259
259
KEGIATAN
BELAJAR 11
PROSES KONSELING KELOMPOK
Pembahasan mengenai proses konseling kelompok senantiasa berkaitan dengan tahap-tahap perkembangan kegiatan kelompok serta karakteritik masing-masing tahap
tersebut. Masalah perkembangan kelompok merupakan hal yang penting dalam konseling kelompok. Oleh karena itu seorang konselor, sebagai pemimpin kelompok
harus memahami dengan jelas tahap-tahap perkembangan kelompok. Pemahaman terhadap perkembangan kelompok akan memberikan wawasan kepada konselor
tentang faktor-faktor yang akan mendukung serta faktor yang akan menghambat proses kelompok serta dapat mengoptimalkan kemampuannya dalam membantu
anggota-anggota untuk mencapai tujuannya. Prayitno 1995:40 mengemukakan empat tahap perkembangan dalam konseling
kelompok yang memiliki karakteristik tertentu, meliputi: 1 tahap pembentukan, 2 tahap peralihan, 3 tahap pelaksanaan kegiatan, dan 4 tahap pengakhiran.
A. Tahap pembentukan
Tahap pembentukan diawali dengan upaya untuk menumbuhkan minat bagi terbentuknya kelompok yang meliputi pemberian penjelasan tentang kelompok yang
dimaksud, tujuan dan manfaat adanya kelompok itu, ajakan untuk memasuki dan mengikuti kegiatan, dan kemungkinan adanya kesempatan dan kemudahan bagi
penyelenggaraan kelompok yang dimaksud. Kegiatan-kegiatan dalam tahap pembentukan adalah:
a. Pengenalan dan Pengungkapan Tujuan Tahap ini merupakan tahap pengenalan, tahap pelibatan diri atau tahap memasukkan
diri ke dalam kehidupan kelompok. Pada tahap ini pada umumnya para anggota
260
260 saling memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun harapan-
harapan yang ingin dicapai oleh masing-masing , maupun seluruh anggota. Dalam tahap pembentukan ini peranan pemimpin kelompok hendaknya
memunculkan dirinya sehingga tertangkap oleh para anggota sebagai orang yang benar-benar bisa dan bersedia membantu para anggota kelompok mencapai tujuan
mereka. Sehubungan dengan hal tersebut maka pemimpin kelompok perlu:
• Menjelaskan tujuan umum yang ingin dicapai melalui kegiatan kelompok itu dan
menjelaskan cara-cara yang hendaknya dilalui dalam mencapai tujuan itu. •
Mengemukakan tentang diri sendiri yang kira-kira perlu untuk terselenggaranya kegiatan kelompok secara baik antara lain memperkenalkan diri secara terbuka,
menjelaskan peranannya sebagai pemimpin kelompok. •
Menampilkan tingkah laku dan komunikasi yang mengandung unsur-unsur penghormatan kepada orang lain dalam hal ini anggota kelompok, ketulusan
hati, kehangatan dan empati. Penampilan pemimpin kelompok seperti itu akan merupakan contoh yang besar
kemungkinan akan diikuti oleh para anggota dalam menjalani kegiatan kelompoknya.
b. Terbangunnya Kebersamaan
Pada awal terbentuknya kelompok, kondisi para anggota kelompok pada umumnya belum memiliki keterikatan kelompok. Dalam keadaan seperti itu peranan utama
pemimpin kelompok ialah merangsang dan memantapkan keterlibatan orang-orang baru itu dalam suasana kelompok yang diinginkan. Di samping itu pemimpin
kelompok juga perlu membangkitkan minat-minat dan kebutuhannya serta rasa berkepentingan para anggota mengikuti kegiatan kelompok yang sedang mulai
digerakkan itu.
261
261 Pemimpin kelompok harus mampu menumbuhkan sikap kebersamaan dan perasaan
sekelompok. Jika pada awalnya sebagian besar anggota kelompok tidak berkehendak untuk mengambil peranan dan tanggung jawab dalam keterlibatan kelompok, maka
tugas pemimpin kelompok yaitu merangsang dan menggairahkan seluruh anggota kelompok untuk mampu ikut serta secara bertanggung jawab dalam kegiatan
kelompok. Penjelasan tentang asas kerahasiaan, kesukarelaan, kegiatan, keterbukaan, dan kenormatifan akan membantu masing-masing anggota untuk mengarahkan
peranan diri sendiri terhadap anggota lainnya dan pencapaian tujuan bersama. c.
Keaktifan Pemimpin Kelompok Peranan pemimpin kelompok dalam tahap pembentukan hendaklah benar-benar
aktif. Pemimpin kelompok perlu memusatkan usahanya pada: •
Penjelasan tentang tujuan kegiatan •
Penumbuhan rasa saling mengenal antar anggota •
Penumbuhan sikap saling saling mempercayai dan sikap saling menerima •
Dimulainya pembahasan tentang tingkah laku dan suasana perasaan dalam kelompok.
Peranan pemimpin kelompok dalam hal ini ialah mengembangkan suasana keterbukaan yang bebas yang memungkinkan dikemukakannya segala sesuatu yang
terasa oleh anggota. Suasana ini diperlukan agar para anggota itu mampu membuka diri, mengutarakan tujuan-tujuan baik tujuan pribadi maupun tujuan bersama, dan
ikut serta secara aktif dalam proses kegiatan kelompok. Pola keseluruhan tahap pertama dapat disimpulkan dalam bagan 1 berikut.
262
262 Bagan 1
TAHAP 1: PEMBENTUKAN
B. Tahap peralihan