industri mempunyai pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Langkat.
4. Yunan 2009 dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kredit perbankan, nilai
ekspor, pengeluaran pemerintah dan jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tingkat
kepercayaan 99 persen atau α = 1, dengan nilai koefisien determinasi
R
2
sebesar 98,46 persen. Secara parsial, hasil analisis menunjukkan bahwa kredit perbankan, pengeluaran pemerintah dan jumlah tenaga kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan
semakin meningkat secara signifikan dengan meningkatnya kredit perbankan, pengeluaran pemerintah dan jumlah tenaga kerja. Sedangkan
nilai ekspor tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
C. Kerangka Pemikiran
Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah otonom yang juga sedang mengalami proses pembangunan ekonomi. Pencapaian hasil-hasil
pembangunan di Provinsi Jawa Tengah tersebut sangat dipengaruhi oleh keberadaan kabupaten kota yang berada pada wilayah provinsi tersebut
termasuk sumberdaya yang dimilikinya. Untuk dapat menganalisis kondisi perekonomian kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah, kita dapat melihat
commit to user
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kenaikan pertumbuhan PDRB, antara lain Pendapatan Asli Daerah PAD, kredit, tabungan, belanja daerah
dan kepadatan penduduk. Berdasarkan data pada tabel I.1 dan I.2, diketahui kondisi perekonomian
Provinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 2005-2009, jika dilihat dari nilai Produk Domestik Regional Bruto PDRB perkapita masih tergolong
tertinggal bila dibandingkan dengan provinsi lainnya di pulau Jawa. Selain itu, bila dilihat dari laju pertumbuhan ekonominya mengalami fluktuasi selama
kurun waktu tersebut, terutama pada tahun 2009, nilai laju pertumbuhannya mengalami penurunan yang sangat drastis dari 5,46 persen di tahun 2008
menjadi 4,71 persen sebagai dampak krisis global yang melanda dunia. Dari kondisi tersebut, kemudian diimplementasikan sehingga dapat
ditentukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan masalah penarikan dan pengalokasian PAD, kredit, dan tabungan sebagai sumber pendapatan daerah
untuk membiayai pembangunan dan realisasi belanja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk melalui pembangunan sarana dan
prasana publik serta masalah kepadatan penduduk, dan juga masalah-masalah lain yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Dari uraian di atas dapat digambarkan kerangka pemikiran mengenai “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi PDRB Kabupaten
Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009” sebagai berikut: perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis