Metode Pengumpulan Data Alat Analisis Data Metode Analisis Data

proyek untuk membantu proses pembangunan produksi output dalam suatu daerah yang dinyatakan dalam satuan juta rupiah. 4. Tabungan Tabungan tersebut merupakan posisi tabungan menurut kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah yang dinyatakan dalam satuan juta rupiah. 5. Belanja Daerah Belanja daerah tersebut merupakan realisasi belanja daerah menurut kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah dinyatakan dalam satuan ribu rupiah. 6. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk merupakan banyaknya penduduk per km 2 menurut kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah yang dinyatakan dalam satuan jiwa km 2 . Rumus perhitungan kepadatan penduduk :

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi, yaitu mengumpulkan catatan-catatan data-data yang diperlukan sesuai penelitian yang akan dilakukan yang bersumber dari instansi atau lembaga terkait. Data yang akan dikumpulkan diperoleh dari jurnal, buku-buku literatur, Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Jawa Tengah, maupun publikasi lainnya. Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk suatu wilayah jiwa Luas wilayah km 2 commit to user

E. Alat Analisis Data Metode Analisis Data

Untuk menganalisis dan menguji pengaruh variabel independen PAD, Kredit, Tabungan, Belanja Daerah dan Kepadatan Penduduk terhadap variabel dependennya PDRB Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Tengah digunakan model regresi dengan menggunakan fungsi Regresi Linear Berganda melalui perhitungan program Eviews 3.0, yaitu analisis peramalan yang menggunakan lebih dari 1 variabel bebas, dengan metode Ordinary Least Square OLS. Model yang digunakan adalah sebagai berikut : PDRB = i e KP BD TAB KRDT PAD + + + + + + 5 4 3 2 1 b b b b b b Dimana : PDRB = PDRB Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Tengah PAD = Pendapatan Asli Daerah PAD KRDT = Kredit TAB = Tabungan BD = Belanja Daerah KP = Kepadatan Penduduk 5 1 b b - = Koefisien regresi b = Konstanta e i = Variabel Pengganggu Selain menganalisis hubungan variabel dependen dengan variabel independen, maka akan diadakan pengujian terhadap hipotesis. Teori pengujian hipotesis berkenaan dengan pengembangan aturan atau prosedur untuk memutuskan apakah menerima atau menolak hipotesis. Hal ini dilakukan dengan menggunakan uji statistik. commit to user Uji Statistik Proses analisa yang akan dilakukan melalui pengujian variabel-variabel independen yang meliputi uji t uji individu, uji F uji bersama-sama, dan uji R 2 uji koefisien determinasi.

a. Uji t

Uji t ini merupakan pengujian variabel-variabel independen secara individu, dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh masing- masing variabel independen dalam mempengaruhi perubahan variabel dependen, dengan beranggapan variabel independen lain tetap atau konstan. Langkah-langkah pengujian t test adalah sebagai berikut : 1 Menentukan Hipotesisnya a Ho : β 1 = 0 Berarti koefisien regresi tidak signifikan pada tingkat α atau suatu variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b Ha : β 1 ¹ 0 Berarti koefisien regresi signifikan pada tingkat α atau suatu variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. 2 Melakukan penghitungan nilai t sebagai berikut: a Nilai t tabel = t α2 ;N – K .............................................................1.1 Keterangan: a = derajat signifikansi α = 5 N = jumlah sampel banyaknya observasi commit to user Ho ditolak Ho diterima - K N ; t 2 α - K N ; t 2 α - Ho ditolak K = banyaknya parameter b Nilai t hitung = i i Se b b ..................................................................1.2 Keterangan: bi = koefisien regresi Se bi = standard error koefisien regresi 3 Kriteria pengujian Gambar III.1 Daerah Kritis Uji t 4 Kesimpulan a Apabila nilai -t tabel t hitung t tabel atau probabilitasnya lebih besar dari 5, maka H o diterima. Artinya koefisien regresi tidak signifikan pada tingkat α atau suatu variabel independen secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b Apabila nilai t hitung t tabel atau t hitung -t tabel atau probabilitasnya kurang dari 5, maka H o ditolak. Artinya koefisien regresi signifikan pada tingkat α atau suatu variabel independen secara individu berpengaruh terhadap variabel dependen. commit to user

b. Uji F

Uji F ini merupakan pengujian bersama-sama variabel independen yang dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen secara signifikan. Langkah- langkah pengujian adalah sebagai berikut : 1 Menentukan Hipotesis a H : b 1 = b 2 = b 3 = β 4 = β 5 = 0 Berarti semua koefisien regresi secara bersama-sama tidak signifikan pada tingkat α atau semua variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b H a : b 1 ¹ b 2 ¹ b 3 ¹ β 4 ¹ β 5 ¹ 0 Berarti semua koefisien regresi secara bersama-sama signifikan pada tingkat α atau semua variabel independen secara bersama- sama berpengaruh terhadap variabel dependen. 2 Melakukan penghitungan nilai F sebagai berikut: a Nilai F tabel = F α; K -1; N - K . ..............................................................1.3 Keterangan: α = derajat signifikansi α = 5 N = jumlah sampeldata K = banyaknya parameter b Nilai F hitung = K N . R 1 1 K R 2 2 - - - ..................................................1.4 Keterangan: 2 R = koefisien determinan perpustakaan.uns.ac.id commit to user Ho diterima Ho ditolak F a; K-1; N-K N = jumlah observasi atau sampel K = banyaknya variabel 3 Kriteria pengujian Gambar III.2 Daerah Kritis Uji F 4 Kesimpulan a Apabila nilai F hitung F tabel atau probabilitasnya kurang dari 5, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya Berarti semua koefisien regresi secara bersama-sama tidak signifikan pada tingkat α atau semua variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. b Apabila nilai F hitung F tabel atau probabilitasnya lebih dari 5, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya Berarti semua koefisien regresi secara bersama-sama signifikan pada tingkat α atau semua variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

