Pengantar. MODEL DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

84 84

A. Pengantar.

Dengan diberlakukannya UU Guru dan Dosen, Peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akade- mik dan Kompetensi Konselor, guru Bimbingan dan Konseling BK atau konselor sebagai pendidik profesional dituntut memiliki kompetensi pedagogis, profesional, kepribadian, dan sosial. Salah satu upaya untuk meningkatkan profesionalitas kinerja guru Bim- bingan dan Konseling atau Konselor adalah menguasai konsep dan praktik asesmen teknik non tes dan tes dalam layanan bimbingan dan konseling. Salah satunya adalah layanan BK yaitu dengan melakukan layanan pengumpulan data. Layanan pengumpulan data menurut kurikulum 1994 merupakan kegiatan pendukung bimbingan konseling BK, yang meliputi aplikasi instrumen-tasi dan himpunan data. Aplikasi instrumentasi lebih mengarah pada penerapan berbagai instrumen pengumpul data baik dengan metode non tes maupun tes. Selanjutnya data- data yang telah dikumpulkan, diorganisasikan dalam himpunan data. Layanan pengumpulan data dapat dipandang sebagai kegiatan yang utama dan pertama dalam layanan BK. Utama dimaknai sebagai penting dan tak dapat ditinggalkan. Artinya, seluruh layanan BK tidak akan berjalan dengan baik tanpa didahului pemahaman diri dan lingkungan siswa. Pemahaman tersebut hanya akan terjadi jika Konselor memiliki data informasi siswa, yang diperoleh melalui pengumpulan data. Pertama, karena pengumpulan data merupakan kegiatan terawal sebelum layanan BK diberikan. Ha ini mengingat ketepatan layanan hanya dapat dilakukan jika didahului dengan data yang telah terukumpul. Pada hakekatnya tujuan bimbingan dan konseling adalah membantu individu agar berkembang seoptimal mungkin berdasar potensinya masing-masing. Dalam usaha tersebut, didalamnya terdapat upaya membantu mema-hami diri dan mengambil keputusan. Kedua usaha ini mutlak memerlukan pe-ngumpulan data yang lengkap. Pemahaman diri tidak akan terjadi tanpa data informasi tentang diri siswa 85 85 dan lingkungannya. Pengambilan keputusan tidak akan tepat dan mantap tanpa data informasi yang mendukung. Layanan pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh keterangan sebanyak-banyaknya dan selengkap-lengkapnya tentang diri siswa dan lingkung- annya. Selanjutnya keterangan disimpan secara lengkap dan sistematis agar mudah dalam penggunaannya. Setiap siswa aktif dan berkembang menurut polanya sendiri, karena itu setiap siswa disebut sebagai individual differences. Adanya berbagai perbedaan tersebut merupakan tantangan untuk dimengerti. Siapa saja yang perlu menger-ti, yaitu diri Siswa sendiri, Orang tua, Guru, Konselor, Kepala sekolah dan seba-gainya.

B. Pengertian Pemahaman Individu dalam Bimbingan dan Konseling