c Modal seluruhnya atau sebagian merupakan milik negara dari kekayaan Negara yang dipisahkan
d Dipimpin oleh seorang Direksi. 2 Perusahaan Umum, yang selanjutnya disebut Perum, adalah BUMN yang mana
seluruh modalnya dimiliki oleh Negara dan tidak terbagi atas saham, dimana tujuan dan kemanfaatan umumnya berupa penyediaan barang danatau jasa yang
bermutu tinggi dan sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan. Pada dasarnya proses pendirian Perum sama dengan
pendirian Persero. Organ Perum adalah Menteri, Direksi dan Dewan Pengawas. Ciri-ciri Perum, antara lain:
a Makna usahanya adalah melayani kepentingan umum dan sekaligus untuk memupuk keuntungan
b Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan UU c Mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti
perusahaan swasta untuk mengadakan atau masuk ke dalam suatu perjanjian, kontrak-kontrak dan hubungan-hubungan dengan perusahaan lain.
d Modal seluruhnya dimiliki oleh Negara dari kekayaan negara yang dipisahkan
e Dipimpin oleh seorang Direksi.
d. Pengurusan Badan Usaha Milik Negara
Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. Hal tersebut dapat dilihat pada Pasal 1 angka 12 PP No. 45 Tahun 2005. Pengurusan tersebut harus mematuhi
anggaran dasar BUMN dan peraturan perundang-undangan serta wajib pula melaksanakan prinsip-prinsip good corporate governance yang meiputi:
1 Transparansi, merupakan keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan serta keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan
relevan mengenai perusahaan 2 Kemandirian, yaitu keadaan dimana perusahaan dikelola secara professional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesui dengan peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi
yang sehat 3 Akuntabilitas, yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban
organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif 4 Pertanggungajawaban, yaitu kesesuian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat
5 Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Mengenai pelaksanaan good corporate governance diatur dalam Kepmen
BUMN No. 117M-MBU2012 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governance pada BUMN.
Pada dasarnya pengurusan BUMN, jika dilihat dari segi strukturnya, tidak terdapat perbedaan dengan pengurusan PT pada umumnya. Pasal 13 UU BUMN
menyebutkan bahwa organ Persero adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan Komisaris. Namun, apabila kemudian dicermati lebih mendalam mengenai
pelaksanaan fungsi dan tugas organ yang dimaksud, maka dapat diketahui bahwa terdapat ketentuan yang lebih spesifik, yaitu peranan negara, yang dalam hal ini
diwakili oleh Menteri BUMN masih cukup dominan untuk menentukan siapa yang akan mengisi organ persero, baik untuk jabatan komisaris maupun direksi.
49
Hal mana yang kemudian diperjelas melalui Inpres No. 8 Tahun 2005, bahwa dalam rangka pengangkatan anggota Direksi danatau KomisarisDewan Pengawas
Badan Usaha Milik Negara, Menteri Negara BUMN, selaku wakil Pemerintah sebagai Rapat Umum Pemegang Saham atau pemegang saham pada persero, atau selaku wakil
pemerintah sebagai pemilik modal pada Perum, agar memperhatikan dan mengedepankan keahlian, profesionalisme dan integritas dari calon anggota Direksi
danatau KomisarisDewan Pengawas yang bersangkutan, guna memajukan dan mengembangkan perusahaan.
e. Modal dan Kekayaan Badan Usaha Milik Negara