34 membuat id menunda kepuasannya dan bahkan menghambat id dalam memenuhi
kebutuhannya. Pertentangan  antara superego dan id ini  biasanya  menimbulkan kecemasan pada diri seseorang, makanya ego muncul untuk menjembatani mereka
berdua,  sehingga id mampu  memuaskan  kebutuhannya  tanpa menentang superego
.
d. Konflik Batin
Wellek  dan  Warren dalam  Nurgiyantoro,  2013:  122  menyebutkan konflik  adalah  sesuatu  yang  dramatik,  mengacu  pada  pertarungan  anatara  dua
kekuatan yang seimbang dan menyiratkan adanya aksi dan aksi balasan. Menurut Meredith dan Fitzgerald dalam Nurgiyantoro, 2013: 122 konflik adalah kejadian
yang  menyaran  pada  konotasi  yang  negatif,  sesuatu  yang  tidak  menyenangkan. Orang  lebih  suka  menghindarikonflik  dan  memilih  kehidupan  yang  tenang.
Dengan  demikian, dalam  pandangan  normal  dan  faktual  artinya  bukan  dalam cerita  fiksi  konflik  merujuk  pada  konotasi  yang  negatif,  sesuatu  yang  tidak
menyenangkan.  Namun,  tidak  demikian  halnya  dengan  cerita  yang diteksnaratifkan.  Kehidupan  yang  tenang,  tanpa  adanya  masalah yang  memicu
munculnya  konflik  dapat  berarti  tidak  aka  nada  cerita,  tidak  aka  nada  plot. Peristiwa  kehidupan  baru  menjadi  cerita  plot  jika  memunculkan  konflik,
masalah  yang  sensasioanl,  bersifat  dramatik dan  karenanya  menarik  untuk diceritakan.
Peristiwa  dan  konflik  biasanya  berkaitan  erat,  dapat  saling  menyebabkan terjadinya  satu  dengan  yang  lain,  bahkan  konflik  pun  hakikatnya  merupakan
peristiwa.  Ada  peristiwa  tertentu  yang  dapat  menimbulkan  terjadinya  konflik, peristiwa-peristiwa  lain  pun  dapat bermunculan.  Konflik  demi  konflik  disusul
oleh  peristiwa  demi  peristiwa  akan  menyebabkan  konflik  menjadi  semakin meningkat.  Konflik  yang  telah  demikian  meruncing  sampai pada  titik  puncak
disebut klimaks. Bentuk peristiwa dalam sebuah cerita dapat berupa peristiwa fisik maupun
batin. Peristiwa fisik melibatkan aktivitas fisik, ada interaksi antara seorang tokoh cerita dengan sesuatu diluar dirinya seperti tokoh lain atau lingkungan. Peristiwa
batin  adalah  sesuatu  yang  terjadi  di dalam  batin,  hati  tokoh.  Kedua  bentuk
35 peristiwa  tersebu  saling  berkaitan,  saling  menyebabkan terjadinya  satu  adegan
yang  lain.bentuk konflik,  sebagai  bentukkejadian  dapat  pula  dibedakan  kedalam dua  kategori  yaitu  konflik  fisik  dan  konflik  batin,  konflik  eksternal  external
conflict dan konflik internal internal conflict Nurgiyantoro, 2013:123-124
Konflik eksternal adalah konflik yang terjadi antara seorang tokoh dengan sesuatu  di  luar  dirinya  mungkin  dengan  lingkungan  alam  atau  lingkungan
manusia.  Dengan  demikian,  konflik  eksternal  dapat  dibedakan  ke  dalam  dua kategori  yaitu  konflik  fisik  dan konflik  sosial.  Konflik  fisik  atau  disebut  juga
konflik  elemental  adalah  konflik  yang  disebabkan  adanya  perbenturan  antara tokohdengan  lingkungan  alam.  Konflik  sosial  adalah  konflik  yang  disebabkan
oleh adanya kontak sosial antarmanusia atau masalah-masalah yang muncul akibat adanya hubungan antarmanusia. Nurgiyantoro, 2013:124
Konflik internal atau konflik kejiwaan biasa disebut konflik batin. Konflik yang  terjadi  di  dalam  batin  atau  jiwa  tokoh.  Ia  merupakan  konflik  yang  dialami
tokoh dengan dirinya sendiri. Misalnya, hal ini terjadi akibat adanya pertentangan- pertentangan  antara  dua  keinginan,  keyakinan,  pilihan  yang  berbeda,  harapan-
harapan  atau  masalah-masalah  lainnya  yang  terjadi  di  dalam  dirinya Nurgiyantoro,  2013:  124. Konflik  batin  adalah  percekcokan,  perselisihan  atau
pertentangan dalam  diri  tokoh  sendiri. Alwi  dkk dalam Wahyuni :2013 mengatakan dalam sastra diartikan konflik batin merupakan ketegangan di dalam
cerita rekaan atau drama yakni antara dua tokoh dan sebagainya. Konflik batin dibagi dalam beberapa bentuk. Dirgagunarsa dalam Sobur,
2009: 292-293 menyebutkan ada tiga bentuk konflik batin. 1 Konflik mendekat-mendekat approach-approach conflict merupakan konflik
yang  timbul  ketika  dua  hal  yang  semuanya  positif  sehingga  muncul kebimbangan  untuk  memilih  satu  diantaranya.  Misalnya  seorang  ingin  pergi
dengan kekasihnya akan tetapi ia juga ingin bersenang-senang dengan teman- temannya.
2 Konflik  mendekat-menjauh  approach-avoidance  conflict  adalah  konflik yang  timbul  jika  dalam  waktu  yang  sama  timbul  dua  hal  yang  berlawanan
mengenai satu objek, hal yang satu positif dan yang lain negatif. Oleh karena
36 itu timbul kebimbangan apakah akan mendekati atau menjauhi objek tersebut.
Misalnya seseorang ingin naik sepeda positif tetapi ia takut jatuh negatif. 3 Konflik menjauh-menjauh avoidance-avoidance conflict adalah konflik yang
terjadi  apabila  pada  saat  yang  bersamaan,  timbul  dua  hal  yang  negatif sehingga  muncul  kebimbangan  karena  menjauhi  satu hal  berarti  harus
memenuhi  yang  lain  yang  juga  negatif.  Misalnya  seorang  anak  yang  nakal dihukum  oleh  orang  tuanya  ia  harus  memilih  tidak  mendapat  uang  saku  atau
tidak boleh keluar rumah. Konflik  batin dalam  karya  sastra merupakan  suatu  yang  penting  karena dapat
menghadirkan cerita yang menarik. Menurut Kurt Lewin dalam Sobur, 2009:293 mengungkapkan, untuk mengetahui konflik batin dapat dilihat melalui ciri-ciri.
1 Terjadi  pada  setiap  orang  dengan  reaksi  yang  berbeda  untuk  rangsang  yang sama. Hal ini bergantung pada faktor-faktor yang sifatnya pribadi.
2 Konflik  terjadi  apabila  beberapa  hal  mempunyai  nilai yang  seimbang atau kira-kira sama sehingga menimbulkan keseimbangan dan ketegangan.
3 Konflik  dapat  berlangsung  dalam  waktu  yang  singkat  tetapi  juga  dapat berlangsung lama.
e. Mekanisme Pertahanan Defence Mechanism