Guru Sebagai Pengelolaan Kelas

memerlukan kemampuan guru untuk menciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan kelompoknya menjadi kelompok yang produktif. Selain itu, guru harus dapat menjaga kondisi kelas, mempertahankan semangat tinggi, mengatasi konflik dan mengurangi masalah-masalah pengelolaan kelas.

2.3.5 Guru Sebagai Pengelolaan Kelas

Kemampuan guru sebagai pengelola kelas mempunyai peranan dalam organisasi sebagai pengelola sumber belajar. Dengan demikian ada empat fungsi umum seorang guru sebagai pengelola kelas : a Perencanaan Fungsi pokok seorang manajer berhubungan dengan hal-hal tentang menentukan tujuan menulis silabus kegiatan instruksional, menetapkan urutan topic-topik yang harus di pelajari, mengelola waktu yang tersedia dan menganggarkan sumber-sumber yang diperlukankan b Pengorganisasian Fungsi pokok menciptakansustu lingkungan belajar dan pendelegasian tanggung jawab dalam rangka mewujudka tujuan program pendidikan. Sedangkan tujuannya adalah membuat siswa lebih mudah bekerja dan belajar bersama c Pemimpin Fungsi pokok mengarahkan, membimbing, mendorong dan mengawasi tujuan yang sudah disetujui. Tujuannya adalah memotivasi dan mendorong siswa sehingga mereka menerima dan melatih tanggung jawab untuk belajar mandiri. d Mengawasi Fungsi pokok memonitor kemejuan yang di peroleh dari siswa. Tujuannya adalah mengusahakan peristiwa-peristiwa yang sesuai dengan rencana. Komponen ketrampilan pengelolaan kelas menurut Uzer Usman 2006:99- 100 sebagai berikut ini : 1 Sikap tanggap Komponen ini ditunjukkan oleh tingkah laku guru bahwa ia ada bersama para siswa.

2 Pengarahan dan petunjuk yang jelas

Hal ini berhubungan dengan cara guru dalam memberikan petunjuk agar jelas dan singkat dalam pelajaran sehingga tidak terjadi kebingungan pada diri siswa. 3 Pendekatan pemecahan masalah kelompok Guru memelihara dan memulihkan semangat anak didik dengan menangani konflik yang timbul secara kelompok. 4 Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah Guru dapat menggunakan seperangkat cara untuk mengetahui sebab- sebab munculnya penyimpangan tingkah laku siswa dan menemukan pemecahannya. 5 Bantuan guru terhadap siswa yang mengalami kesulitan belajar Guru memberikan penjelasan ulang kepada siswa yang belum paham dan guru memberikan bantuan siswa yang kesulitan dalam menerima pelajaran.

2.3.6 Kompetensi Guru Sebagai Pengelolaan Kelas.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24