Komunikasi Antara Guru Dengan Siswa

Guru menganalisis tingkah laku anak didik yang mengalami masalah atau kesulitan dan berusaha memodifikasi tingkah laku tersebut dengan pemberian penguatan secara sistematis. Asnawi, 2002 :6

2.2.6 Komunikasi Antara Guru Dengan Siswa

Pengajaran pada dasarnya merupakan suatu proses terjadinya interaksi antara guru dengan siswa melalui kegiatan terpadu dari dua bentuk kegiatan, yakni kegiatan belajar siswa dengan kegiatan mengajar guru. Belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku yang disadari. Mengajar pada hakikatnya adalah usaha yang direncanakan melalui pengaturan dan penyediaan kondisi yang memungkinkan siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sebaik mungkin Effendi, 1998:43. Usaha untuk mencapai interaksi belajar mengajar sudah barang tentu harus adanya komunikasi yang jelas antara guru pengajar dengan siswa pelajar sehingga terpadunya dua kegiatan yakni kegiatan mengajar usaha guru dengan kegiatan belajar tugas siswa yang berdaya guna dalam mencapai pengajaran. Effendi, 1998:21. Sering kita jumpai kegagalan pengajaran disebabkan lemahnya sistem komunikasi, untuk itulah guru perlu mengembangkan pola komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar. Ada tiga pola komunikasi yang dapat di gunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa yaitu : 1. Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah. Dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa sebagai penerima aksi misalnya guru menerangkan pelajaran dengan menggunakan metode ceramah, sementara siswa mendengarkan keterangan dari guru tersebut. 2. Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah. Pada Komunikasi ini guru dan siswa dapat berperan sama, yakni pemberi aksi dan penerima aksi sehingga keduanya dapat saling memberi dan menerima. Misalnya setelah guru memberi penjelasan pelajaran kepada siswanya, kemudian guru memberi pertanyaan kepada siswanya dan siswa menjawab pertanyaan tersebut. 3. Komunikasi banyak arah atau komunikasi sebagai transaksi. Komunikasi yang tidak hanya melibatkan interaksi dinamis antar guru dengan siswa tetapi juga melibatkan interaksi dinamis antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya. Misalnya guru mengadakan diskusi dalam kelas. Effendi, 1998:32-34. Dengan adanya tiga pola komunikasi yang jelas dari komikator kepada komunikan diharapkan dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien

2.3 Pengertian Pengelolaan Kelas

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24