128
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dalam bab IV, maka dapat diperoleh simpulan. Pemahaman struktur novel diperlukan untuk
membantu mengetahui totalitas makna dalam menganalisis konflik batin tokoh. Tema pokok dari novel ini adalah perjuangan dan pengorbanan. Dalam novel ini,
perjuangan yang dilakukan untuk membahagiakan keluarga dan orang yang disayangi. Tokoh utama dari novel ini adalah Andromeda Fitzgerald Anna,
sedangkan tokoh tambahannya adalah Sara Fitzgerald, Kate Fitzgerald, Brian Fitzgerald, Jesse Fitzgerald, Campbell Alexander, Julia Romano, Hakim De
Salvo, dr. Chance, Suzanne, Taylor Ambors, dan anjing Judge. Penokohan dari novel ini diceritakan dengan jelas, lengkap, dan mendetail sehingga karakter yang
ditampilkan dapat dengan mudah dipahami. Latar tempat di Amerika Serikat, meliputi Rumah Sakit Providence,
Pengadilan, rumah keluarga Fitzgerald dan kantor pemadam kebakaran. Penggambaran waktu dalam novel ini cukup panjang, mulai dari tahun 1990
sampai dengan tahun 2010. Dalam novel ini latar waktu juga dipaparkan dengan menyebut hari hari tertentu, misalkan menyebut nama hari, menyebut musim,
maupun menyebut hari besar. Latar sosial dari novel ini adalah kehidupan keluarga dengan kondisi ekonomi menengah ke atas. Amanat yang terdapat dalam
novel ini adalah setiap orang perlu memperjuangkan setiap ketentuan yang diberikan Tuhan. Pengorbanan berlebihan yang dilakukan untuk orang lain belum
tentu baik untuk orang tersebut. Pengarang juga ingin menyampaikan bahwa jangan cepat menilai seseorang atau suatu permasalahan dari satu sudut pandang.
1. Konflik Batin Tokoh dalam Novel terjemahan Penyelamat Kakakku
Analisis psikologi sastra dalam novel terjemahan Penyelamat Kakakku karya Jodi Picoult mampu memunculkan gambaran tentang watak dan
kepribadian dari tokoh-tokohnya. Analisis kepribadian tokoh yang digunakan adalah teori psikoanalisis Sigmund Frued id, ego, dan superego. Tokoh utama
129
dalam novel ini adalah Anna. Secara umum kejiwaan Anna termasuk dalam kategori seimbang, dimana antara id, ego, dan superego dapat berjalan dengan
beriringan, Anna dapat mengatasi dorongan id dengan superego dalam dirinya sehingga tindakan nyata ego yang dilakukan Anna lebih terkontrol. Tokoh Sara
dan Jesse memiliki id yang besar. Superego dalam dirinya tidak dapat membendung keinginan id sehingga tindakan ego lebih bersifat impulsif. Kate
lebih dominan dengan superego. Meskipun tindakan ego yang dilakukan Kate tidak rasional seperti berasal dari id tetapi sesungguhnya berasal dari superego
karena rasa bersalah terhadap keluarganya. Campbell merupakan tokoh yang memiliki id yang tinggi tetapi kemudian superego-nya mulai muncul sehingga
keputusan ego yang diberikan Campbell dapat menyelamatkan Kate.
