Kuesioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi meliputi kode responden, umur,
tingkat pendidikan, status pernikahan, status ekonomi, pekerjaan, lama pasien menderita penyakit, dan kemoterapi keberapa.
5.2 Kuesioner Harga Diri
Kuesioner harga diri bertujuan untuk mengetahui mengidentifikasi harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Kuesioner ini
dimodifikasi dari kuesioner sebelumnya yaitu “Self-Esteem Questionnaire” Rosenberg, 1965. Kuesioner harga diri pasien kanker payudara yang menjalani
kemoterapi terdiri 12 pertanyaan. Kuesioner penilaian menggunakan skala Likert yang seluruhnya merupakan pernyataan negatif. Pernyataan tersebut terdiri dari 3
pilihan jawaban yaitu tidak pernah TP bernilai 0, Jarang J bernilai 1, dan selalu S bernilai 2 dengan total skor 0-24. Semakin tinggi jumlah skor maka harga diri
pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi semakin rendah. Berdasarkan rumus statistik menurut Wahyuni 2009, p = rentang dibagi
banyak kelas dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 24 dan banyak kelas dibagi atas 3 kategori
kelas untuk harga diri, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 8. Dengan p = 8 dan nilai terendah 0 nol sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka
harga diri pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di RSUP H. Adam Malik Medan dikategorikan atas kelas sebagai berikut:
0 – 8 =
Harga Diri Tinggi 9 – 16
= Harga Diri Sedang
17 – 24 =
Harga Diri Rendah
5.3 Kuesioner Dukungan Keluarga
Kuesioner dukungan keluarga bertujuan untuk mengidentifikasi dukungan keluarga terhadap pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi. Kuesioner
ini dibuat sesuai dengan tinjauan pustaka. Kuesioner dukungan keluarga ini terdiri dari 16 pertanyaan, dimana masing-masing komponen dukungan keluarga terdiri
dari 4 pertanyaan yaitu dukungan informasional No 1-4, dukungan pengharapan No 5-8, dukungan instrumental No 9-12, dan dukungan emosional No 13-16.
Kuesioner penilaian menggunakan skala Likert yang seluruhnya merupakan pernyataan positif. Pernyataan tersebut memiliki 4 pilihan jawaban yaitu sangat
sering SS bernilai 4, sering S bernilai 3, Jarang J bernilai 2, dan tidak pernah TP berniai 1 dengan total skor 16 – 64. Semakin tinggi jumlah skor maka
dukungan keluarga pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi semakin tinggi.
Berdasarkan rumus statistik menurut Wahyuni 2009, p = rentang dibagi banyak kelas dimana p merupakan panjang kelas, dengan rentang nilai tertinggi
dikurangi nilai terendah yaitu sebesar 48 dan banyak kelas dibagi atas 3 kategori kelas untuk dukungan keluarga, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 16.
Dengan p = 16 dan nilai terendah 16 sebagai batas bawah kelas pertama, maka dukungan keluarga pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di
RSUP H. Adam Malik Medan dikategorikan kelas sebagai berikut: 16 – 32 =
Dukungan Keluarga Kurang 33 – 48 =
Dukungan Keluarga Cukup
49 – 64 =
Dukungan Keluarga Baik
6. Validitas dan Reliabilitas
6.1 Validitas
Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur Setiadi, 2007. Prinsip Validitas adalah pengukuran atau pengamatan yang berarti prinsip keandalan
instrumen dalam mengumpulkan data dan instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Nursalam, 2009. Untuk mendapatkan data yang relevan
dengan apa yang sedang diukur, instrumen pengumpulan data harus memiliki kemampuan untuk mengukur apa yang harus diukur Demsey, 2002. Validitas
yang dipakai pada instrumen penelitian ini adalah validitas isi. Untuk menguji validitas isi yaitu validitas berdasarkan tinjauan pustaka yang selanjutnya
dikonsultasikan kepada yang berkompeten dibidang tersebut Setiadi, 2007. Pada penelitian ini, kuesioner telah divalidasi oleh staf pengajar Departemen
Keperawatan Jiwa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan berstrata Magister Keperawatan Jiwa.
