Pelaksanaan Pengurusan Piutang Perusahaan Negara pada PT Bank

c. Jangka panjang, jangka waktu fasilitas kredit lebih dari 5 lima tahun s.d. 15 lima belas tahun.

B. Pelaksanaan Pengurusan Piutang Perusahaan Negara pada PT Bank

Mandiri Tbk Persero Setelah Dikeluarkannya PP No. 33 Tahun 2006 Pada bab sebelumnya telah dibahas mengenai pengurusan piutang negara secara umum, dengan mana pengurusan piutang negara tersebut kemudian dilakukan oleh PUPN dan DJKNKPKNL oleh karena adanya penyerahan pelaksanaan pengurusan piutang negara oleh pihak kreditur. Hal tersebut bersesuaian dengan amanat undang-undang, utamanya Undang- undang No. 49 Prp Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara. Namun kemudian, pada tahun 2006, Pemerintah mengeluarkan peraturan perundang-undangan berupa Peraturan Pemerintah PP, yaitu PP No. 33 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penghapusan Piutang Negara. PP No. 33 Tahun 2006 tersebut kemudian diikuti dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan PMK No. 87PMK.072006 tentang Pengurusan Piutang Perusahaan NegaraDaerah. Kedua peraturan perundang-undangan tersebut kemudian memberikan perubahan dalam hal melakukan pengurusan piutang perusahaan negara. Hal tersebut dapat dilihat dengan dihilangkannya opsi penggunaan PUPN dalam menyelesaikan piutang bank. Adapun penanganan kredit bermasalah pada PT. Bank Mandiri, Tbk Persero, yaitu sebagai berikut: 95 a. Pembinaan Kredit Bermasalah Pembinaan kredit bermasalah merupakan upaya-upaya yang dilakukan oleh bank dalam rangka pemenuhan ketentuan dan syarat-syarat oleh debitur yang tercantum dalam Perjanjian Kredit, termasuk upaya penagihan. Pembinaan dilakukan kepada debitur yang mana usahanya menunjukkan gejala-gejala ke arah kredit bermasalah namun masih memiliki prospek untuk berjalan sehingga dapat memberikan penghasilan, memiliki itikad baik, memiliki persediaan inventory berupa bahan baku, barang setengah jadi, barang jadi dan atau barang dagangan. b. Penyelamatan Kredit Bermasalah Penyelamatan kredit bermasalah adalah upaya-upaya yang dilakukan oleh bank terhadap debitur kredit bermasalah yang masih memiliki prospek dan kinerja usaha serta kemampuan membayar, dengan tujuan untuk meminimalisir kemungkinan timbulnya kerugian bank dan menyelamatkan kembali kredit yang telah diberikan. Tindakan penyelamatan kredit adalah restrukturisasi kredit. Restrukturisasi kredit merupakan upaya perbaikan yang dilakukan oleh bank terhadap debitur yang berpotensi atau mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. Restrukturisasi dilakukan terhadap debitur yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 95 Basril, Regional Credit Recovery Medan, PT Bank Mandiri Wilayah I Medan, wawancara, tanggal 15 Juni 2012 1 Debitur yang berpotensi atau telah mengalami kesulitan pembayaran kewajiban pokok dan atau bunga kredit 2 Debitur memiliki itikad baik dan kooperatif 3 Debitur memiliki prospek usaha yang baik dan diproyeksikan mampu memenuhi kewajiban setelah kredit direstrukturisasi. Restrukturisasi itu sendiri dapat dilakukan antara lain, melalui: 1. Penurunan suku bunga kredit 2. Perpanjangan jangka waktu kredit 3. Pengurangan tunggakan bunga kredit 4. Penambahan fasilitas kredit 5. Konversi kredit menjadi penyertaan modal sementara. c. Penyelesaian Kredit Bermasalah Penyelesaian kredit bermasalah adalah upaya yang dilakukan oleh bank untuk menyelesaikan kredit bermasalah termasuk ekstrakomtabel, setelah usaha-usaha pembinaan dan atau penyelamatan kredit telah dilakukan. Penyelesaian kredit bermasalah dapat dilaksanakan melalui: 1 Pelunasan. Penyelesaian kredit dengan cara pelunasan dapat dilakukan sekaligus atau bertahap dengan jangka waktu kurang dari 1 satu tahun atau bertahap dengan jangka waktu lebih dari 1 satu tahun. 