40 8 Agresi dan Apatis
Perasaan marah terkait erat dengan ketegangan dan kegelisaan yang dapat menjurus pada pengrusakan dan penyerangan. Agresi dapat berbentuk langsung
dan pengalihan direct aggression dan displace aggression. Agresi langsung adalah agresi yang diungkapkan secra langsung kepada sesesorang atau objek
yang merupakan sumber frustasi. Agresi yang dialihkan adalah apabila seseorang mengalami frustasi namun tidak dapat mengungkapkan secara puas kepada
sumber frustasi. Ia membutuhkan sesuatu sebagi pelampiasan. Penyerangan kadang-kadang tertuju kepada orang yang tidak bersalah atau mencari kambing
hitam. Apatis adalah bentuk lain dari reaksi terhadap frustasi yaitu sikap apatis apathy dengan cara menarik diri dan bersikap seakan-akan pasrah.
9 Fantasi dan Stereotype Tindakan melamun atau berkhayal untuk melakukan pelarian dari
kenyataan dengan memperoleh kesenangan atau kepuasan yang bersifat khayal atau tidak nyata. Contohnya, seseorang yang frustasi dan depresi karena
menjomblo kemudian ia berkhayal sudah punya pasangan bahkan mungkin mau menikahi pasangan yang tidak nyata tersebut
.
3. Hakikat Nilai Pendidikan a. Pengertian Nilai Pendidikan
Nilai merupakan suatu kegiatan menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain sehingga diperoleh menjadi suatu keputusan yang menyatakn sesuatu itu
berguna atau tidak berguna, baik atau tidak baik manusiawi atau tidak manusiawi. Lorens dalam Akbar, Winarni, Andayani, 2013: 58 mengemukakan
pengertian nilai dalam berbagai segi. 1 nilai dalam bahasa Inggris value, bahasa Latin valere berguna, mampu akan, berdaya, berlaku, kuat; 2 ditinjau dari segi
harkat, nilai adalah kualitas suatu hal yang menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna, atau dapat menjadi objek kepentingan; 3 ditinjau dari segi
keistimewaan, nilai adalah apa yang dihargai, dinilai tinggi atau dihargai sebagai suatu kebaikan; 4 ditinjau dari sudut ilmu ekonomi yang bergelut dengan
kegunaan dan nilai tukar benda-benda material, pertama kali menggunkan kata nilai.
41 Sastra dan nilai merupakan dua hal yang saling berkaitan. Sastra sebagai
produk kehidupan, mengandung nilai-nilai moral, sosial, filsafat, religi, politik dan sebagainya. Sastra tidak hanya memasuki ruang serta niali-nilai kehidupan
personal tetapi juga nilai-nilai kehidupan manusia dalam arti total. Pendidikan adalah memanusiakan manusia. Proses memanusiakan
manusaia adalah melihat manusia sebagai suatu keseluruhan di dalam eksistensinya. Eksistensi ini menempatkan kedudukan manusia pada tempat yang
terhormat dan bermartabat. Kehormatan itu tentunya tidak dapat terlepas dari nilai-nilai luhur yang selalu dipegang umat manusia.
Filosofi hidup ini sangat syarat akan makna individualisme yang artinya mengangkat kehidupan seseorang, memanusiakan manusia, memberikan makanan
kehidupan berupa semangat, nilai moral dan tujuan hidup. Setiap individu berkewajiban menyumbangkn pengetahuannya untuk masyarakat sekitar dengan
ilmu, sesuai dengan yang diajarkan agama dan pendidikan. Ratna, 2005:449. Segala sesuatu yang digunakan untuk mendidik harus yang mengandung
nilai didik, termasuk dalam pemilihan media. Secara etimologis, sastra juga berarti alat untuk mendidik Ratna, 2005:447. Apabila dikaitkan dengan pesan
dan muatannya, hampir secara keseluruhan karya sastra merupakan sarana-sarana etika. Nilai pendidikan dalam karya sastra digali berdasarkan aspek karya sastra
itu sendiri. Jadi antara pendidikan dan karya sastra adalah dua hal yang saling berkaitan.
Nilai-nilai pendidikan adalah suatu usaha orangsekelompok orang melalui pengajaran dan latihan untuk mengubah prilaku dan sikapnya ke arah kedewasaan
untuk memperoleh keseimbangan antara hubungan akal dan perasaan sehingga terwujud keseimbangan berinteraksi dalam masyarakat. Dalam sebuah novel
banyak mengandung nilai-nilai pendidikan, seperti pendidikan budi pekerti.
b. Macam-macam Nilai Pendidikan