Observasi MODEL DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

88 88 diolah dan diarsipkan secara baik dan benar sehingga mudah diperoleh kembali jika diperlukan. INSTRUMEN NON TES DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Berbagai instrumen non tes dalam BK antara lain: observasi, angket, wawancara, sosiometri, dan otobiografi. Instrumen ini akan diuraikan pada kegiatan belajar berikut ini:

A. Observasi

Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data atau keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang dilakukan dengan mengadakan penga-matan secara langsung terhadap suatu obyek kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung dalam periode tertentu, sehingga diperoleh data tingkah laku sese-orang yang menampak behavior observable, apa yang dikatakan, dan apa yang diperbuatnya. Teknik observasi dapat dilakukan secara berencana atau insidentil. Observasi yang berencana dipersiapkan secara sistematis baik mengenai waktu-nya, tujuannya, alatnya maupun aspek-aspek yang akan diobservasi. Sedangkan observasi insidentil dilakukan sewaktu-waktu bilamana terjadi sesuatu yang di-perlukan untuk diamati dan direkam. Proses observasi atau pengamatan ini me-merlukan kecermatan sehingga diperoleh data tingkah laku yang obyektif. Berdasar situasi yang diobservasi, teknik ini dapat dibedakan menjadi: 1 observasi pada situasi bebas, yaitu pengamatan terhadap situasi atau tingkah laku observee yang bebas, dalam artian tidak ada unsur manipulasi terhadap situ-asi atau tingkah laku observee apa adanya; 2 observasi pada situasi yang dimanipulasi, yaitu pengamatan terhadap situasi atau tingkah laku observee yang telah didesain sedemikian rupa sebagai pengaruh perlakuan tertentu; 3 obser-vasi pada situasi terkontrol sebagian, yaitu pengamatan terhadap situasi atau tingkah laku observee yang sebagian terkontrol dan sebagian lainnya merupakan tingkah laku observee apa adanya. 89 89 Berdasar keterlibatan pengobservasi observer, teknik ini dibedakan menjadi: 1 observasi partisipatif, yaitu observasi yang dilakukan oleh observer dengan turut mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh obyek yang diobservasi observee; 2 observasi non partisipatif, yaitu observer tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan oleh observee; 3 observasi quasi parti-sipasi yaitu, obeserver dalam periode waktu tertentu melibatkan diri dalam kegi-atan observee, dan pada sebagian yang lain tidak terlibat dalam kegiatan observee. Berdasarkan pencatatan hasil observasi, teknik ini dibedakan menjadi: 1 observasi berstruktur, yaitu apabila aspek-aspek tingkah laku yang akan diamati telah ditentukan dalam suatu daftar pedoman observasi; 2 observasi tak berstruktur yaitu, apabila aspek-aspek tingkah laku yang diamati observer, tidak ditentukan melainkan berdasar setiap hal yang terjadi pada saat itu. Agar data yang dikumpulkan melalui observasi ini dicatat dengan seba-ik- baiknya, maka diperlukan pedoman observasi. Bentuk pedoman observasi antara lain 1 daftar cek cheklist; 2 skala penilaian rating scale; 3 catatan anekdot anec- dotal records; 4 alat-alat mekanik mechanical devices. Secara terperinci bentuk-bentuk pedoman observasi akan dijelaskan sebagai berikut: 1 Daftar Cek Checklist a. Pengertian Daftar cek adalah suatu daftar yang memuat item-item pernyataan ten-tang aspek-aspek yang mungkin muncul terjadi dalam suatu situasi, tingkah laku atau kegiatan individu yang sedang diamati. Di dalam daftar cek semua aspek tingkah laku, situasi, observee yang akan diamati telah dinyatakan dalam suatu daftar. Observer pengamat tinggal membubuhkan tanda cek pada daftar terha-dap ada atau tidak adanya aspek-aspek yang diamati pada situasi, tingkah laku observee yang sedang berlangsung. Daftar cek, dapat digunakan untuk mengob-servasi tingkah laku secara individual maupun secara kelompok. 