Harga Diri Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan

Tabel 5.4 Analisa Hubungan Dukungan Keluarga dengan Pasien Kanker Payudara yang Menjalani Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan n=30 Variabel r P Dukungan Keluarga Harga Diri 0,403 0,027

2. Pembahasan

2.1 Dukungan Keluarga Pasien Kanker Payudara yang menjalani Kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan

Hasil analisa data dukungan keluarga pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan terhadap 30 responden, didapat bahwa 56,7 17 orang cukup mendapat dukungan keluarga, 36,7 11 orang mendapat dukungan baik dari keluarganya dan 6,7 2 orang kurang mendapat dukungan keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas dukungan keluarga cukup untuk pasien kanker payudara. Hasil penelitian ini didukung oleh Rachmawati 2009 dan Admin 2011 yang berpendapat bahwa peran keluarga sangat penting dalam perawatan pasien dimana keluarga berusaha meningkatkan semangat hidup dan komitmen pasien untuk tetap menjalani pengobatan terutama untuk pasien kanker payudara. Hal ini juga dinyatakan oleh House, Landis, Umberson 1988 dalam Sherbourne Stewart 1991 bahwa dukungan sosial keluarga dapat memberikan hasil yang positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan pada pasien kanker payudara. Hal yang sama dinyatakan oleh Admin 2011 bahwa dukungan positif yang diberikan keluarga dapat membuat pasien kanker payudara lebih kuat dalam melawan kanker tersebut. Dukungan yang baik dipengaruhi oleh dukungan dari orang yang sangat berarti. Menurut data demografi menyatakan bahwa 80 pasien dalam status menikah dan dukungan tersebut didapat dari suami dan anak mereka. Hal ini sesuai dengan pendapat Naufal 2011 bahwa penderita kanker payudara sangat membutuhkan dukungan dari orang yang paling dekat sebagai tempat mereka mendapatkan semangat, kasih sayang dan pengertian. Dukungan keluarga juga dipengaruhi oleh tingkat sosial ekonomi keluarga mengingat akan biaya untuk proses pengobatan Friedman, 1998. Menurut data demografi menyatakan bahwa 46,7 pasien mempunyai penghasilan antara Rp 1.000.000 sampai Rp 1.500.000. Beberapa pasien yang kurang mampu telah mendapat bantuan dana dari pemerintah, tetapi bantuan tersebut tidak dapat membantu secara penuh karena pasien masih membutuhkan dana lagi untuk perawatan di rumah. Oleh karena itu, penghasilan yang didapat oleh keluarga sangat membantu pasien ketika menjalani pengobatan. Dukungan keluarga dapat menurunkan tingkat kecemasan, rasa takut, dan depresi karena dukungan tersebut dapat meningkatkan kesehatan mental. Dukungan keluarga merupakan salah satu strategi koping keluarga yang sangat penting untuk mengatasi masalahnya Friedman, 1998. Dalam penelitian ini menyatakan bahwa dukungan keluarga baik karena keluarga memberikan dukungan informasi, dukungan motivasi, dukungan instrumental, dan dukungan emosional kepada pasien. Hal ini sesuai dengan pendapat Gotay Wilson 1998 dalam Katapodi 2002 bahwa dukungan keluarga dapat berupa dukungan informasi, dukungan motivasi, dukungan instrumental, dan dukungan emosional. Dukungan-dukungan tersebut akan sangat bermanfaat apabila diberikan pada