Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap PDRB

7. Kepadatan Penduduk a.

Pengertian Penduduk dan Kepadatan Penduduk Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan saling berinteraksi satu sama lain secara terus menerus kontinu. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Penduduk suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua: 1 Orang yang tinggal di daerah tersebut. 2 Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain, orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di daerah tersebut. Kepadatan penduduk merupakan rasio jumlah penduduk suatu wilayah dengan luas wilayah dalam satu tahun.

b. Pengaruh Kepadatan Penduduk terhadap PDRB

Kebijakan tentang penduduk yang ditinjau berdasarkan penelitian empiris, menyatakan bahwa jumlah penduduk yang tinggi bukan merupakan penyebab utama timbulnya masalah pengangguran, kemiskinan, dan malnutrisi. Namun, penduduk menjadi faktor yang memperburuk masalah tersebut, sehingga harus sejalan dengan kebijakan lain faktor lain untuk memperbaiki masalah tersebut. Menurut Ira Setiati 1996 penduduk merupakan salah satu faktor yang signifikan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa jumlah penduduk dan kepadatan penduduk memberikan commit to user kontribusi berupa skala ekonomis yang meningkatkan efisiensi sektor pemerintah berpengaruh secara statistik terhadap output riil dalam hal ini PDRB menurut harga konstan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Ini berarti dengan adanya kepadatan penduduk yang tinggi, maka mampu menambah pendapatan regional daerah sehingga kegiatan ekonomi akan berlangsung secara baik terjadi kenaikan PDRB. Jika kebijakan terhadap penduduk sejalan dengan kebijakan di dalam suatu daerah wilayah.

B. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil penelitian terdahulu yang relevan untuk mendukung penelitian yang akan dilakukan ini, antara lain : 1. Adearman Purba 2006 dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Simalungun”. Berdasarkan hasil estimasi dengan metode OLS menunjukkan bahwa pengeluaran pembangunan dan pengeluaran rutin berpengaruh negatif dan positif, tetapi kedua variabel tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Simalungun. Sedangkan, jumlah tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Simalungun dengan tingkat kepercayaan yang berbeda. Dengan demikian selama kurun waktu 1976- 2003, pengeluaran pemerintah di Kabupaten Simalungun, baik pengeluaran pembangunan maupun pengeluaran rutin belum memberikan perpustakaan.uns.ac.id commit to user