Manfaat Lagu bagi Anak

53 b. Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis, kritis, dan rasa ingin tahu. c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global. Memperhatikan tujuan dan esensi pendidikan IPS untuk sekolah dasar, maka seyogianya penyelenggaraan pembelajaran IPS mampu mempersiapkan, membina, dan membentuk kemampuan siswa yang menguasai pengetahuan sikap nilai, kecakapan dasar yang diperlukan bagi kehidupan di masyarakat. Menurut Samlawi 1999: 1 Ilmu-ilmu sosial khususnya sejarah, geografi, ilmu ekonomi, sosiologi dan antropologi sangat berperan dalam mendukung mata pelajaran IPS dengan tujuan memberikan sumbangan berupa konsep- konsep ilmu yang diubah sebagai pengetahuan yang berkaitan dengan kehidupan sosial yang harus dipelajari siswa. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan mata pelajaran IPS adalah mengembangkan pengetahuan, pemahaman terhadap kondisi sosial masyarakat dalam menghadapi tantangan perubahan kehidupan masyarakat global yang terus berkembang. Ruang lingkup pembelajaran IPS BSNP, 2006: 176 meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1 Manusia, tempat, dan lingkungan; 2 Waktu, keberlanjutan, dan perubahan; 3 Sistem sosial dan budaya; serta 4 Pelaku ekonomi dan kesejahteraan. Pada jenjang SD mata 54 pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi yang disajikan sebagai mata pelajaran IPS terpadu.

F. Kajian Tentang Sejarah di SD

Pembelajaran sejarah tidak hanya menekankan daya ingat tetapi juga daya nalar, pemahaman, kemampuan merefleksi, sehingga terjadi proses interaksi antara guru dan siswa. Pendidikan sejarah membentuk dan membangun berfikir kronologis, mengembangkan nilai-nilai nasionalisme, patriotisme dan toleransi baik lokal maupun nasional. Pengembangan kemampuan berfikir kronologis dalam pendidikan sejarah dibangun mulai dari lingkungan terdekat. Kehidupan manusia tidak terlepas dari apa yang telah dilalui dimasa lalu. Segala peristiwa yang telah dilalui terekam sebagai sejarah. Sejarah adalah pengalaman hidup manusia pada masa lalu dan akan terus berlangsung terus sepanjang usia manusia M. Dien, 2014: 1. Peristiwa sejarah dapat memberikan bekal pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa dalam mempersiapkan masa depannya. Johnson S.K Kochar, 2008: 2 memaknai sejarah sebagai segala sesuatu yang pernah terjadi, sejarah dalam arti yang dapat diterima oleh umum adalah sejarah tentang manusia. Materi yang dipelajari adalah jejak-jejak yang ditinggalkan oleh keberadaan manusia di dunia, gagasan, tradisi, dan lembaga sosial, bahasa, kitab-kitab, barang produksi manusia, fisik manusia itu sendiri, sisa-sisa fisik manusia, pemikirannya, perasaannya, dan tindakannya. 55 Menelaah sejarah berarti mengingat kehidupan manusia di masa lalu. Dengan mempelajari sejarah, manusia dapat mengembangkan segenap potensinya sekaligus menghindar dari kesalahan masa lalu. Menurut Rustam E 1999: 8 sejarah berfungsi menumbuhkan kedewasaan berfikir, memiliki cara pandang ke depan yang lebih luas serta bertindak lebih arif dan bijaksana terutama dalam mengambil keputusan. Mempelajari sejarah akan memupuk kebiasaan berfikir secara kontekstual sesuai dengan ruang dan waktu dimana peristiwa itu terjadi dalam proses sosio-kultural, atau proses di mana kemasyarakatan dan kebudayaan menjadi landasan. Materi sejarah sebagai salah satu kajian dalam mata pelajaran IPS pada tingkat sekolah dasar. Salah satu upaya pembangunan karakter bangsa dapat dilakukan melalui pendidikan sejarah yang dimulai dari pendidikan dasar. Pendidikan sejarah diharapkan dapat memberikan wawasan berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode dalam upaya pembentukan sikap dan perilaku siswa. pendidikan sejarah menjadi media transfer nilai-nilai etik moral yang mendasari cara berfikir, cara bersikap, dan berperilaku untuk mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan. Sejarah memiliki dimensi masa silam, masa kini dan masa depan. Masa lampau perlu dipelajari dengan berpijak pada perkembangan situasi masa kini dengan harapan yang berperspektif utuk masa mendatang Rustam E, 1999: 8. Saat ini, pembelajaran sejarah mengalami beberapa kendala. Sampai saat ini masih terdapat anggapan bahwa sejarah hanya sebagai pelengkap