31
pendidikan juga mempengaruhi ketergantungan anak pada orang tua. Pengaruh kelas sosial terhadap pembentukan kemandirian terlihat dari
golongan priyayi dan nonpriyayi yang sejak berusia 12 tahun lebih mandiri dari anak-anak dalam keluarga priyayi Hasan Alwi, Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Menurut Mar‟atun Shalihah 2010:80-82, beberapa upaya yang
bisa dilakukan untuk menanamkan kemandirian pada anak, membuatnya tidak suka bergantung dan bisa mengambil keputusan
sendiri antara lain: a. Beri kesempatan anak belajar memilih, bantuan bisa
diberikan sebagai alternatif. b. Menghargai hasil kerja anak dan sabar pada prosesnya.
c. Jangan banyak tanya hanya karena ingin dianggap perhatian.
3. Pengertian Anak
a. Anak Usia Dini
Menurut Muhammad Fadhillah 2014:44, “dalam pandangan agama Islam, anak merupakan amanah atau titipan Allah Swt yang harus dijaga,
dirawat, dan dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh setiap orang tua. Sejak lahir anak telah diberikan berbagai potensi yang dapat dikembangkan sebagai
penunjang kehidupannya di masa depan. Bila potensi-potensi ini tidak diperhatikan, nantinya anak akan mengalami hambatan-hambatan dalam
pertumbuhan maupun perkembangannya”. Setiap anak memiliki potensi sendiri-sendiri dan unik, hal ini tergantung dari
orang tuanya yang dititipi amanah oleh Tuhan dengan cara merawat, mendidik dan mengembangkan potensi yang ada pada diri anak sesuai dengan bakat dan
minat yang anak tersebut miliki dari kecil.
32
Dalam pasal 28 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 202003 ayat 1, disebutkan bahwa yang termasuk anak usia dini adalah anak yang masuk
dalam rentang usia 0-6 tahun. Bredekamp dalam Lilif Mualifatu 2014:47, membagi anak usia dini
menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok bayi hingga 2 tahun, kelompok 3 hingga 5 tahun, dan kelompok 6 hingga 8 tahun. Berdasarkan keunikan dan
perkembangannya anak usia dini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu masa bayi lahir sampai 12 bulan, masa batita toddler usia 1-3 tahun, masa prasekolah usia
3-6 tahun, dan masa kelas awal 6-8 tahun. Muhammad Fadhillah mengatakan 2014:47, “bahwa anak usia dini
adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, dalam arti memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
koordinasi motorik halus dan kasar, intelegensi dan kecerdasan spiritual, bahasa, komunikasi yang khusus sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak”.
Setiap anak memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang unik dan berbeda antara anak yang satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan anak dari lahir
sudah membawa keunikan tersendiri dalam hal bakat ataupun kemampuan lain halnya dengan sikap yang ini bisa saja dari keturunan dan bisa dibentuk dari
lingkungan dimana anak tinggal dan pola asuh dari orang tua anak tersebut. Menurut Wi
wien Dinar Prastiti 2008:55, “bahwa adapun usia setelah lebih dari 6 tahun sering disebut sebagai usia sekolah dimana anak sudah
berkembang fisiknya sehingga membentuk tubuh yang proporsional, mampu berjalan, meloncat, berlari, mampu menggunakan bahasa verbal, mampu
memahami emosi yang dirasakan oleh orang lain berdasarkan bahasa tubuh yang ditunjukan, oleh karena itu batasan pengertian anak usia dini adalah 0-
6 tahun”.
33
Anak pada usia 6 tahun anak sudah mampu melakukan kegiatan atau aktivitas yang lebih berat baik dari motorik halus, kasar, bahasa, agama, komunikasi. Anak
sudah melakukan kegiatan tersebut dengan baik dan benar sesuai dengan umur 6 tahun tersebut, anak sudah bisa melakukan semuanya sendiri tanpa bantuan orang
lain. Menurut Slamet Suyanto 2005:1, anak usia dini dipandang memiliki
karakteristik yang berbeda dengan anak usia di atasnya sehingga pendidikannya dipandang perlu untuk dikhususkan.
Menurut Iva Noorlaila 2010:17, bahwa usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar sepanjang rentang pertumbuhan dan
perkembangan kehidupan manusia. Menurut Mulyasa 2012:1 anak usia dini adalah individu yang sedang
mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat, bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan.
Kesimpulan dari pengertian anak usia dini menurut para ahli, penulis menyimpulkan bahwa anak usia dini adalah kelompok anak titipan atau amanah
yang diberikan oleh Tuhan yang sudah diberikan bakat atau potensi secara alami sejak lahir yang unik dan berbeda yang mana orang tua wajib merawat, mendidik,
mengasihi dan menyayangi dalam mengembangkan potensi baik motorik, intelegensi, kecerdasan spiritual, emosional, bahasa dan komunikasi sesuai
dengan umurnya yaitu 0-6 tahun.
34
b. Golden Age