90 90 Beberapa contoh tingkah laku yang dapat diobservasi dengan teknik ini, antara lain: aktivitas diskusi, pemeragaan simulasi, tingkah laku umum di sekolah, kebiasaan belajar, aktivitas belajar dan bekerja, kepemimpinan dan kerja sama, per- gaulan dan lain-lain topik yang relevan dengan kegiatan akademik dan non akademik dalam kehidupan sekolah. b. Langkah-langkah Penyelenggaraan Daftar Cek Terdapat tiga tahap penyelenggaraan kegiatan observasi dengan teknik daftar cek, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis hasil. Tahap persiapan meliputi: langkah penetapan topik, langkah penentuan variabel, indikator, prediktor, item-item pernyataan, langkah penentuan kriteria, langkah penyusunan pedoman observasi. Tahap pelaksanaan, meliputi: langkah- langkah penyiapan pedoman observasi, pengambilan atau penentuan posisi observasi, dan pengamatan perilaku observee serta pencatatan dengan cek. Selanjutnya tahap ketiga, analisis hasil, meliputi: langkah-langkah penyusunan data hasil observasi dan penyimpulan data contoh ada di bagian lampiran. 2 Skala Penilaian Rating Scale a Pengertian Skala penilaian adalah salah satu bentuk pedoman observasi yang diper- gunakan untuk mengumpulkan data individu dengan menggolongkan, me-nilai tingkah laku individu atau situasi dalam tingkatan-tingkatan tertentu. Dalam skala penilaian aspek yang diobervasi dijabarkan dalam bentuk skala baik kuan-titatif maupun kualitatif. Skala penilaian biasanya terdiri dari suatu daftar yang berisi gejala-gejala atau ciri-ciri tingkah laku yang harus dicatat secara bertingkat, sehingga observer tinggal memberi tanda cek pada tingkat mana gejala atau ciri-ciri tingkah laku itu muncul. Penggunaan instrumen ini, perlu diperhatikan arti dari skala beserta penjabarannya. Misalnya pada skala kualitatif, kategorisasi diskrip-tif harus diperjelas batasan kuantitatifnya. Misalnya skala kualitatifnya adalah selalu, sering, kadang- 91 91 kadang, tidak pernah. Maka kapan sesuatu yang dianggap sering apabila melakukan sesuatu 10-15 kali, kadang-kadang jika frekuensi tingkah laku itu 4-9 kali dan seterusnya. Penentuan kriteria ini berdasarkan per-timbangan tertentu, misalnya durasi waktu, latensi, intensitas, dll. Adapun gejala atau ciri-ciri tingkah laku yang dapat diamati dengan alat skala penelitian, antara lain: partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi, kegiatan parti- sipasi siswa dalam kegiatan diskusi, kegiatan belajar dengan sistem modul, kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran di kelas, kebiasaan mengganggu teman, ketram- pilan di dalam kelas, dan topik lain yang relevan dengan kehidupan di sekolah. b Bentuk-bentuk Skala Penilaian Bentuk-bentuk skala yang dipakai antara lain: kuantitatif, deskriptif, dan grafis. • Skala penilaian kuantitatif, adalah suatu bentuk pedoman observasi yang mendiskripsikan aspek-aspek tingkah laku yang diamati dijabarkan dalam skala berbentuk bilangan atau angka. • Skala penilaian deskriptif, adalah suatu bentuk pedoman observasi yang mendiskripsikan aspek-aspek tingkah laku yang diamati dijabarkan dalam skala berbentuk kata-kata diskriptif. • Skala penilaian grafis, adalah suatu bentuk pedoman observasi yang mendis- kripsikan aspek-aspek tingkah laku yang diamati dijabarkan dalam skala berbentuk grafis Garis. c Langkah-langkah Penyelenggaraan Skala Penilaian Terdapat tiga tahap penyelenggaraan kegiatan observasi dengan teknik skala penilaian, yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap analisis hasil. 92 92 • Tahap persiapan meliputi: langkah penetapan topik, langkah penentuan variabel, indikator, prediktor, item-item pernyataan, langkah penentuan alternatif skala, langkah penentuan kriteria, langkah penyusunan pedoman observasi. • Tahap pelaksanaan, meliputi: langkah-langkah penyiapan pedoman observasi, pengambilan atau penentuan posisi observasi, dan pengamatan perilaku observee serta pencatatan dengan skala. • Selanjutnya tahap ketiga, analisis hasil, meliputi: langkah-langkah penyusunan data hasil observasi dan penyimpulan data contoh ada di lampiran. 3 Catatan Anekdot Anecdotal Records