c. Analisis Koefisien Determinasi R

2 Nilai R 2 untuk mengetahui berapa persen variasi variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Uji ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketepatan yang paling baik dalam analisis regresi, yang ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi R 2 antara nol dan satu 0 R 2 1. Jika koefisien determinasi R 2 mendekati 0, artinya variabel perpustakaan.uns.ac.id commit to user independen tidak dapat menjelaskan variabel dependen, sedangkan jika koefisien determinasi mendekati 1, artinya variabel independen dapat menjelaskan dengan baik variabel dependennya, atau dengan kata lain model dikatakan lebih baik apabila koefisien determinasinya mendekati nilai 1. Uji Asumsi Klasik Dalam regresi linier klasik terdapat faktor pengganggu, model yang baik mengharapkan faktor-faktor pengganggu tidak muncul. Untuk mengetahui ada tidaknya faktor pengganggu dalam suatu model, maka digunakan pengujian asumsi klasik terhadap model tersebut. Uji asumsi klasik yang digunakan adalah :

a. Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan suatu keadaan dimana terdapatnya lebih dari satu hubungan linear pasti di antara beberapa atau semua variabel independen dari model regresi Gujarati, 1995: 157. Salah satu asumsi model klasik yang menjelaskan ada tidaknya hubungan antara beberapa atau semua variabel dalam model regresi. Jika dalam model terdapat multikolinearitas, maka model tersebut memiliki kesalahan standar yang besar sehingga koefisien tidak dapat diukur dengan ketepatan tinggi. Salah satu metode untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas adalah menggunakan pengujian dengan metode pendekatan Koutsoyiannis. Metode yang dikembangkan oleh Koutsoyiannis ini menggunakan cara coba-coba dalam memasukkan variabel bebas. Berdasarkan hasil coba- coba tersebut, selanjutnya suatu variabel bebas akan diklasifikasikan dalam commit to user 3 macam, yaitu 1 suatu variabel bebas dikatakan berguna, 2 suatu variabel bebas dikatakan tidak berguna, dan 3 suatu variabel bebas dikatakan merusak Siti Aisyah, 2007: 109. Selain itu, untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinearitas, cara pengujiannya tidak jauh berbeda dengan metode Klein, yaitu dengan membandingkan antara nilai koefisien korelasi pada regresi dengan masing-masing variabel bebas variabel independen r 2 dengan nilai koefisien determinasi pada regresi awal R 2 . Jika R 2 r 2 , maka terjadi masalah multikolinearitas dalam model atau suatu variabel bebas tidak layak berguna untuk dimasukkan ke dalam model, sedangkan jika nilai R 2 r 2 , maka tidak terjadi masalah multikolinearitas atau suatu variabel bebas memang layak berguna untuk dimasukkan ke dalam model.

b. Heteroskedastisitas

Asumsi dari model regresi linier klasik adalah kesalahan pengganggu mempunyai varians yang sama Gujarati, 1995:177. Apabila asumsi tersebut tidak terpenuhi maka akan terjadi masalah heteroskedastisitas yaitu suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak sama untuk semua nilai variabel bebas. Salah satu cara pengujian masalah heteroskedastisitas adalah menggunakan uji LM ARCH. Uji ARCH biasanya digunakan untuk menguji masalah heteroskedastisitas ketika ada perubahan struktur, misal perubahan struktur ekonomi Siti Aisyah, 2007:106. Metode ini dilakukan dengan meregresi semua variabel bebas dalam persamaan regresi linier berganda tersebut dan variabel lag t dari nilai residual regresi linier perpustakaan.uns.ac.id commit to user berganda. Kriteria pengujiannya, yaitu membandingkan χ 2 hitung obsR² dengan χ 2 t abel. Jika obsR² χ 2 tabel, maka ada masalah heteroskedastisitas. Sebaliknya, bila obsR² χ 2 tabel, maka tidak ada masalah heteroskedastisitas.

c. Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan variabel pengganggu pada suatu periode tertentu berkorelasi dengan kesalahan pengganggu periode lain. Salah satu pengujian yang umum digunakan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Breusch- Godfrey B-G test . Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut Siti Aisyah, 2007:103-104 : 1 Estimasi persamaan regresi dengan OLS Ordinary Least Square , dapatkan nilai residualnya u t . 2 Regresi u t terhadap variabel bebas dan u t-i .....u t-p 3 Hitung n-pR 2 ~ χ 2 . Jika lebih besar dari nilai tabel chi-square dengan df p , menolak hipotesa bahwa setidaknya ada satu koefisien autokorelasi yang berbeda dengan 0. Apabila dari hasil uji autokorelasi, diketahui bahwa nilai probabilitas lebih besar dari 5, maka hipotesa yang menyatakan pada model tidak terdapat autokorelasi tidak ditolak. perpustakaan.uns.ac.id commit to user 40

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN