1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Diri
Dalam Lubis 2009 perkembangan harga diri dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu jenis kelamin dimana adanya keterkaitan yang erat antara jenis
kelamin dengan harga diri misalnya seorang wanita selalu menganggap dirinya lebih rendah daripada pria. 2 faktor sosial ekonomi juga berpengaruh dimana
status sosial ekonomi seseorang dapat mempengaruhi tahap harga diri. 3 faktor usia dimana harga diri seseorang mengalami perubahan sesuai dengan
perkembangan usianya. 4 lingkungan keluarga dimana harga diri ialah orangtua yang sering merendahkan atau memberikan hukuman dan larangan tanpa alasan
yang boleh diterima dan wajar akan menyebabkan anak merasa tidak dihargai. 5 kondisi fisik dimana individu yang memiliki ukuran bentuk dan kekuatan tubuh
yang kurang dibandingkan dengan orang lain akan cenderung mempunyai harga diri yang rendah. 6 faktor psikologi individu dimana psikologis individu yang
turut menentukan pembentukan harga diri seseorang. Keadaan psikologi yang dimaksud adalah konsep kesuksesan dan kegagalan. Kesuksesan dapat
memberikan arti yang berbeda bagi setiap individu, namun tetap memberikan pengaruh pada peningkatan harga diri. 7 lingkungan sosial dimana terbentuknya
harga diri diperoleh dari interaksi individu dengan lingkungannya, penerimaan, penghargaan serta perlakuan orang lain terhadap individu yang bersangkutan.
Pengalaman bergaul dan berinteraksi akan memberikan gambaran baik dari segi fisik maupun mental melalui sikap dan respon orang lain terhadap dirinya Klass
Hodge, 1978 dalam Lubis, 2009. Buss 1978 dalam Lubis 2009 menegaskan bahwa pengalaman keberhasilan, persahabatan, dan kematangan akan
meningkatkan harga diri. Sebaliknya kehilangan kasih sayang, dijauhi oleh teman- teman dan penginaan akan menurunkan harga diri.
1.3 Gangguan Harga Diri
Gangguan harga diri adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya pecaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan Keliat, 1998.
Gangguan harga diri ada dua macam yaitu harga diri rendah situasional dan harga diri rendah kronik Carpenito, 2001 dalam Purba dkk, 2010. Gangguan harga diri
yang disebut sebagai harga diri rendah dapat terjadi secara: 1.3.1 Situasional
Harga diri rendah yang terjadi karena trauma secara tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja,
perasaan malu karena sesuatu korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara tiba- tiba. Gangguan pada pasien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena
privacy yang kurang diperhatikan, misalnya: pemeriksaan fisik yang sembarangan. Selain itu, harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang
tidak tercapai karena dirawat sakit penyakit serta perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa
penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan. Kondisi ini banyak ditemukan pada pasien gangguan fisik.
1.3.2 Kronik Harga diri rendah yang terjadi karena perasaan negatif terhadap diri telah
berlangsung lama ketika sebelum sakit dirawat. Pasien ini mempunyai cara berfikir yang negatif. Kejadian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negate