Evaluasi Pendidikan Karakter di TK Kuncup Kusuma III
72
Selain kedua poin refleksi tersebut, evaluasi perilaku yang dilakukan oleh guru juga dapat menunjukkan nilai-nilai apa saja yang perlu
ditambahkan dalam pendidikan karakter. Narasumber mengakui bahwa tidak semua nilai yang begitu banyaknya dapat ditanamkan secara
sempurna, kondisi dan situasi lingkungan cukup berpengaruh terhadap pemilahan prioritas nilai. Ketika melaksanakan pembelajaran pun
kemungkinan masih ada yang terlupa dan belum terintegrasi. Melalui evaluasi tersebut diharapkan perbaikan-perbaikan dalam pendidikan
karakter dapat mencapai tujuan yang lebih komperhensif. Pendidikan karakter cukup berkaitan erat dengan moral peserta
didik, bagi narasumber, guru tidak dapat menilai hal tersebut secara singkat. Para guru menyadari bahwa anak-anak merupakan individu yang
belum menerima dan memahami pengetahuan moral. Pengetahuan moral pada anak-anak berbeda dengan orang dewasa, penilaian moral pada anak
membutuhkan waktu dan toleransi yang cukup agar dapat dipastikan apakah terdapat perubahan pengetahuan dan pemahaman moral mereka.
Berikut pernyataan guru berinisial NT tentang hal tersebut : “evaluasinya ya lewat pengamatan ke anak-anak, kita lihat
perkembangan anak didik, ada lho mbak yang tadinya masuk sekolah itu anaknya pendiem, terus setelah kenal sama temen-
temen jadi cerewet, udah berani maen bareng, berarti kan udah ada perubahan tuh, ya pelan-pelan lah, kan gak semuanya sama, yang
penting beberapa nilai sudah masuk, istilahnya udah diinternalisasi, kalopun nanti mereka masih ada yang kurang pede, masih malu-
malu itu ya wajar, kita ajarkan semua nilai-nilai moral akhlak untuk membentuk karakter itu, mana-mana yang bisa masuk ke anak
mungkin ya sesuai sama tahapannya ya, di usia ini kan anak lebih banyak belajar dari contoh yang dilihatnya kecerdasannya juga
73
beda-beda, ada anak yang pinter ngomong, gak malu, ada juga yang diem” NTW1215
Hasil dari evaluasi melalui pengamatan perilaku di sekolah kemudian secara tertulis dilaporkan dengan memberi catatan pada raport
peserta didik. Penilaian peserta didik pada jenjang usia dini memang berbeda dengan model penilaian jenjang selanjutnya. Raport pada
umumnya berisi tentang deskripsi perkembangan peserta didik, baik dari segi kognitif maupun perilaku.
Evaluasi pendidikan karakter di TK Kuncup Kusuma III memang sudah cukup efektif dengan menggunakan evaluasi perilaku. Akan tetapi
masih terdapat kekurangan karena belum secara menyeluruh melalui tahapan penalaran dan afektif. Kedua tahapan ini dapat melengkapi cara
yang sudah digunakan, sehingga nantinya evaluasi yang dilakukan memberi hasil lebih komperhensif.