Pengertian Rumah Sakit Islam Karakteristik Rumah Sakit Islam www.anneahira.com

commit to user 28

8. Rumah Sakit Islam

a. Pengertian Rumah Sakit Islam

Menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Keberadaan rumah sakit Islam bukanlah sebuah konsep yang baru. Rumah sakit Islam telah ada sejak masa kekhalifahan Harun Al Rasyid 786 - 809 M di Bahgdad, Irak. Pada masa itulah rumah sakit Islam pertma kali didirikan kemudian disusul olah rumah sakit Islam lainnya. Rumah sakit Islam merupakan rumah sakit yang diselenggarakan berdasarkan ajaran Islam. Pelaksanaan rumah sakit Islam tidak hanya sekedar pemberian nama-nama Islam pada rumah sakit atau pun ruangannya. Selain manajemennya yang mewajibkan pengenaan pakaian yang sesuai syarah bagi karyawannya, tetapi pelaksanaan rumah sakit Islam mempunyai makna yang luas dengan melaksanakan ajaran Islam mulai sejak rumah sakit Islam itu didirikan sampai dengan pelaksanaannya Suwardi, 2006.

b. Karakteristik Rumah Sakit Islam www.anneahira.com

1. Melayani semua orang tanpa membeda-bedakan latar belakang, termasuk latar belakang agama. Rumah sakit Islam melayani pasien dengan latar belakang apa pun, meskipun pasien tersebut bukan beragama Islam. commit to user 29 2. Memisahkan pasien perempuan dan laki-laki. Pada rumah sakit Islam antara pasien perempuan dan laki-laki dipisah ditempatkan dalam ruang yang terpisah baik rawat jalan maupun rawat inap. 3. Pasien perempuan dirawat oleh perawat perempuan, sementara pasien laki-laki dirawat oleh perawat laki-laki. Perawat merupakan tenaga medis yang paling sering berhubungan dengan paien sehingga dilakukan pemisahan, yaitu perawat perempuan menangani pasien perempuan dan pasien laki-laki menangani pasien laki-laki. 4. Menyediakan fasilitas shalat, termasuk air bersih untuk berwudhu. Pada rumah sakit Islam telah suatu keharusan bahwa dalam pemberian fasilitas ibadah harus memadai terutama untuk keperluan ibadah. Selain itu terdapat rohaniawan yang bertugas memberikan doa-doa dan adanya pengajian rutin. 5. Menerapkan seleksi ketat dalam pengadaan dokter. Seleksi yang ketat terhadap calon dokter sangat penting supaya dokter yang diperoleh benar-benar dokter yang berkualitas. commit to user 30 6. Menjadi tempat belajar mengenai ilmu kesehatan dan kedokteran. Selain memberikan pelayanan terhadap pasien, rumah sakit Islam juga memberikan pelayanan pendidikan mengenai kesehatan dan kedokteran. 7. Tidak mematok biaya. Dana rumah sakit Islam berasal dari dana wakaf sehingga penggunaannya pun diperuntukkan bagi masyarakat secara maksimal.

B. Peneliti Terdahulu

Lestari 2008 melakukan penelitian mengenai pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja manajerial pada perusahaan swasta. Sampel dalam penelitian tersebut adalah manajer perusahaan. Variabel yang digunakan adalah balanced scorecard dan kinerja manajerial. Variabel balanced scorecard meliputi empat perspektif yaitu keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Variabel kinerja manajerial diwakili oleh sikap manajer, persepsi manajer, motivasi manajer, dan aktualisasi sikap manajer. Hasil dari penelitian tersebut menyebautkan bahwa balanced scorecard mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Greatbank dan Tapp 2007 melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan balanced scorecard pada instansi pemerintah. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan analisis dokumen untuk

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

ANALISA KEMUNGKINAN PENERAPAN PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT ISLAM KUSTATI SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

0 5 132

BAB 1 Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat se-Eks Karesidenan Surakarta).

0 3 10

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat se-Eks Karesidenan Surakarta).

0 22 4

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

PENDAHULUAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Keefektifan Anggaran Partisipatif Dalam Peningkatan Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta).

0 1 7

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SE-KARESIDENAN SURAKARTA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Se Eks-Karesidenan Surakarta).

0 0 9

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 7

PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 0 8

Perbandingan kinerja dengan pendekatan balanced scorecard pada rumah sakit se-eks karesidenan Surakarta ab

0 1 75