42
d.
Belajar membuat keputusan dan menetapkan tujuan perilaku.
e.
Belajar memahami rasa aman dan makna hidup.
2.
Belajar untuk belajar learning to learn, meliputi:
a.
Mengambil keputusan, menetapkan tujuan, dan mengambil melaksanakan tindakan
b.
Memahami interaksi antara rumah, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
c.
Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi makademik.
3.
Belajar peran kerja learning to work, meliputi:
a.
Mempelajari hubungan antara kualitas pribadi dan pekerjaan
b.
Belajar melakukan eksplorasi karier
c.
Belajar cara-cara menggunakan waktu luang yang efektif
d.
Belajar bekerjasama
e.
Mempelajari hubungan antara masyarakat dan dunia kerja
B. Layanan Responsif
Layanan responsif merupakan layanan yg diberikan oleh konselor kepada mereka yang memerlukan bantuan pemecahan masalah dan kemungkinan alih tangan
jika permasalahannya diluar kompetensi profesi konselor sesuai kode etik profesi. Layanan ini berisi seperangkat layanan BK untuk merespon masalahkesulitan siswa
berkenaan dengan perkembangan pribadi, sosial, akademik, dan karier. Layanan ini bersifat prevetif, kuratif remedial, dan pengembangan developmental. Layanan
utama yang diberikan adalah konseling individual atau kelompok tetapi juga sering melibatkan layanan konsultasi, referal, dan penempatan.
Layanan konsultasi umumnya ditujukan untuk orang tua, guru, dan profesional lain yang terkait dengan layanan konseling.
Komponen layanan responsif dalam program bimbingan dan konseling sekolah, terdiri atas kegiatan-kegiatan untuk menemukan kebutuhan dan persoalan yang tengah
dihadapi siswa. Penyelesaian kebutuhan atau persoalan ini memerlukan konseling, konsultasi, pengalihan, fasilitasi maupun informasi dari teman sebaya. Komponen ini
disediakan bagi seluruh siswa dan seringkali siswa diberi inisiasi melalui self-referral. Bagaimanapun guru, orangtuawali dan orang lain bisa juga membantu siswa. Walaupun
43 guru BK memiliki keterampilan dan pelatihan khusus dalam merespon kebutuhan dan
persoalan semacam ini, kerjasama dan dukungan dari seluruh pihak sekolah dan seluruh staf tetap diperlukan bagi suksesnya implementasi program layanan responsif.
Layanan responsif disampaikan melalui strategi-strategi sebagai berikut. 1.
Konsultasi, dimana guru BK berkonsultasi dengan orangtuawali, guru, tenaga pendidik lain atau dengan agen masyarakat mengenai cara-cara untuk membantu
siswa dan keluarga. Dalam layanan ini, guru BK tampil sebagai advokat bagi siswa. 2.
Konseling individual dan kelompok kecil, yakni konseling yang dilaksanakan dalam suatu kelompok kecil atau atas dasar individual bagi siswa dalam mengungkapkan
kesulitasn-kesulitan yang berkenaan dengan hubungan, masalah pribadi atau tugas- tugas perkembangan pribadi mereka. Konseling individual dan kelompok kecil
membantu siswa dalam mengidentifikasi masalah, sebab-sebab, alternatif, dan konsekuensi yang mungkin terjadi, sehingga mereka dapat mengambil tindakan yang
tepat. 3.
Konseling krisis, yaitu konseling untuk memberikan pencegahan, intervensi dan tindak lanjut. Konseling dan dukungan diberikan pada siswa dan keluarga dalam
menghadapi situasi darurat. Konseling semacam ini biasanya jangka pendek dan bersifat sementara, saat dibutuhkan, referal dapat dilakukan terhadap sumber-sumber
yang tepat. Guru BK dapat memegang peran sebagai pemimpin dalam proses intervensi krisis suatu kelompok dalam lembaganya.
4. Alih tangan referal, dimana guru BK menggunakan sumber acuan untuk menangani
kasus tertentu seperti keinginan bunuh diri, kekerasan, pelecehan, depresi dan kesulitan keluarga. Sumber acuan ini bisa meliputi agen-agen kesehatan mental,
tenaga kerja dan program pelatihan, layanan bagi remaja serta layanan sosial dan kemasyarakatan lainnya.
5. Fasilitasi oleh teman sebaya, dimana guru BK melatih siswa sebagai perantara teman
sebaya, manajer konflik, tutor maupun mentor. Teknik-teknik pemecahan masalah dan resolusi konflik digunakan untuk membantu siswa belajar bagaimana mereka
bergaul dengan orang lain. Melalui perantara teman sebaya, siswa dilatih dalam suatu sistem agar berguna bagi teman terdekatnya yang sedang memiliki masalah dalam
bergaul dengan orang lain.
44
C. Perencanaan individual