2. Nilai Pendidikan dalam Novel Terjemahan Penyelamat Kakakku
Nilai religius yang terdapat dalam novel ini mengajarkan bahwa manusia itu harus bersyukur atas nikmat dan anugerah Tuhan antara lain nikmat sehat
dengan mempergunakan tubuhnya untuk kegiatan-kegiatan yang positif. Di samping itu manusia sebagai mahluk Allah harus senantiasa ikhtiar dan berserah
diri agar tidak terlalu dikuasai ambisi. Dalam novel terjemahan Penyelamat Kakakku
dapat ditemui beberapa ajaran moral atau nilai moral, diantaranya adalah dengan tidak melakukan tindakan amoral seperti tindakan kriminal dan
penyalahgunaan narkoba sebagai pelampiasan. Selain contoh yang dapat diambil dari tindakan amoral, nilai moral juga dapat diambil dari tindakan pengorbanan
Anna untuk kakaknya. Contoh-contoh lain seperti tanggung jawab,kerja keras, kreatif, dan mandiri juga termasuk dalam nilai moral yang terdapat dalam novel
ini. Nilai sosial yang tergambar dari novel ini tentang sikap tolong menolong dan menghormati orang lain. Tolong menolong dengan tetangga dan keluarga serta
menghormati dan menghargai orang tua yang ditunjukkan oleh tokoh-tokohnya. Nilai kebudayaan yang terdapat dalam novel terjemahan Penyelamat Kakakku
karya Jodi Picoult adalah tradisi thanksgiving. Tradisi ini bermakna ungkapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan Tuhan.
130
3. Relevansi Novel terjemahan Penyelamat Kakakku sebagai Bahan Ajar Petikan Teks Novel di SMA
Pembelajaran sastra terintegrasi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Apresiasi novel terdapat di kelas XI dan XII baik di kurikulum 2006 KTSP
maupun Kurikulum 2013. Hanya saja kompetensi dasar yang menyebutkan pembelajaran novel terjemahan terdapat pada kurikulum 2006 KTSP. Relevansi
sebagai materi ajar harus memenuhi beberapa kriteria antara lain 1 sesuai dengan potensi peserta didik 2 karakteristik budaya daerah 3 perkembangan
peserta didik 4 manfaat bagi peserta didik 5 kesesuaian dengan kebutuhan peserta didik 6 sesuai dengan tujuan pembelajaran 7 keterbacaan dan
pemahaman. Novel terjemahan Penyelamat Kakakku karya Jodi Picoult ini dapat
mengembangkan potensi bahasa, yang ditunjukkan dengan penggunaan gaya bahasa dalam novel yang menarik. Karakteristik budaya yang terdapat dalam
novel ini dapat disesuaikan dengan budaya Indonesia serta dapat diambil budaya positif yang lain seperti profesionalitas kerja dan kedisiplinan. Novel ini sesuai
untuk siswa SMA karena bercerita tentang masalah remaja dan konflik batin yang dialami ketika masa remaja. Tokoh dalam novel dapat dijadikan teladan dan
memberi motivasi kepada peserta didik, selain itu novel ini menambah informasi dan pengetahuan baru bagi peserta didik. Novel ini menarik sehingga pengajaran
sastra menjadi lebih menyenangkan dan tidak terkesan kaku. Komplesitas konflik yang terdapat dalam novel ini dapat mengarahkan peserta didik untuk berpikir,
bernalar dan berimajinasi sehingga sesuai dengan tujuan pembelajaran. Bahasa yang digunakan tidak terlalu sulit dipahami dan menambah kosakata peserta
didik. Berdasarkan pembahasan mengenai relevansi novel
terjemahan Penyelamat Kakakku
sebagai bahan ajar, dapat diakatan bahwa novel ini relevan jika digunakan sebagai bahan ajar dalam pembelajaran apresiasi sastra di SMA.
Dikarenakan menganalisis teks novel baik secara lisan maupun tulisan masuk dalam silabus kurikulum KTSP maupun Kurikulum 2013. Dari segi isi, bahasa
maupun tingkat pemahaman dan ketertarikan siswa akan novel terjemahan
131
Penyelamat Kakakku ini mendukung bahwa novel ini relevan untuk digunakan
sebagai materi ajar sastra. Namun, siswa harus dipersiapkan dalam hal pengetahuan budaya Indonesia maupun nilai-nilai yang berlaku di masyarakat
agar tidak salah menafsirkan dan menerima informasi yang diperoleh secara mentah. Guru juga memegang peran penting untuk mengarahkan peserta didik
dalam menerima informasi dar novel terjemahan ini.
B. Implikasi