a Personality Pihak bank mencari informasi secara lengkap berupa data mengenai kepribadian si
pemohon kredit, antara lain berkaitan dengan riwayat hidup, pengalamannya dalam berusaha, pergaulan dalam masyarakat, keadaan keluarga, hobby dan lain-
lain. b Purpose
Bank juga perlu mengetahui mengenai tujuan dari penggunaan kredit yang dimohonkan oleh pemohon kredit, apakah bersesuain dengan line of business
kredit bank yang bersangkutan. c Prospect
Dalam hal ini, bank harus melakukan kegiatan analisis terhadap bentuk usaha yang akan ataupun yang sedang dijalankan oleh pemohon kredit, sehingga dapat
mengetahui peluang berhasilnya usaha tersebut ditinjau dari aspek ekonomi dan kebutuhan masyarakat.
d Payment Bahwa dalam penyaluran kredit, adalah penting bagi bank mengetahui dengan
jelas mengenai kemampuan dari pemohon kredit terkait dengan pelunasan pokok utang serta bunga utang dan juga jangka waktu yang ditentukan.
4. Kredit Bermasalah Non Performing Loan
a. Pengertian Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah merupakan resiko yang terkandung dan selalu ada dalam setiap penyaluran kredit oleh bank. Resiko tersebut berupa ketidakmampuan debitur
untuk melakukan pelunasan kredit yang diterimanya, pada waktu yang telah diperjanjikan sebelumnya. Kredit bermasalah dapat menimbulkan persoalan, bukan
hanya terhadap bank selaku pemberi kredit, melainkan juga terhadap debitur penerima kredit, sebab kredit ini bagaimanapun juga harus diselesaikan, bahkan dapat
merugikan dunia perbankan dan stabilitas perekonomian nasional dalam skala besar. Kata “bermasalah” berarti adanya suatu kesulitan yang memerlukan pemecahan, atau
suatu kendala yang mengganggu pencapaian tujuan atau kinerja yang optimal. Masalah itu juga dapat diartikan sebagai suatu penyimpangan atau ketidakserasian
antara keharusan dan kenyataan.
67
Terdapat beberapa pengertian tentang kredit bermasalah, antara lain:
68
1 Kredit yang di dalam pelaksanaannya belum mencapaimemenuhi target yang diinginkan oleh pihak bank;
2 Kredit yang memiliki kemungkinan timbulnya resiko di kemudian hari bagi bank dalam arti luas;
3 Mengalami kesulitan di dalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya dan atau pembayaran bunga, denda
keterlambatan serta ongkos-ongkos bank yang menjadi beban nasabah yang bersangkutan;
4 Kredit dimana pembayaran kembalinya dalam bahaya, terutama apabila sumber- sumber pembayaran kembali yang diharapkan diperkirakan tidak cukup untuk
membayar kembali kredit, sehingga belum mencapaimemenuhi target yang diinginkan oleh bank;
5 Kredit dimana terjadi cedera janji dalam pembayaran kembali sesuai dengan perjanjian, sehingga terdapat tunggakan atau ada potensi kerugian di perusahaan
nasabah sehingga memiliki kemungkinan timbulnya resiko di kemudian hari bagi bank dalam arti luas;
6 Mengalami kesulitan di dalam penyelesaian kewajiban-kewajibannya terhadap bank, baik dalam bentuk pembayaran kembali pokoknya, pembayaran bunga,
pembayaran ongkos-ongkos bank yang menjadi beban nasabah yang bersangkutan;
67
H. As. Mahmoeddin, Melacak Kredit Bermasalah, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2002, hal. 1
68
H. Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Op Cit., hal. 476
7 Kredit golongan perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet serta golongan lancar yang berpotensi meningkat.
Adapun H. As. Mahmoeddin, mengemukakan beberapa defenisi mengenai kredit bermasalah, yaitu sebagai berikut:
69
1 Kredit bermasalah adalah kredit yang tidak lancar 2 Kredit bermasalah adalah kredit dimana debiturnya tidak memenuhi persyaratan
yang telah diperjanjikan sebelumnya, misalnya persyaratan mengenai pembayaran bunga, pengembalian pokok pinjaman, peningkatan margin deposit, pengikatan
dan peningkatan agunan dan sebagainya.
3 Kredit bermasalah adalah kredit yang tidak menepati jadwal angsuran, sehingga terjadi tunggakan.
4 Kredit bermasalah adalah kredit yang tidak menepati janji pembayaran, sehingga memerlukan tindakan hukum yang menagihnya
5 Kredit bermasalah adalah kredit yang mengandung potensi untuk merugikan bank 6 Kredit bermasalah adalah kredit yang berpotensi menunggak dalam satu waktu
tertentu. Dalam hal kredit bermasalah, debitur mengingkari janji terkait dengan
pembayaran bunga danatau kredit induk yang telah jatuh tempo, yang kemudian menyebabkan keterlambatan pembayaran atau sama sekali tidak ada pembayaran. Hal
tersebut berdampak pada kemerosotan kualitas kredit. Dalam dunia perbankan internasional, kredit dapat dikategorikan bermasalah
apabila:
70
1 Terjadi keterlambatan pembayaran bunga danatau kredit induk lebih dari 90 hari sejak tanggal jatuh temponya;
2 Tidak dilunasi sama sekali, atau;
69
H. As. Mahmoeddin, Op.Cit., hal. 2
70
Siswanto Sutojo, Menangani Kredit Bermasalah Konsep dan Kasus, PT Damar Mulia Pustaka, Jakarta, 2008, hal. 113
3 Diperlukan negosiasi kembali atas syarat pembayaran kembali kredit dan bunga yang tercantum dalam perjanjian kredit.
b. Kredit Bermasalah dalam Penggolongan Kolektibilitas Kredit