49
Memurut William J.Goode 1995:9, menyatakan bahwa “keluarga merupakan alat atau perantara masyarakat yang lebih luas, kegagalannya untuk
berbuat seperti ini, akan menyebabkan tujuan masyarakat yang lebih besar tidak akan tercapai secara tepat guna”.
Menurut James M. Henslin 2007:116, keluarga terdiri atas orang-orang yang menganggap bahwa mereka mempunyai hubungan darah, pernikahan atau
adopsi. Kesimpulan dari beberapa pengertian tentang keluarga di atas, keluarga adalah
suatu unit terkecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang didalamnya terdapat interaksi satu sama lain baik dalam hal menasehati, memerintah,
mematuhi, menghargai, menghormati antar anggota keluarga atau di mana lembaga utama untuk belajar norma-norma sebelum ke masyarakat dan
didalamnya juga terdapat sosialisasi dalam lingkup kecil sebelum ke masyarakat yang lebih luas.
b. Peranan Keluarga
Peranan-peranan keluarga menurut Soerjono Soekanto 2004:23, keluarga batih memiliki peranan-peranan sebagai berikut:
1. Keluarga batih berperan sebagai pelindung bagi pribadi-pribadi yang menjadi anggota, di mana ketentraman dan ketertiban
diperoleh dalam wadah tersebut. 2. Keluarga batih merupakan unit sosial-ekonomis yang secara
materil memenuhi kebutuhan anggota-anggotanya. 3. Keluarga batih menumbuhkan dasar-dasar bagi kaidah-kaidah
pergaulan hidup. 4. Keluarga batih merupakan wadah di mana manusia mengalami
proses sosialisasi awal, yakni suatu proses di mana manusia mempelajari dan mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang
berlaku di dalam masyarakat.
50
Dari beberapa peranan-peranan di atas, menjabarkan betapa pentingnya peranan keluarga bagi seorang individu, terutama dalam hal kepribadian seseorang,
apabila seseorang mengalami gangguan kepribadian bisa disebabkan karena mempunyai masalah dalam keluarganya baik secara fisik maupun psikis.
Menurut Soerjono Soekanto 2004:23-24, meningkatnya peranan keluarga batih atau keluarga inti disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1. Hubungan darah yang semula mendapat tekanan yang sangat kuat kemudian didampingi dengan faktor hubungan karena tempat
tinggal yang sama. 2. Pembagian kerja dalam masyarakat yang semakin berkembang ke
arah keterampilan individual menyebabkan bahwa kemampuan individu lebih dipentingkan daripada kemampuan kolektif atau
kelompok.
3. Pusat kehidupan yang semula ada di kelompok-kelompok kekerabatan semakin beralih ke keluarga batih.
4. Pelaksanaan program keluarga berencana yang menekankan pada pengaturan kehamilan dan pembatasan kelahiran, hal mana
mengakibatkan semakin eratnya hubungan antara anggota-anggota suatu keluarga batih yang secara relatif kecil jumlahnya.
Semakin meningkatnya peranan keluarga batih hal ini dapat menguntungkan orang tua yang bisa lebih fokus dan bisa memusatkan perhatian yang lebih kepada
anak-anaknya, karena jumlah yang terdapat di keluarga batih lebih sedikit. Menurut Soejono Soekamto 2004:24, peningkatan peranan keluarga
batih di Indonesia belum merata, hal ini disebabkan karena taraf kemajemukan masyarakat Indonesia yang relatif agak tinggi.
Karena Indonesia terdiri dari beberapa suku dan dari adanya banyak suku tersebut banyak adat atau kebudayaan yang tidak bisa ditinggalkan, misalnya adat
yang memusatkan pada keluarga luas tidak hanya keluarga batih. Adat atau tradisi semacam ini tidak bisa dihapus, dan peranan keluarga batih di Indonesia masih
51
didominasi oleh keluarga berkalangan atas, sedangkan keluarga yang berada di kalangan bawah masih mengalami kesulitan karena masih menganut adat atau
tradisi.
c. Fungsi keluarga