kontribusi berupa skala ekonomis yang meningkatkan efisiensi sektor pemerintah berpengaruh secara statistik terhadap output riil dalam hal
ini PDRB menurut harga konstan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ini berarti dengan adanya kepadatan penduduk yang tinggi,
maka mampu menambah pendapatan regional daerah sehingga kegiatan ekonomi akan berlangsung secara baik terjadi kenaikan
PDRB. Jika kebijakan terhadap penduduk sejalan dengan kebijakan di dalam suatu daerah wilayah.
B. Penelitian Terdahulu
Adapun hasil penelitian terdahulu yang relevan untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan ini, antara lain :
1. Adearman Purba 2006 dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Simalungun”. Berdasarkan hasil estimasi dengan metode OLS menunjukkan bahwa
pengeluaran pembangunan dan pengeluaran rutin berpengaruh negatif dan positif, tetapi kedua variabel tersebut tidak memberikan pengaruh yang
berarti secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Simalungun. Sedangkan, jumlah tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi
tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Simalungun dengan tingkat
kepercayaan yang berbeda. Dengan demikian selama kurun waktu 1976- 2003, pengeluaran pemerintah di Kabupaten Simalungun, baik
pengeluaran pembangunan maupun pengeluaran rutin belum memberikan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
dampak yang berarti dalam mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Simalungun.
2. Daslan Simanjuntak 2006 dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh
Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Labuhan Batu”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa 1 nilai
koefisien determinasi R
2
sebesar 0,9957 berarti secara keseluruhan variabel bebas dalam persamaan tersebut yakni PAD, DAU, dan
pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya {PDRB-1} cukup mampu menjelaskan variasi pertumbuhan ekonomi PDRB di Kabupaten Labuhan
Batu sebesar 99,57 selama kurun waktu penelitian, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam persamaan tersebut.
2 variabel bebas tersebut secara simultan memberikan pengaruh yang cukup signifikan secara statistik pada tingkat kepercayaan 99. 3 bila
dianalisis secara parsial, keseluruhan dari masing-masing variabel tersebut juga memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Kabupaten Labuhan Batu, di mana variabel PAD memberikan pengaruh yang positif sebesar 0,0785 dan signifikan pada tingkat
kepercayaan 90. 3.
Junawi Hartasi Saragih 2009 dengan judul penelitian “Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Studi Komparatif :
Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Langkat”. Berdasarkan hasil estimasi data
time series
dengan model OLS menunjukkan bahwa pengeluaran pemerintah daerah, tingkat pendidikan, dan total nilai tambah
commit to user
industri mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Langkat.
4. Yunan 2009 dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kredit perbankan, nilai
ekspor, pengeluaran pemerintah dan jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tingkat
kepercayaan 99 persen atau α = 1, dengan nilai koefisien determinasi
R
2
sebesar 98,46 persen. Secara parsial, hasil analisis menunjukkan bahwa kredit perbankan, pengeluaran pemerintah dan jumlah tenaga kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan
semakin meningkat secara signifikan dengan meningkatnya kredit perbankan, pengeluaran pemerintah dan jumlah tenaga kerja. Sedangkan
nilai ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
C. Kerangka Pemikiran