Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri

meningkatkan harga diri. Sebaliknya kehilangan kasih sayang, dijauhi oleh teman- teman dan penginaan akan menurunkan harga diri.

1.3 Gangguan Harga Diri

Gangguan harga diri adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya pecaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan Keliat, 1998. Gangguan harga diri ada dua macam yaitu harga diri rendah situasional dan harga diri rendah kronik Carpenito, 2001 dalam Purba dkk, 2010. Gangguan harga diri yang disebut sebagai harga diri rendah dapat terjadi secara: 1.3.1 Situasional Harga diri rendah yang terjadi karena trauma secara tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba- tiba. Gangguan pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena privacy yang kurang diperhatikan, misalnya: pemeriksaan fisik yang sembarangan. Selain itu, harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat sakit penyakit serta perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan. Kondisi ini banyak ditemukan pada pasien gangguan fisik. 1.3.2 Kronik Harga diri rendah yang terjadi karena perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama ketika sebelum sakit dirawat. Pasien ini mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negate terhadap dirinya. Kondisi ini yang mengakibatkan respons yang maladaptif. Kondisi ini dapat ditemukan pada pasien gangguan fisik yang kronis atau pada pasien gangguan jiwa. Faktor predisposisi gangguan harga diri menurut Suliswati,dkk 2005 dalam Purba, dkk 2010 yaitu: Penolakan dari orang lain, kurang penghargaan, pola asuh yang salah: terlalu dilarang, terlalu dikontrol, terlalu dituruti, terlalu dituntut dan tidak konsisten, persaingan antar saudara, kesalahan dan kegagalan yang berulang dan tidak mampu mencapai standar yang ditentukan. Menurut Purba, dkk 2010 tanda dan gejala harga diri rendah yang dapat dikaji: 1 perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan akibat tindakan terhadap penyakit misalnya: malu dan sedih karena rambut jadi botak setelah mendapat terapi sinar pada kanker. 2 rasa bersalah terhadap diri sendiri, misalnya: “ ini tidak akan terjadi jika saya segera ke rumah sakit,” menyalahkan mengejek dan mengkritik diri sendiri. 3 merendahkan martabat, contohnya: “ saya tidak bisa”, “saya tidak mampu”, “saya merasa tidak berguna”, “saya sangat jelek”, saya orang bodoh dan tidak tahu apa-apa”, serta “saya tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar”. 4 gangguan hubungan sosial, seperti menarik diri dimana pasien tidak ingin bertemu dengan orang lain, lebih suka sendiri. 5 percaya diri kurang dimana pasien sukar mengambil keputusan, misalnya tentang memilih alternatif tindakan. 6 mencederai diri dimana harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin pasien ingin mengakhiri kehidupan.