6.2 Reliabilitas
Tes reliabilitas merupakan indeks yang menjalani sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana
alat tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat ukur yang sama Notoadmojo, 2005. Uji reliabilitas dilakukan kepada 10
orang responden yang dirawat di RSUD. Dr. Pirngadi Medan yang memenuhi kriteria sampel, kemudian peneliti menilai responnya. Instrumen yang diuji yaitu
kuesioner harga diri 12 pertanyaan dan dukungan keluarga 16 pertanyaan.
Kedua kuesioner tersebut diuji reliabilitasnya dengan menggunakan uji reliabilitas internal dimana menganalisis datanya dari satu kali hasil pengetesan. Penilaian
pada kedua kuesioner dengan menggunakan komputerisasi dengan analisis Cronbach Alpa karena kedua kuesioner tersebut menggunakan skor dalam
rentangan tertentu Arikunto, 2010. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitas lebih dari 0,70 Polit Hungler, 1999. Berdasarkan uji reliabilitas
yang telah dilakukan diperoleh hasilnya, reliabel untuk kuesioner dukungan keluarga sebesar 0,955 dan reliabel untuk kuesioner harga diri sebesar 0,757
dengan demikian instrument layak digunakan.
7. Pengumpulan Data
Pada tahap awal peneliti mengirim izin pelaksana peneliti dari Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara ke RSUP H. Adam Malik Medan.
Setelah mendapatkan izin, peneliti melaksanakan pengumpulan data peneliti. Peneliti menentukan responden sesuai dengan kriteria yang telah dibuat
sebelumnya. Apabila peneliti telah menemukan responden, peneliti melakukan pendekatan. Setelah itu, peneliti menjelaskan pada responden tersebut tentang
tujuan, manfaat dan proses pengisian kuesioner, kemudian responden yang bersedia diminta untuk menandatangani surat persetujuan. Penelitian ini dilakukan
terlebih dahulu membuat kontrak dengan pasien, kemudian kuesioner diisi langsung oleh responden. Setelah semua kuesioner diisi, kemudian data
dikumpulkan untuk diolah.
8. Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap, dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan identitas
dan data responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi, kemudian data yang sesuai diberi kode coding untuk memudahkan peneliti dalam
melakukan tabulasi dan analisa data. Selanjutnya memasukkan entry data ke dalam komputer dan dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik
komputerisasi. Setelah semua tahap diselesaikan, dilanjutkan dengan analisa univariat dan bivariat.
Analisa univariat merupakan prosedur yang dilakukan untuk menganalisa data dari variabel yang bertujuan untuk mendeskripsikan suatu hasil penelitian
Polit Hunger, 1999. Pada penelitian ini, analisa data dengan metode statistik univariat akan digunakan untuk menganalisa data demografi kecuali untuk data
umur dan data kemoterapi keberapa, variabel independen yaitu dukungan keluarga dan variebel dependen yaitu harga diri. Analisa univariat ini akan ditampilkan
berupa distribusi frekuensi. Analisa bivariat merupakan analisa statistik yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel yaitu variabel independen dukungan keluarga dan variabel dependen harga diri. Melihat
hubungan tersebut digunakan uji korelasi Spearman yaitu uji korelasi non parametrik untuk menghubungkan dua data dengan skala ordinal. Nilai r
menginterpretasikan kekuatan hubungan. Jika nilai r berada pada level 0.80 – 1.00 baik plus ataupun minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang sangat
kuat, level 0.60 - 0.79 baik plus dan minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang kuat, level 0.40 - 0.59 baik plus atau minus menunjukkan adanya
derajat hubungan yang sedang, level 0,20-0.39 baik plus atau minus menunjukkan adanya derajat hubungan yang lemah dan level 0,00-0,19 baik plus
atau minus menunjukkan derajat hubungan yang sangat lemah Dahlan,2008. Menginterpretasikan nilai signifikansi p untuk uji satu arah, jika nilai p
kurang dari atau sama dengan nilai α 0.05 berarti hubungan yang signifikan.
Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesa alternatif Ha diterima dan dapat diinterpretasikan sebagai adanya hubungan dukungan keluarga dengan
harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi dan jika nilai p lebih dari nilai α 0.05 berarti hubungan yang tidak signifikan, maka hipotesa
alternatif Ha ditolak dan otomatis menerima hipotesa nol Ho. Hal ini dapat diinterpretasikan sebagai tidak terdapatnya hubungan dukungan keluarga dengan
harga diri pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi Dempsey, 2002.