Menghitung Economic Value Added EVA
98 dihitung menggunakan perkembangan harga saham individual dan jumlah
dividen yang dibagikan. Berdasarkan tabel 7 tingkat pengembalian saham individual mengalami peningkatan dari -1,3458 pada tahun 2012 menjadi
0 pada tahun 2013 dan tetap stuck sebesar 0 di tahun 2014. Hal ini dikarenakan harga saham yang stabil yaitu sebesar 50 pada tahun 2013
dan 2014. Kemudian menghitung koefisien beta, hasil perhitungan beta menunjukkan besarnya tingkat risiko investasi yang bergerak mengikuti
pasar saham. Nilai beta tahun 2012 sampai dengan 2014 masing-masing sebesar -0,3435, 0,0000, dan -0,0419 yang berarti tingkat risiko investasi
lebih kecil daripada risiko pasar karena nilai beta kurang dari 1. Setelah diketahui suku bunga bebas risiko, tingkat pengembalian pasar, tingkat
pengembalian saham individual, dan koefisien beta, maka biaya modal saham dapat diketahui. Pada tahun 2012 sampai dengan 2014 mengalami
peningkatan, nilainya masing-masing sebesar 0,0569, 0,0585, 0,0732. Ketiga, perhitungan struktur modal pada PT Bakrie Telecom Tbk,
proporsi utang mengalami penurunan dari tahun 2012 sampai dengan 2014 lihat tabel 12. Tingginya proporsi utang menunjukkan bahwa risiko
yang ditanggung oleh pemegang saham semakin besar dan juga perusahaan aktif dalam mengumpulkan dana. Proporsi modal pada tahun
2012 sebesar 0,2651, tetapi pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi sebesar 0,1698 yang disebabkan karena jumlah modal rendah
daripada tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 mengalami peningkatan
99 menjadi sebesar 0,4128. Langkah keempat, menghitung WACC atau biaya
modal rata-rata tertimbang. Dari tahun 2012 sampai dengan 2014 biaya modal rata-rata tertimbang mengalami penurunan, masing-masing sebesar
0,1563, 0,1485, 0,1467. Hal ini disebabkan karena biaya modal saham dan proporsi modalnya rendah daripada biaya modal utang dan proporsi
utangnya. Nilai biaya modal rata-rata tertimbang diperoleh dari total ekuitas dikalikan dengan WACC yang nanti akan digunakan pada
perhitungan Economic Value Added EVA. PT Bakrie Telecom Tbk memiliki nilai EVA negative. Nilai EVA
pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 masing-masing sebesar - 4.922.373.126.169, -2.706.422.197.160, dan -2.386.619.704.405. Nilai
EVA negatif disebabkan karena PT Bakrie Telecom Tbk mengalami kerugian. Pada tahun 2012 perusahaan mengalami kerugian yang paling
besar sehingga nilai EVA juga negatif paling tinggi. Nilai EVA yang negatif menunjukkan bahwa pada periode tersebut, manajer keuangan
belum mampu menjaga kinerja keuangannya dan belum dapat menciptakan nilai tambah ekonomi, sehingga dapat dikatakan bahwa
kinerja keuangan perusahaan kurang baik karena dianggap belum dapat memenuhi harapan investor dan kreditur.