Karakteristik Lagu Anak Tinjauan tentang Musik dan Lagu Anak
45
berkisar dengan kehidupan anak dengan bahasa yang realistis tanpa bahasa simbolik. Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan teks
adalah teks atau lirik tersebut saat dinyanyikan harus selaras dengan nada dan irama suatu melodi.
Membentuk sebuah lagu atau komposisi musik berarti menyatukan unsur-unsur musik yang terdiri atas beberapa kelompok. Semua unsur musik
tersebut berkaitan erat dan sama-sama memiliki peranan penting. Unsur-unsur musik tersebut dapat dikelompokkan atas unsur-unsur pokok yaitu irama,
melodi, harmoni, bentuk struktur lagu dan unsur ekspresi yaitu tempo, dinamik, dan warna nada Jamalus, 1988 : 7.
a. Irama yaitu urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dasar dalam
musik. Irama dalam musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu dan panjang pendeknya,
membentuk pola irama. Irama dapat didengar atau dirasakan dan dilihat. Untuk menulis bunyi dan diam dengan bermacam-macam waktu
digunakan notasi irama dengan nilai tertentu. b.
Melodi yaitu susunan rangkaian nada yang terdengar berurutan dan berirama, dan mengungkapkan suatu tujuan atau gagasan. Melodi juga
dapat dikatakan sebagai susunan rangkaian nada yang berirama Jamalus, 1981 : 70
46
c. Harmoni sama dengan paduan nada yaitu bunyi gabungan dua nada atau
lebih yang berbeda tingginya dan didengar dengan serentak. Dasar pembuatan harmoni adalah trinada atau akor.
d. Bentukstruktur lagu yaitu susunan serta hubungan antara unsur-unsur
musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Dasar pembentukan lagu ini mencakup repetisi atau
pengulangan suatu bagian, pengulangan dengan bermacam-macam perubahan atau sekuens, atau penambahan bagian baru yang berlainan
atau berlawanan, dengan selalu memperhatikan keseimbangan antara pengulangan dan perubahannya. Struktur musik terdiri atas not, motif,
frase, dan kalimat musik. e.
Tempo yaitu kecepatan suatu lagu dan perubahan-perubahan kecepatan lagu tersebut. Perubahan tingkat kecepatan tersebut membawa sebuah
lagu menjadi berekspresi f.
Dinamik ialah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara atau keras lembutnya suara. Biasanya tanda dinamik diletakkan pada partitur paduan
suara. g.
Warna nada ialah ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam yang dihasilkan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda dan bermacam-macam.
Penjelasan-penjelasan tersebut merupakan teori musik dasar dalam menyusun sebuah lagu. Ketentuan dalam menyusun lagu menurut Afan
Hamoju 1984: 87 sebagai berikut.
47
a. Menentukan tema lagu, dapat meninjau tiga aspek berikut.
1 Mengambil tema sesuatu yang telah terjadi untuk dikenang dan
kembali disusun. 2
Mengambil tema dari sesuatu yang belum pernah terjadi bersifat khayalan.
3 Mengambil tema dari sesuatu yang ingin dicari seperti keindahan
alam. b.
Menentukan aksen kata-kata, dalam setiap lagu disusun aksen di mana setiap suku kata diberikan tekanan keras atau tekanan lunak.
c. Menentukan birama dapat memilih 24, 34, 44, 68. Setelah ditentukan
aksennya kemudian dibagi dalam ruas birama. Suku kata yang arsis ditempatkan pada ketukan pertama dan arsis yang sedang kerasnya
ditempatkan pada ketukan ke empat pada setiap birama. d.
Menentukan motif e.
Menentukan bentuk lagu f.
Menentukan akor g.
Menentukan melodi h.
Menentukan tempo dan lain-lain. Setelah pembuatan lagu selesai, perlu mengkaji kembali syair yang
telah dibuat. Pembuatan lagu sama halnya pembuatan kalimat-kalimat puisi : dua, tiga, lima dan sebagainya Jamalus, 1988 : 35. Membuat puisi juga
terdapat aturan yang mengikat diantaranya menurut Heru 2012, 26-39.
48
a. Pemilihan diksi yaitu pilihan kata. Media pengungkapan puisi sebagai
pengalaman estetis adalah dengan kata-kata. Memilih, memilah, dan menentukan kata yang akan digunakan untuk mengungkapkan perasaan
adalah diksi. Kreatifitas menulis adalah kreatifitas menulis diksi, karena kekuatan puisi terletak pada kata-kata diksi. Bagaimana kata-kata
singkat pendek dan sederhana tetapi bisa menggambarkan pengalaman perasaan imaginasi dan keindahan yang banyak.
b. Kalimat puisi selalu menekankan aspek ritmik – sematik yaitu kalimat
puisi biasanya tidak logis dan tidak sistematis sebagaimana dalam kalimat pada bahasa sehari-hari dan formal. Tradisi formalisme ini yang disebut
bahwa kalimat puisi bersifat defamiliar tidak akrab sebagaimana bahasa sehari-hari. Menulis puisi dituntut untuk memiliki kreatifitas dalam
membuat kalimat baik bentuk frasa maupun klausa yang memperhatikan aspek ritmik estetik dan sematik.
c. Tipografi yaitu bentuk penulisan puisi yang penyangkut pembaitan-
enjabemen, penggunaan huruf dan tanda baca serta bentuk bait. Aspek pembaitan-enjambemen berkaitan dengan penyusunan pembaitan karena
pemutusan ungkapan yang dilakukan. Pemenggalan ungkapan kalimat dan kata dalam menulis puisi adalah hak prerogatif penulis, namun
hendaknya mempertimbangkan aspek ide gagasan yang ingin disampaikan sehingga koherensi makna dalam kalimat akan terbentuk.
49
Setelah syair atau lirik lagu yang telah dibuat, syair atau lirik lagu tersebut dilantunkan dengan indah. Menurut Setyoadi dalam pelatihan
Sekolah Cita Lagu Anak melantunkan syair sesuai frase atau phrasering adalah
a. Pemenggalan kata kalimat menentukan makna
b. Frase yang tepat memudahkan dalam menyanyi
c. Frase yang tepat memperjelas ungkapan
d. Perhitungan pengambilan nafas.
Setelah meninjau dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan lagu khusunya untuk anak harus meninjau dari
berbagai aspek diantaranya teori musik dasar pembuatan lagu, dan masa perkembangan anak. Pembuatan lagu disesuaian dengan sasaran lagu tersebut.