Adanya kesempatan mendapatkan umpan balik secara Pemusatan perhatian kelompok

3. Dapatnya guru dan siswa dijadikan sebagai sumber belajar

Data tentang dapatnya guru dan siswa dijadikan sebagai sumber belajar lebih lanjut dapat dilihat dalam distrbusi frekuensi pada tebel 4.6 Tabel 4.6 Dapatnya guru dan siswa dijadikan sebagai sumber belajar No Kriteri Frekuensi 1 Sangat Tinggi 8 8,42 2 Tinggi 20 21,05 3 Sedang 46 48,42 4 Rendah 19 20,00 5 Sangat rendah 2 2,11 Jumlah 95 100,00 Terlihat pada tabel 4.6 diatas menunjukan bahwa sebagian besar siswa yaitu 48,42 menyatakan bahwa siswa dan guru mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS di SMA N 8 Semarang dapat dijadikan sebagai sumber belajar dalam kategori sedang, selebihnya 21,05 menyatakan dalam kategori tinggi, 20,00 menyatakan dalam kategori rendah, 8,42 menyatakan dalam kategori sangat tinggi, dan selebihnya 2,11 menyatakan dalam kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan guru dan siswa belum sepenuhnya dijadikan sebagai sumber belajar

4. Adanya kesempatan mendapatkan umpan balik secara

berkesinambungan dari hasil yang diperoleh siswa Data tentang adanya kesempatan mendapatkan umpan balik secara berkesinambungan dari hasil yang diperoleh siswa dapat dilihat dalam distribusi frekuensi pada tabel 4.7 Tabel 4.7 Distribusi frekuensi adanya kesempatan mendapatkan umpan balik secara berkesinambungan dari hasil yang diperoleh siswa No Kriteria Frekuensi 1 Sangat Tinggi 54 56,84 2 Tinggi 31 32,63 3 Sedang 9 9,47 4 Rendah 1 1,05 5 Sangat rendah 0,00 Jumlah 95 100,00 Terlihat pada tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yaitu 56,84 menyatakan bahwa guru telah memberikan kesempatan mendapatkan umpan balik secara berkesinambungan dari hasil yang diperoleh siswa dalam kategori sangat tinggi, selebihnya yaitu 32,63 menyatakan dalam kategori tinggi, 9,47 menyatakan dalam kategori sedang, dan hanya 1,05 yang menyatakan dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah secara maksimal memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang belum jelas setelah guru selesai menerangkan materi pelajaran. Disini guru selalu membantu tiap siswa yang mengalami kesulitan. Guru juga memberikan waktu yang cukup bagi siswa yang ingin bertanya. Bahkan guru selalu menerangkan kembali jika siswa ada yang kurang jelas terhadap materi yang disampaikan.

5. Pemusatan perhatian kelompok

Data tentang adanya pemusatan perhatian kelompok dapat dilihat dalam distribusi frekuensi pada tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8 : Distribusi frekuensi pemusatan perhatian kelompok : memberi tanda, pertanggung jawaban, pengarahan dan petunjuk yang jelas, pengertian, penguatan, kelancaran dan kecepatan No Kriteria Frekuensi 1 Sangat Tinggi 16 16,84 2 Tinggi 49 51,58 3 Sedang 20 21,05 4 Rendah 10 10,53 5 Sangat rendah 0,00 Jumlah 95 100,00 Terlihat pada tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa yaitu 56,84 menyatakan bahwa sikap guru dalm pemusatan perhatian kelompok : memberi tanda, pertanggung jawaban, pengarahan dan petunjuk yang jelas, pengertian, penguatan, kelancaran dan kecepatan dalam kategori tinggi, selebihnya yaitu 21,05 menyatakan dalam kategori sedang, 16,84 menyatakan dalam kategori sangat tinggi, dan hanya 10,53 yang menyatakan dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa guru sudah secara maksimal memberikan perhatian kepada siswa saat pelajaran berlangsung.

6. Modifikasi tingkah laku

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24