Dukungan Keluarga Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi
mereka dalam menanggung biaya yang tinggi dari pengobatan kanker payudara tersebut.
Ketika menghadapi penyakit yang mengancam jiwa, perhatian-perhatian spiritual dan eksistensi biasanya mengemuka. Pasien kanker payudara sering
mengekpresikan kebutuhan untuk berbicara mengenai ketidakpastian masa depan mereka, dan harapan mereka bahwa mereka akan mampu untuk mengatasi apapun
krisis atau tantangan yang ada dihadapan mereka Brunner Suddarth, 2002. Dukungan keluarga sebagai bagian dari dukungan sosial dalam memberikan
dukungan ataupun pertolongan dan bantuan pada anggota keluarganya. Orang bisa memiliki hubungan yang mendalam dan sering berinteraksi ketika dukungan yang
diperlukan benar-benar bisa dirasakan dalam keterlibatan dan perhatian yang mendalam Brunner Suddarth, 2001. Menurut Dalami 2010 peran serta
keluarga sangat penting untuk penyembuhan pasien, karena keluarga merupakan sistem pendukung yang terdekat bagi pasien. Oleh karena itu keluarga selalu
dilibatkan dalam perencanaan, perawatan dan pengobatan, persiapan pemulangan pasien, dan rencana perawatan tindak lanjut di rumah. Hal ini akan memotivasi
keluarga agar berpartisipasi aktif dalam upaya membantu memecahkan masalah pasien.
Keliat 1998 mengatakan bahwa dukungan sosial sangat diperlukan terutama yang menghadapi masalah yang sulit termasuk penyakit yang serius.
Penderita kanker payudara mengalami stress hidup yang sangat besar sehingga mereka membutuhkan dukungan sosial Koopman et al, 1998 dalam Anggraini,
2006. Hal ini didukung oleh Abraham Shanley 1997 dalam Anggraini 2006 yang mengatakan bahwa wanita yang terdiagnosa kanker payudara
memiliki tingkat kebutuhan dukungan sosial yang tinggi. Begitu juga seorang wanita yang menjalani kemoterapi bahwa mereka sangat membutuhkan dukungan
keluarga dimana dukungan keluarga tersebut ditempatkan pada urutan pertama dalam pemulihan kesehatan pasca kemoterapi Family Support After Cancer
treatment, 2008 dalam Halim Wirawan, 2010. Menurut Francis Setiadarma 2004; kuijen 2000 dalam Halim Wirawan 2010 menyatakan bahwa
dukungan keluarga dapat mempengaruhi pemulihan fisik dan mental seorang wanita dan dapat membuat reaksi yang menstimulus sel tubuh untuk pulih.
Menurut hasil penelitian Anggraini 2006, mayoritas 60 responden melapor bahwa pasien kanker payudara membutuhkan dukungan keluarga yang
selalu mendampingi mereka dalam perawatan ataupun pemeriksaan. Hasil ini sesuai dengan pendapat Bobak et al. 1995 dalam Anggraini 2006 bahwa
perawatan wanita yang menderita kanker payudara dikatakan efektif bila wanita merasa puas dengan keputusan yang ditetapkan sehubungan dengan pilihan terapi
dan bila dia mendapat bantuan yang dibutuhkan dari orang-orang terdekat selama ia menjalani semua tahap pengobatan dan pemulihan.
Ranger 1998 dalam Anggraini 2006 menemukan bahwa wanita kanker payudara mendapat dukungan dari sumber dukungan sosial seperti suami Partner,
orang tua, saudara ipar, anak-anak, teman-teman, para tetangga, teman kerja, para dokter, perawat, dan staf kesehatan lainnya. Dukungan sosial yang diperoleh dari
keluarga tersebut merupakan kenyamanan fisik dan psikologis pada pasien kanker payudara Sarason Pierce, 1991; Baron Byrne, 2000 dalam Anggraini, 2006.