2 Pengalihan hutang, dapat dilakukan melalui: a Novasi, merupakan penggantian debitur oleh pihak ketiga yang selanjutnya menjadi debitur baru novator atas persetujuan bank. b Subrogasi, adalah penggantian hak kreditur lama oleh pihak ketiga sebagai kreditur baru karena adanya pembayaran hutang debitur oleh kreditur baru tersebut kepada kreditur lama. c Cessie, yaitu penyerahan piutang atas nama dan kebendaan tak bertubuh lainnya, dengan akta otentik atau dibawah tangan, dimana hak-hak atas kebendaan itu dilimpahkan kepada orang lain. 3 Likuidasi Agunan, merupakan pencairan dana atas fasilitas kredit debitur untuk menurunkan atau melunasi kewajiban kredit debitur kepada bank. Likuidasi agunan dapat dilakukan dengan cara penjualan dan atau penebusan agunan. a Penjualan agunan, yang dapat dilakukan dengan: i. Penjualan di bawah tangan, hal ini dapat dilakukan terhadap agunan yang belumtidak diikat maupun yang telah diikat. Penjualan agunan tersebut dapat dilakukan oleh pemilik agunan tersebut dengan persetujuan debitur sepanjang diperoleh harga tertinggi dan telah mendapat persetujuan bank. ii. Penjualan dengan cara lelang, merupakan penjualan agunan melalui pelelangan umum dengan harga minimal sebesar nilai limit lelang yang telah ditentukan sebelum lelang dilaksanakan. Hasil pelelangan digunakan untuk menurunkan atau melunasi kewajiban kredit debitur. Adapun jenis penjualan dengan cara lelang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu lelang sukarela dan lelang eksekusi. Lelang sukarela, merupakan penjualan agunan secara lelang yang dilakukan oleh debitur selaku pemilik agunan atau oleh pemilik agunan atas agunan yang belumtidak dilakukan pengikatan. Pelaksanaan lelang sukarela harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh bank. Sedangkan lelang eksekusi, merupakan penjualan agunan secara lelang yang dilakukan oleh bank atas agunan yang telah dilakukan pengikatan. Dalam melakasanakan lelang eksekusi ini tidak diperlukan adanya persetujuan dari debitur danatau pemilik agunan. b Penebusan agunan, merupakan pencairanpenarikan agunan kredit dari bank oleh pemilik agunanahli waris pemilik agunan bukan debitur dalam rangka penyelesaian kredit dengan menyetorkan sejumlah uang yang besarnya ditetapkan oleh bank. 4 Penyelesaian Kredit oleh Pihak Ketiga a Melalui Pengadilan Negeri, dapat dilaksanakan melalui eksekusi hak tanggunganhipotikcreditverbandfidusia dan eksekusi grosse akta pengakuan utang. b Melalui Pengadilan Niaga, dilakukan apabila berdasarkan pertimbangan kondisi atau itikad debitur ternyata perlu dilakukan pengajuan kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran utang PKPU debitur ke Pengadilan Niaga. 5 Penghapusan Piutang Dengan dikeluarkannya dan diberlakukannya PP No.33 Tahun 2006 serta PMK No. 87PMK.072006, maka kemudian PT. Bank Mandiri, Tbk Persero dimungkinkan untuk melakukan penghapusan piutang macet mereka. Hal mana yang kemudian memberikan keleluasaan bagi bank pemerintah, dalam hal ini PT. Bank Mandiri, Tbk Persero, untuk mengurus kredit bermasalah, yang telah masuk ke dalam fase kredit macet, sebagaimana yang biasa dilakukan oleh bank-bank swasta. Pada dasarnya, upaya penghapusan kredit macet tersebut telah dikenal sejak kredit bermasalah bank pemerintah masih dipandang dari perspektif APBN dan diperlakukan sebagai piutang negara atau dengan kata lain ketika PP No. 33 Tahun 2006 serta peraturan pelaksananya belum dikeluarkan. Hanya saja, mekanisme yang dijalankan adalah berbeda. Sekarang ini, dengan adanya PP No. 30 Tahun 2006, PT. Bank Mandiri, Tbk Persero dapat melakukan sendiri penghapusan piutang tanpa menunggu adanya rekomendasi dari PUPN bahwa piutang tersebut merupakan Piutang Negara Sementara Belum Dapat Ditagih PSBDT. Penghapusan piutang PT. Bank Mandiri, Tbk Persero tersebut, dilakukan dengan mengajukan piutang macet tersebut ke dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.

C. Kendala yang Dihadapi dalam Pelaksanaan Pengurusan Piutang