Nilai Moral Deskripsi Hasil Penelitian

98 Fitzgerald. Meskipun dokter mengatakan bahwa penyakit tersebut tidak dapat disembuhkan, keluarga Fitzgerald selalu berusaha agar Kate dapat bertahan hidup.Mereka tidak pernah putus asa dengan keadaan. Setiap dokter mengatakan ada tindakan yang dapat dilakukan untuk meringankan penyakit Kate, mereka selalu mengambil kesempatan tersebut. Sikap optimis inilah yang membuat Kate dapat bertahan hingga dewasa, padahal vonis dokter mengatakan Kate hanya dapat bertahan hidup sampai usia 8 tahun. Agama mengajarkan setiap umatnya untuk selalu berusaha dan berdoa serta tidak mudah menyerah dengan setiap ujian hidup yang diberikan. Selain itu, kondisi Kate dengan penyakitnya membuat pembaca sadar untuk mensyukuri nikmat dan anugerah yang telah diberikan Tuhan. Nilai-nilai inilah yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.

b. Nilai Moral

Nilai moral mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia. Ajaran moral dalam karya sastra seringkali tidak secara langsung disampaikan, tetapi melalui hal-hal yang sifatnya amoral terlebih dahulu. Hal ini sesuai apa yang dikenal dengan tahap katarsis pada pembaca karya sastra. Meskipun sebelum mengalami katartis, pembaca atau penonton dipersilahkan untuk menikmati dan menyaksikan peristiwa-peristiwa yang sebetulnya tidak dibenarkan secara moral. Dalam novel ini diceritakan bahwa Jesse Fitzgeral melakukan beberapa tindakan yang tidak baik. Jesse sering melakukan tindakan destruktif seperti minum-minuman keras, penyalahgunaan narkoba, pembakaran gudang dan tindakan kriminal lainnya. Meskipun hal itu dilakukan Jesse karena dia merasa tidak berguna bagi adiknya yang sekarat, serta ingin mendapat perhatian dari orang tuanya tetapi cara yang diambil Jesse tidak dapat dibenarkan. Pembaca dapat mengambil pelajaran dari peristiwa tersebut. Begitu pula dengan tindakan Sara dan Brian Fitzgerald terhadap Anna. Mereka sengaja membuat Anna dengan bantuan ahli genetika agar dia bisa menjadi donor yang cocok bagi anaknya yang lain. 99 Nadia menunduk memandang kertas catatannya. “Anda menerima surat yang membenci tindakan Anda ini bukan?” Brian mengangguk. “Tampaknya orang-orang menganggap kami membuat bayi yang sudah dirancang terlebih dulu.” “Bukankah memang seperti itu?” “Kami tidak meminta bayi dengan mata biru atau anak yang tingginya mencapai seratus delapan puluh sentimeter atau anak dengan IQ dua ratus. Memang kami meminta sifat-sifat khusus tapi yang kami minta bukanlah ciri-ciri manusia unggul. Yang kami minta hanya ingin menyelamatkan nyawa putri kami. Picoult,2014:137 Secara moral, tindakan orang tua Anna dikatakan tidak etis karena mengorbankan kepentingan Anna demi Kate. Sejak Anna lahir, dia sudah diberi tanggung jawab untuk menyelamatkan Kate. Anna menjadi seolah-olah tidak memiliki kebebasan atas dirinya. Hal tersebut melanggar secara moral namun, sebagai orang tua akan melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan anaknya. Jadi penilaian ini dikembalikan kepada pembaca. Berbeda dengan contoh di atas, tindakan Anna dapat diambil nilai moralnya secara langsung. Pengorbanan yang dilakukan Anna untuk menyelamatkan kakaknya sangat besar. Dia rela mengorbankan kepentingannya agar Kate dapat bertahan hidup. Kakakku menderita leukemia APL dan selku memperlambat penyakitnya untuk sementara. Selanjutnya ketika penyakitnya kambuh aku berusia lima tahun dan sel limfositku diambil, tiga kali karena dokter-dokter itu tampaknya tidak pernah cukup mengambil sekali. Ketika cara itu tidak bisa lagi mereka mengambil sumsum tulang untuk transplantasi. Ketika Kate menderita infeksi, aku harus menyumbangkan granulosit. Ketika penyakitnya kambuh lagi aku harus menyumbangkan sel induk darah di dekat permukaan tubuh. Picoult,2014:33 Walaupun pada akhirnya Anna menggugat orang tuanya, tindakan tersebut dia lakukan karena dorongan Kate. Pengorbanan Anna ini juga dapat dikatakan bermoral karena nilai moral yang baik tidak hanya berbuat baik kepada sesama, tetapi memiliki dampak yang baik bagi lainnya.

c. Nilai Sosial

Dokumen yang terkait

analisis struktural dan nilai pendidikan karakter novel kelangan satang karya Suparto Brata dan relevansinya sebagai materi pembelajaran apresiasi sastra di kelas XI.

5 24 17

Aspek Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan Karakter Novel-novel Karya Andrea Hirata serta Relevansinya dengan Pembelajaran Apresiasi Prosa.

0 0 17

Analisis Konflik Batin Tokoh Utama dan Nilai Pendidikan Karakter Novel Ayat-Ayat Cinta 2 Karya Habiburrahman El Zhirazy Kajian Psikologi Sastra Serta Relevansinya Sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra Siswa SMA/SMK Kelas XII.

3 29 38

Konflik Batin dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel 12 Menit Karya Oka Aurora serta Relevansinya sebagai Materi Pembelajaran Apresiasi Sastra di Sekolah Menengah Atas.

0 1 16

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL PULANG KARYA LEILA S. CHUDORI SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS.

5 36 179

KAJIAN STRUKTURAL DAN NILAI PENDIDIKAN NOVEL OMBAK SANDYAKALANING, KARYA TAMSIR A.S. SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SISWA SMA.

0 1 18

ANALISIS TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI AJAR APRESIASI SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA).

0 0 17

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVELET KETIKA MAS GAGAH PERGI KARYA HELVY TIANA ROSA SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

0 2 18

Konflik Batin Tokoh Utama dan Nilai Pendidikan Karakter pada Novel 9 Summers 10 Autumns Dari Kota Apel Ke The Big Apple Karya Iwan Setyawan serta Relevansinya sebagai Materi Ajar Apresiasi Sastra Siswa SMA Kelas XII - UNS Institutional Repository

0 0 17

ANALISIS KONFLIK BATIN TOKOH DAN NILAI PENDIDIKAN BUDI PEKERTI DALAM NOVEL PANALANGSA KARYA ANY WIDAJATI SERTA RELEVANSINYA SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA JAWA DI SMA (ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA)

0 0 17