Aspek Bahasa Aspek-aspek Perkembangan Peserta Didik Anak

41 menjadi perbuatan atas prakarsa sendiri. Perbuatan prakarsa sendiripun pada mulanya dilakukan karena adanya kontrol atau pengawasan dari luar, kemudian berkembang karena kontrol dari dalam atau dari dirinya sendiri. Tingkatan tertinggi dalam perkembangan moral adalah melakukan sesuatu perbuatan bermoral karena panggilan hati nurani, tanpa perintah, tanpa harapan akan sesuatu imbalan atau pujian. Secara potensial tingkatan moral ini dapat dicapai secara maksimal oleh individu, tetapi faktor-faktor dalam diri dan lingkungan individu anak sangat berpengaruh terhadap pencapaiannya Ernawulan, 2009: 10. Perkembangan moral dapat pula dipahami melalui pendekatan kognitif, Piaget dalam Slavin 2006: 51 mempercayai bahwa struktur kognitif dan kemampuan kognitif anak adalah dasar dari pengembangan moralnya. Kemampuan kognitif itulah yang kemudian akan membantu anak untuk mengembangkan penalaran yang berkaitan dengan masalah sosial. Untuk mempelajari penalaran moral anak-anak, Piaget menghabiskan waktu yang panjanguntuk mengamati anak-anak yang sedang bermain kelereng dan menanyakan kepada mereka tentang aturan permainan yang digunakan. Dalam permainan kelereng tersebut Piaget menemukan beberapa hal yaitu anak di bawah usia 6 tahun pada kenyataannya belum mengenal aturan permainan, sedangkan anak mulai usia 6 tahun sudah mengenal adanya aturan dalam permainan, meskipun 42 mereka belum menerapkannya dengan baik dalam permainan. Anak usia 10-12 tahun sudah mampu mengikuti aturan permainan yang berlaku dan mereka sadar bahwa aturan tersebut dibuat untuk menghindari pertikaian antar pemain Nadia, 2013: 1 Tahap perkembangan moral menurut Piaget mencakup tahap heteronomous dan autonomous. Masing-masih tahapan tersebut memiliki ciri sebagai berikut Nadia, 2013: 4 :  Tahap heteronomous Tahapan ini disebut juga tahap realisme moral berlaku pada anak usia kurang dari 12 tahun. Pada tahap ini aturan dipandang sebagai paksaan dari orang yang lebih dewasa dan hukuman merupakan konsekuensi otomatis dari sebuah pelanggaran, anak-anak cenderung menilai moral berdasarkan konsekuensinya.  Tahap autonomous Tahapan ini disebut juga independensi moral atau moralitas kerjasama berlaku pada anak usia lebih dari 12 tahun. Pada tahap ini aturan dipandang sebagai hasil kesepakatan bersama, penilaian perilaku moral didasarkan niat dari pelaku. Hukuman dipandang sebagai sesuatu hal yang tidak serta merta, namun dipengaruhi oleh niat pelakunya.