99 menjadi sebesar 0,4128. Langkah keempat, menghitung WACC atau biaya
modal rata-rata tertimbang. Dari tahun 2012 sampai dengan 2014 biaya modal rata-rata tertimbang mengalami penurunan, masing-masing sebesar
0,1563, 0,1485, 0,1467. Hal ini disebabkan karena biaya modal saham dan proporsi modalnya rendah daripada biaya modal utang dan proporsi
utangnya. Nilai biaya modal rata-rata tertimbang diperoleh dari total ekuitas dikalikan dengan WACC yang nanti akan digunakan pada
perhitungan Economic Value Added EVA. PT Bakrie Telecom Tbk memiliki nilai EVA negative. Nilai EVA
pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 masing-masing sebesar - 4.922.373.126.169, -2.706.422.197.160, dan -2.386.619.704.405. Nilai
EVA negatif disebabkan karena PT Bakrie Telecom Tbk mengalami kerugian. Pada tahun 2012 perusahaan mengalami kerugian yang paling
besar sehingga nilai EVA juga negatif paling tinggi. Nilai EVA yang negatif menunjukkan bahwa pada periode tersebut, manajer keuangan
belum mampu menjaga kinerja keuangannya dan belum dapat menciptakan nilai tambah ekonomi, sehingga dapat dikatakan bahwa
kinerja keuangan perusahaan kurang baik karena dianggap belum dapat memenuhi harapan investor dan kreditur.
2. PT Indosat Tbk
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, PT Indosat Tbk memiliki nilai EVA positif pada tahun 2012 dan nilai EVA negatif pada tahun 2013
100 dan 2014 lihat tabel 21. Perhitungan EVA dilakukan melalui beberapa
langkah. Pertama, menghitung biaya modal hutang dimana menghitung beban yang ditanggung oleh perusahaan dalam penggunaan dan pinjaman
dari kreditur. Hasil perhitungan biaya modal hutang PT Indosat Tbk tahun 2012 sebesar 7,90, tahun 2013 sebesar 10,83, dan tahun 2014 sebesar
13,98. Biaya modal hutang dari tahun 2012 ke tahun 2013 mengalami peningkatan yang disebabkan karena beban bunga meningkat sementara
utang jangka panjang menurun yang mengakibatkan biaya hutang yang ditanggung perusahaan juga mengalami peningkatan. Kemudian
mengalami peningkatan kembali pada tahun 2014 yang disebabkan karena beban bunga meningkat sementara utang jangka panjang menurun yang
mengakibatkan biaya hutang yang ditanggung perusahaan juga mengalami peningkatan.
Kedua, menghitung biaya modal saham. Terdapat beberapa langkah yaitu menghitung suku bunga bebas risiko yang diambilkan dari tingkat
suku bunga Bank Indonesia lihat tabel 5. Kemudian menghitung tingkat pengembalian pasar yang dihitung dengan pergerakan harga saham
gabungan. Setelah itu, menghitung tingkat pengembalian individual yang dihitung menggunakan perkembangan harga saham individual dan jumlah
dividen yang dibagikan. Berdasarkan tabel 16 tingkat pengembalian saham individual mengalami penurunan dari 0,2162 pada tahun 2012
menjadi -0,5009 pada tahun 2013 dan sebesar -0,0019 di tahun 2014.
101 Kemudian
menghitung koefisien
beta, hasil
perhitungan beta
menunjukkan besarnya tingkat risiko investasi yang bergerak mengikuti pasar saham. Nilai beta tahun 2012 sampai dengan 2014 masing-masing
sebesar 0,3605, 0,2298, dan 0,0004 yang berarti tingkat risiko investasi lebih kecil daripada risiko pasar karena nilai beta kurang dari 1. Setelah
diketahui suku bunga bebas risiko, tingkat pengembalian pasar, tingkat pengembalian saham individual, dan koefisien beta, maka biaya modal
saham dapat diketahui. Biaya modal saham pada tahun 2012 sebesar 0,0755, kemudian mengalami penurunan menjadi sebesar 0,0459, dan
mengalami peningkatan kembali pada tahun 2014 yaitu sebesar 0,0709. Ketiga, perhitungan struktur modal pada PT Indosat Tbk, proporsi