a Pengertian

Catatan anekdot merupakan salah satu bentuk pedoman observasi dimana observer melakukan pencatatan tingkah laku secara langsung, obyektif, singkat, jelas, terhadap kemunculan tingkah laku yang dianggab penting untuk direkam. Berbeda dengan pedoman observasi yang lain catatan anekdot tidak mencantumkan item-item pernyataan tingkah laku yang telah dituliskan sebe-lumnya pada pedoman observasi. Jadi, pedoman ini tanpa pernyataan kosong, dan akan diisikan berdasarkan kemunculan tingkah laku yang muncul pada saat itu yang dianggap penting untuk direkam. Pencatatan peristiwa penting ini harus dibedakan antara berita atau fakta dengan pendapat opini pengamat. Beritafakta merupakan gambaran obyektif situasi, keadaan, tingkah laku tanpa penambahan atau pengurangan apapun sebagai pengaruh kesan observer. Peristiwa yang dimaksud seperti: me-rokok, meninggalkan kelas, perkelahian, membolos, menyontek, membuat gaduh di kelas. Pengamatan ini penting dalam rangka mengetahui perkembangan peri-laku dalam rangka penye- lidikan, maupun mengetahui tingkat-tingkat ubahan tingkah laku tertentu. Adapun kegunaan catatan anekdot adalah: 1 memperoleh data fakta yang lebih tepat tentang individu; 2 memperoleh keutuhan deskripsi terjadinya suatu 93 93 tingkah laku yang lebih lengkap 3 memperoleh pemahaman yang lebih konkrit, obyektif, lengkap tentang terjadinya tingkah laku 4 memperkembang-kan berbagai cara penyesuaian diri dengan berbagai masalah dan berbagai ke-butuhan individu yang bersangkutan. Dalam proses konseling, catatan anekdot memberikan informasi yang lebih obyektif dan jelas guna memahami tingkah laku klien, termasuk memperoleh per- kembangan tingkah laku yang terjadi pada klien. Pada konferensi kasus, catatan anekdot juga merupakan informasi yang faktual tentang individu selama di sekolah. Catatan anekdot berguna bagi staf sekolah untuk menyesuaikan diri dengan siswa; berguna bagi guru yang berminat untuk memahami masalah siswa. b Bentuk-bentuk Catatan Anekdot Menurut bentuknya catatan anekdot ini diklasifikasikan menjadi: 1 Catatan anekdot deskriptif Adalah catatan yang mendiskripsikan tingkah laku, kegiatan atau situasi yang terjadi dalam bentuk pernyataan apa adanya sesuai proses berlangsungnya keja- dian. 2 Catatan anekdot interpretatif Adalah suatu catatan dimana observer menginterpretasikan kejadian tingkah laku, berdasarkan fakta yang diobservasi. 3 Catatan anekdot evaluatif Adalah suatu catatan yang menggambarkan tingkah laku, kegiatan atau situasi yang berupa penilaian oleh pengamat berdasarkan ukuran baik-buruk, benar-salah, dapat diterima-tidak dapat diterima. c Langkah-langkah Penyelenggaraan Catatan Anekdot Terdapat tiga tahap yang dilakukan dalam penyelenggaraan catatan anekdot yaitu: tahap persiapan, pelaksanaan, analisis hasil. Walaupun peristi-lihan tahapan ini sama dengan langkah-langkah pengadministrasian pedoman observasi yang lain, 94 94 tetapi dalam catatan anekdot ini, berbeda dengan beberapa administrasi instrumen pedoman observasi sebelumnya. Tahap persiapan ini dilakukan mengarah pada pelaksanaan, meliputi: penetapan berbagai aspek tingkah laku tertentu yang akan dicatat, penetapan siapa berapa pengamat, penetapan bentuk catatan anekdot. Tahap pelaksanaan, meliputi: menyiapkan format catatan anekdot, penentuan posisi observasi, pengamatan dan pencatatan perilaku individu. Selanjutnya, tahap ketiga, ialah tahap analisis hasil, di dalam teknik catatan anekdot ini lebih dikenal dengan komentar dan interpretasi. 4 Alat-alat Mekanik Mechanical Devices a Pengertian Alat-alat mekanik adalah alat-alat elektronis dan optis yang memper-mudah pelaksanaan pengamatan. Alat-alat mekanik ini biasanya dipergunakan untuk menunjang pengumpulan data dengan teknik lain, misal: wawancara. Ada-pun alat elektrolis dan optis yang temasuk dalam alat-alat mekanik ini adalah: kamera, tape recorder, dan video-cassete. b Kegunaan Alat Mekanik Alat-alat mekanik dapat digunakan untuk memperlancar atau mem-bantu pelaksanaan wawancara interview. Dengan demikian data yang diperoleh dengan alat-alat mekanik ini dapat melengkapi data yang diperoleh dari wawan-cara. LATIHAN Latihan Individual Anda diminta membuat pedoman checklist, dengan ketentuan sebagai berikut ini: a. Pedoman checklist secara lengkap b. Aspek yang diobservasi: kebiasaan belajar di kelas, di perpustakaan, dan di laboratorium pilih salah satu c. Tentukan kriterium frekuensi munculnya gejala 95 95 Latihan Kelompok 1. Anda diminta membuat pedoman skala penilaian, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pedoman skala penilaian secara lengkap tentukan salah satu skala peni-laian yang Anda kenal b. Aspek yang diobservasi: partisipasi dalam berorganisasi, kehadiran di ke-las pilih salah satu c. Tentukan rentangan skalanya d. Laksanakan dan analisis 2. Anda diminta menggunakan catatan anekdot, dengan ketentuan sebagai beri-kut: a. Tentukan bentuk catatan mana yang akan saudar pakai b. Aspek yang diobservasi: kegiatan olah raga, upacara bendera, malam inaugurasi dipilih salah satu c. Buatlah diskripsi tingkah laku dan interpretasinya

B. Angket