4. Kemoterapi
Kanker merupakan pertumbuhan ganas yang disebabkan oleh kelainan gen- gen yang mengatur pembelahan sel. Kemoterapi berusaha mengadakan intervensi
di dalam berbagai fase pembelahan sel. Kelainan ini dimulai dengan penyimpangan pada tingkat gen, melewati penyimpangan di pembelahannya dan
meluas sampai mempengaruhi pertumbuhan pembelahan darah di tumor. Pada setiap fase pembelahan sel, kelainan dapat ditangani dengan berbagai kemoterapi
Jong, 2005. Penanganan kanker payudara membutuhkan komitmen jangka panjang
pasien untuk secara rutin kembali ke rumah sakit dalam beberapa bulan. Selain itu, pengobatan masih perlu dilakukan 5 sampai 10 tahun kemudian untuk
menurunkan risiko kanker muncul kembali. Dalam hal ini pasien kanker payudara harus patuh terhadap pengobatan kanker yaitu dengan mengikuti jadwal terapi
yang sudah ditetapkan dan disesuai dengan protokol pengobatan yang dipilih dalam bentuk beberapa siklus yang harus diikuti. Siklus pengobatan ini hendaknya
diikuti sampai tuntas tanpa terputus karena sel-sel kanker adalah sel yang sangat cepat mengalami perkembangan jauh melebihi sel-sel tubuh yang normal. Jika
proses pengobatannya tidak tuntas, sel-sel tersebut dapat berkembang lagi menjadi lebih banyak Deherba, 2011.
Pengobatan kanker payudara memberikan dampak negatif pada fisik maupun mental dan mempunyai pengaruh besar terhadap harga dirinya Heidrich
Wards, 1992; Watson, 1983; Cella Tross, 1986 dalam Lubis, 2009. Hal ini dapat dilihat bahwa pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi merasa
kesepian dan terisolasi, merasa tidak berguna lagi, penuh dengan perasaan takut apakah ia dapat sembuh atau tidak, merasa bahwa orang-orang terdekat makin
terasa jauh dan tidak mudah berbagi perasaan dengan orang lain. Telah diketahui bahwa seorang wanita mempunyai peranan sebagai pengasuh dan sebagai perawat
orang lain. Oleh karena itu, ketika menderita penyakit ini, ia harus melepaskan naluri tersebut dan kemudian ia berubah menjadi orang yang perlu dilayani atau
diperhatikan. Perubahan diri menjadi orang yang perlu dirawat dan diasuh orang lain, merupakan hal yang sangat berat karena ia menganggap dirinya lemah dan ia
menganggap kurang mampu mengurus diri sendiri Haryono, 2009 dalam Rachmawati, 2009.
Keadaan ini dapat menyebabkan penilaian negatif terhadap diri sendiri dan menjadi tidak percaya diri karena jadi bergantung kepada orang lain, merasa
menjadi beban bagi keluarga dan merasa tidak berguna. Akibat keadaan tersebut membuat pasien kanker payudara mempunyai harga diri rendah Tobias, 1995
dalam Lubis 2009.