Pendapatan Asli Daerah PAD adalah pendapatan yang diperoleh dari daerah itu sendiri dengan memberdayakan potensi daerah yang ada sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan gambar IV.2 menunjukkan bahwa Kabupaten Cilacap merupakan kabupaten yang
memiliki PAD tertinggi sebesar 120.047.513 ribu rupiah, sedangkan kota yang memiliki PAD tertinggi yaitu kota Semarang dengan nilai PAD
sebesar 306.112.423 ribu rupiah. Kota Magelang dan Kabupaten Batang merupakan daerah yang memiliki nilai PAD terendah yaitu o ribu rupiah
dan 44.643.602 ribu rupiah.
6. Kredit
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam pembangunan karena dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang
tinggi, maka pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja akan meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat juga meningkat. Untuk
mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan sumber pembiayaan, salah satunya yaitu perbankan yang merupakan lembaga
intermediasi yang akan menyalurkan dana berupa kredit kepada masyarakat.
Pada gambar IV.3 di bawah ini menunjukkan posisi kredit rupiah dan valas bank umum menurut kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2009. Dari 35 kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang memiliki nilai kredit tertinggi sebesar 22.740.290 juta rupiah.
Sedangkan, posisi tertinggi kedua ialah Kabupaten Kudus dengan nilai perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
kredit sebesar 8.919.046 juta rupiah. Kabupaten Magelang merupakan daerah dengan nilai kredit terendah sebesar 0 juta rupiah.
Gambar IV.3 Posisi Kredit Rupiah dan Valas Bank Umum Menurut Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009
Sumber : Data sekunder diolah, 2011
commit to user
7. Tabungan
Dalam perekonomian suatu negara, tabungan merupakan salah satu indikator yang dapat menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan ekonomi suatu negara maupun daerah yang dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, memerlukan dana yang
cukup besar. Namun di sisi lain, usaha pengerahan sumber dana dari dalam negeri untuk membiayai pembangunan menghadapi kendala dalam
pembentukan modal yang bersumber dari penerimaan pemerintah, baik melalui ekspor barang dan jasa ke luar negeri maupun pajak. Selain itu,
pinjaman luar negeri sebagai sumber dana dari luar negeri jumlahnya juga terbatas. Oleh karena itu, diperlukan jumlah tabungan yang tinggi sebagai
sumber dana utama untuk membiayai pembangunan tersebut. Tabungan dihimpun dan diciptakan dengan cara menghemat atau
menekan konsumsi, baik dari sektor pemerintah, swasta dan masyarakat. Berdasarkan gambar IV.4 di bawah ini menunjukkan realisasi tabungan
menurut kabupaten kota di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009. Dari 35 kabupaten kota di Jawa Tengah, Kota Semarang memiliki nilai jumlah
tabungan tertinggi yaitu sebesar 10.998.696 juta rupiah. Tertinggi kedua diduduki oleh Kota Surakarta yakni sebesar 5.209.355 juta rupiah.
Kabupaten Kudus merupakan daerah ketiga yang memiliki nilai jumlah tabungan yang tinggi sebesar 1.754.074 juta rupiah. Sedangkan, nilai
jumlah tabungan terendah dimiliki oleh Kabupaten Magelang sebesar 0 juta rupiah.
commit to user
Gambar IV.4 Realisasi Tabungan Menurut Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009
Sumber : Data sekunder diolah, 2011
8. Belanja Daerah