Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

81 Sig. 0,668 0,05 Sig. 0,165 0,05 Sig. 0,035 0,05 Tabel 16. Uji korelasi spearman antara pola asuh dengan kemandirian anak pola asuh kemandirian anak Spearmans rho pola asuh Correlation Coefficient 1,000 ,152 Sig. 2-tailed . ,165 N 85 85 kemandirian anak Correlation Coefficient ,152 1,000 Sig. 2-tailed ,165 . N 85 85 Sumber: Data primer yang diolah. Berdasarkan tabel 16, bahwa pola asuh tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemandirian anak dalam keluarga. Hal ini berdasarkan nilai sig. sebesar 0,165 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pola asuh tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemandirian anak dalam keluarga.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan X1 dan pola asuh X2 terhadap kemandirian anak dalam keluarga Y. Hasil penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 2. Ringkasan Hasil Penelitian X1 X2 Y 82 Berdasarkan gambar 2 maka diketahui pembahasan tentang hasil penelitian sebagai berikut: 1. Hubungan dan kecenderungan Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Pola Asuh Orang tua yang berlatar belakang pendidikannya SD menggunakan pola asuh otoriter sebanyak 6 orang tua, pola asuh permisif sebanyak 2 orang tua dan pola asuh demokratif sebanyak 19 orang tua. Orang tua yang memiliki pendidikan SMP yang menggunakan pola asuh otoriter sebanyak 5 orang, permisif sebanyak 3 orang dan demokratif sebanyak 10 orang tua. Orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan SMA yang menggunakan pola asuh otoriter sebanyak 2 orang tua, pola asuh permisif sebanyak 2 orang tua dan yang menggunakan pola asuh demokratif sebanyak 16 orang tua. Orang tua yang memiliki latar belakang pendidikan Perguruan Tinggi yang menggunakan pola asuh otoriter sebesar 0 orang, pola asuh permisif sebesar 2 orang tua dan yang menggunakan pola asuh demokratif sebesar 18 orang tua. Berdasarkan analisis di atas bahwa kecenderungan orang tua baik orang tua yang berpendidikan SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi cenderung menggunakan pola asuh demokratif. Berdasarkan analisis korelasi spearman bahwa tingkat pendidikan orang tua mempunyai hubungan yang signifikan terhadap pola asuh orang tua. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil sig sebesar 0,35 lebih kecil dari 0,05 maka terdapat hubungan yang siginifikan antara tingkat pendidikan orang tua dengan pola asuh. Koefisien korelasinya sebesar 0,229 hal ini menandakan bahwa hubungan yang rendah antara tingkat pendidikan orang tua dan pola asuh orang tua. 83 Hasil penelitian yang disusun oleh peneliti menunjukkan bahwa tingkat pendidikan ada korelasi dengan pola asuh orang tua, orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi dan orang tua yang tidak berpendidikan atau berpendidikan rendah berbeda pola pengasuhannya. Hal ini dikarena kan orang tua yang berpendidikan tinggi lebih berpengetahuan luas mempunayai informasi yang mereka dapat dan mereka bisa menyampaikan informasi tersebut dengan mudah dan baik. Hal ini juga sesuai dengan deskripsi teori dari Manurung 1995:53, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua yaitu latar belakang pola asuh orang tua, tingkat pendidikan orang tua dan status ekonomi dan pekerjaan orang tua. Menurut Manurung bahwa pola asuh dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua karena orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih mudah untuk mendapatkan informasi mengenai pola asuh, mereka bisa menyampaikan dengan baik dan bisa menerapkannya kepada anak dengan disesuaikan keadaan psikis dan fisik dari masing-masing anak. 2. Hubungan dan kecenderungan Tingkat Pendidikan Orang Tua dengan kemandirian Anak dalam Keluarga Terdapat 5 orang tua yang berpendidikan SD anakanya tidak mandiri kemudian ada 20 orang tua yang anaknya kurang mandiri dan 2 orang tua berpendidikan SD anaknya mandiri. Orang tua yang berpendidikan SMP terdapat 5 orang tua yang berpendidikan SMP anaknya tidak mandiri, 12 orang tua berpendidikan SMP anaknya kurang mandiri dan 1 orang tua berpendidikan SMP anaknya mandiri. Orang tua yang berpendidikan SMA terdapat 3 orang tua berpendidikan 84 SMA anaknya kurang mandiri, 14 orang tua berpendidikan SMA anaknya kurang mandiri dan 3 orang tua berpendidikan SMA anaknya mandiri. Terdapat 4 orang tua yang latar belakang pendidikannya perguruan tinggi anaknya tidak mandiri, 15 orang tua berpendidikan perguruan tinggi anaknya kurang mandiri dan 1 orang tua berpendidikan tinggi anaknya mandiri. Berdasarkan analisis korelasi spearman bahwa tingkat pendidikan orang tua tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemandirian anak. Hal ini berdasarkan nilai sig. sebesar 0,668 lebih besar dari nilai taraf signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan orang tua tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemandirian anak dalam keluarga Hasil penelitian yang disusun oleh peneliti menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua tidak ada hubungan terhadap kemandirian anak dalam keluarga, karena orang tua yang berpendidikan tinggipun belum tentu para orang tua tersebut mampu membentuk sikap kemandirian pada anak dalam keluarga dan belum tentu juga orang tua yang berpendidikan rendah tidak bisa mengajari atau mendidik anaknya untuk menjadi orang yang tidak mandiri, dan orang tua yang berpendidikan tinggi juga belum tentu bisa menggunakan pola asuh yang sesuai dengan keadaan anaknya. Kemandirian anak tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tua akan tetapi dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang bisa membentuk kemandirian anak dalam keluarga dan tingkat pendidikan orang tua tidak termasuk dalam faktor-faktor tersebut. Hal ini sama dengan pendapatnya soetjiningsih bahwa kemandirian anak usia prasekolah dipengaruh oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor 85 eksternal, faktor internal yaitu faktor yang ada di dalam diri anak tersebut seperti emosi dan intelektual. Faktor emosi ini ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak terganggunya tidak terganggunya kebutuhan emosi anak dan orang tua. Faktor eksternal yaitu faktor yang ada di luar dari anak tersebut seperti lingkungan, rasa cinta dan kasih sayang, pola asuh orang tua dalam keluarga, dan pengalaman dalam kehidupan. 3. Hubungan dan Kecenderungan Pola Asuh terhadap Kemandirian Anak dalam Keluarga Terdapat 3 orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter anaknya tidak mandiri, 2 orang tua menggunakan pola asuh permisif anaknya tidak mandiri dan 12 orang tua menggunakan pola asuh demokratif anaknya mandiri. Terdapat 10 orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter anaknya tidak mandiri, 7 orang tua yang menggunakan pola asuh permisif anaknya kurang mandiri dan 44 orang tua menggunakan pola asuh demokratif anaknya kurang mandiri. Terdapat 0 orang tua yang menggunakan pola asuh otoriter anaknya mandiri, terdapat 0 orang tua yang menggunakan pola asuh permisif anaknya mandiri dan 7 orang tua yang menggunakan pola asuh demokratif anaknya mandiri. Berdasarkan analisis korelasi spearman bahwa pola asuh tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kemandirian anak dalam keluarga. Hal ini berdasarkan nilai sig. sebesar 0,165 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa pola asuh tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kemandirian anak dalam keluarga. 86 Hasil penelitian yang disusun oleh peneliti menunjukkan bahwa pola asuh orang tua ada korelasi terhadap kemandirian anak dalam keluarga, yaitu apabila orang tua memberikan pola asuh yang tepat dan sesuai dengan keadaan anak dan umur anak maka hal tersebut akan menciptakan sikap anak yang sesuai dengan yang diinginkan oleh orang tua salah satunya yaitu sikap mandiri anak. Hal ini sesuai dengan deskripsi teori dari Novan Ardy bahwa pembentukam karakter kemandirian tidak lepas dari peran orang tua dan pengasuhan yang baik yang diberikan orang tua terhadap anaknya. Serta sesuai dengan deskripsi teori dari Prasetyo dan Sutoyo bahwa pengasuhan yang diberikan orang tua juga turut membentuk kemandirian seseorang, toleransi yang berlebihan dan pemeliharaan yang berlebihan dan orang tua yang terlalu keras kepada anak menghambat pencapaian kemandiriannya. Penelitian yang dilakukan oleh Penelitian Ummi Nurul Khikmah penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua dengan kemandirian anak di Ra Perwanida 01 Boyolali . Penelitian ini menunjukan hubungan yang positif antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini, hal ini bisa dilihat dari hasil analisis data yang menunjukkan r xy r tabel atau 0,9130,279. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat pendidikan orang tua mempunyai hubungan dengan pola asuh akan tetapi hubungannya lemah. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai sig. sebesar 0,035 lebih besar dari taraf signifikansi 0,05. 0,035 0,05 dan koefisien korelasi sebesar 22,9 hal ini berarti sebesar 22,9 tingkat pendidikan memberikan sumbangan terhadap pola asuh. 2. Tingkat pendidikan orang tua tidak mempunyai hubungan dengan kemandirian anak dalam keluarga. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai sig. sebesar 0,668 lebih besar dari nilai taraf signifikansi 0,05. 0,668 0,05. 3. Pola asuh tidak mempunyai hubungan dengan kemandirian anak dalam keluarga. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai sig. sebesar 0,165 lebih besar dari nilai taraf signifikansi 0,05. 0,165 0,05. 4. Tingkat pendidikan orang tua cenderung menggunakan pola asuh demokratif baik dari orang tua yang berpendidikan SD sampai Perguruan Tinggi. . 5. Tingkat pendidikan tidak memiliki kecenderungan dengan kemandirian anak dalam keluarga baik orang tua yang berpendidikan SD sampai Perguruan Tinggi tidak ada kecenderungan dengan kemandirian anak.