b. Menentukan angka presentasi terendah
100 maksimal
skor minimal
skor Χ
100 x
5 1
= 20 c.
Rentang presentase = 100 - 20 = 80 d.
Interval kelas presentase 80 : 5 = 16 untuk mengetahui tingkat kriteria tersebut, selanjutnya sekor yang
diperoleh dalam dengan analisis diskripitif presentase dikonsultasikan dengan tabel kriteria
Tabel 3.5 Kriteria Analisis Diskriptif Presentase No Prosentase Kemampuan
berkomunikasi Pengelolaan
kelas Motivasi
belajar 1
85 ≤Skor≤ 100 Sangat tinggi
Sangat tinggi Sangat tinggi
2 69 ≤Skor≤ 84
Tinggi Tinggi
Tinggi 3 53
≤Skor≤ 68 Sedang
Sedang Sedang
4 37 ≤Skor≤ 52
Rendah Rendah
Rendah 5 20
≤Skor≤ 35 Sangat rendah
Sangat rendah Sangat rendah
3.6.2. Uji Asumsi Klasik
Sehubungan dengan pemakaian metode regresi berganda, maka untuk menghindari pelanggaran asumsi-asumsi klasik, maka model-model asumsi
klasik harus diuji. Model asumsi klasik tersebut adalah : a
Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk menguji data yang diperoleh
terdistribusi normal, maka dalam pengujian hipotesis penelitian ini dapat digunakan untuk analisis regresi. Uji normalitas data ini menggunakan one
sample kolmogorov-smirnov Test yaitu dengan membandingka hasil Asymp.
64
Sig.dua variabel dengan taraf signifikansi 5 atau derajat kepercayaan 95. Jika Asymp. sig. dua variabel 0,05 mata data berdistribusi normal.
Jika Asymp. Sig. Dua variabel 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b
Uji Multikolineritas Multikolinearitas artinya antara variabel independenbebas yang
terdapat dalam model regresi memiliki hubungan yang sempurna. Algifari, 2000:84.
Menurut Ghozali dalam setiawan 2006:180 uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas independen. Salah satu cara untuk mendeteksi kolinearitas dilakukan dengan mengkorelasikan antar variabel dan apabila
korelasinya signifikan maka antar variabel tersebut terjadi multikolinearitas. Dalam pengujian menggunakan program SPSS ditunjukkan dengan
hasil pada nilai tolerance. Apabila hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance
kurang dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai variance inflation factor
VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada
multikolinearitas variabel independen dalam model regresi. Ghozali, 2001:93
c Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
65
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke- pengamatan yang lain. Jika variance satu pengamatan ke-pengamatan lain
berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara
prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dengan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu
X adalah residual Y prediksi-Y sesungguhnya yang telah disudentized. Apabila dari grafik scatter plot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi
yang digunakan. Ghozali, 2005:105-107
3.6.3. Analisis Regresi