Uji Autokorelasi Uji Asumsi Klasik

pada derajat signifikan yang dipakai. Jika obsR 2 χ 2 tabel, maka ada masalah heteroskedastisitas. Sebaliknya, bila obsR 2 χ 2 tabel, maka tidak ada masalah heteroskedastisitas. Tabel IV.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji LM ARCH ARCH Test: F-statistic 0.091509 Probability 0.764225 ObsR-squared 0.096951 Probability 0.755520 Sumber : Hasil Output Eviews 3.0, 2011 Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan uji LM ARCH yang dijelaskan pada tabel IV.11, diketahui nilai obsR 2 sebesar 0,096951. Setelah itu, dengan menggunakan χ 2 tabel pada α derajat signifikan sebesar 5 dan df jumlah regresor sebesar 1, maka diperoleh χ 2 tabel sebesar 3,84146. Nilai ObsR 2 0,096951 χ 2 tabel 3,84146 menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat masalah heterokedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi ini digunakan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi hubungan korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya t-1 untuk melihat korelasi antar variabel gangguan, sehingga penaksir tidak lagi efisien baik dalam sampel kecil maupun dalam sampel besar. Pada penelitian ini digunakan metode uji Breusch-Godfrey B-G test untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi. Metode ini dilakukan dengan membandingkan nilai χ 2 hitung obsR 2 dengan χ 2 tabel pada degree of freedom df sesuai dengan jumlah regresor dan pada derajat signifikan yang dipakai atau membandingkan nilai probabilitasnya commit to user dengan derajat signifikan yang dipakai sebesar 5. Jika nilai χ 2 hitung ObsR 2 χ 2 tabel atau nilai probabilitasnya 5, berarti tidak terdapat autokorelasi. Tabel IV.12 Hasil Uji Autokorelasi Uji Breusch-Godfrey B-G test Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test: F-statistic 0.173861 Probability 0.679883 ObsR-squared 0.215985 Probability 0.642116 Sumber : Hasil Output Eviews 3.0, 2011 Berdasarkan hasil uji Breusch-Godfrey B-G test pada tabel IV.12, diketahui nilai ObsR 2 sebesar 0,215985 dengan probabilitas sebesar 0,642116. Nilai probabilitas 0,642116 0,05 menunjukkan bahwa dalam model regresi tidak terdapat autokorelasi.

C. Interpretasi Ekonomi

1. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap PDRB Kabupaten

Kota di Provinsi Jawa Tengah. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel Pendapatan Asli Daerah PAD bernilai positif sebesar 0,022105 dengan probabilitasnya 0,1785 tabel IV.7. Nilai probabilitas variabel Pendapatan Asli Daerah PAD lebih besar dari derajat signifikansinya sebesar 5 0,1785 0,05 berarti variabel Pendapatan Asli Daerah PAD tidak berpengaruh signifikan terhadap PDRB kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009. Hal ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa variabel Pendapatan Asli Daerah PAD berpengaruh signifikan terhadap PDRB kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah tahun perpustakaan.uns.ac.id commit to user