan tujuan hidupnya serta cara bagaimana mereka menca- pai tujuan tersebut • Memahami dan mengatasi kesulitan mereka sendiri • Memanfaatkan potensinya untuk kepentingan dirinya sendiri maupun ling- kungannya • Menyesuaikan diri dengan lingkungan dimana dia berada • Mengembangkan potensi dan kekuatannya secara optimal Seorang konselor diperlukan untuk memahami, menggali potensi, serta membimbing konseli dalam memahami dirinya sendiri. Untuk maksud tersebut seorang konselor memerlukan data akurat yang digali dengan menggunakan metode yang tepat. Data peserta didik konseli tersebut serta kondisi lingkung-annya harus 88 88 diolah dan diarsipkan secara baik dan benar sehingga mudah diperoleh kembali jika diperlukan. INSTRUMEN NON TES DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Berbagai instrumen non tes dalam BK antara lain: observasi, angket, wawancara, sosiometri, dan otobiografi. Instrumen ini akan diuraikan pada kegiatan belajar berikut ini:

A. Observasi