Penilaian Kinerja Hubungan Penerapan Balanced Scorecard dengan Kinerja Manajer

commit to user 18 a. Perencaan kinerja yang akan dicapai oleh perusahaan, b. Penerapan peran dan kompetensi inti personel, c. Pendesainan sistem pengharagaan berbasis kinerja, d. Penilaian dan penilaian kinerja personel, e. Pendistribusian penghargaan berbasis hasil penilaian dan penilaian kinerja personel.

e. Balanced Scorecard pada Rumah Sakit

Balanced scorecard pada rumah sakit masih dalam masa pertumbuhan Rahmawati, 2010. Silva dan Prochnik 2005 melakukan survei tentang tantangan dalam menerapkan balanced scorecard di rumah sakit. Romel 2005 melakukan studi kasus tentang pengukuran kinerja suatu rumah sakit dengan menggunakan balanced scorecard dan menyatakan bahwa apabila diukur dengan menggunakan balanced scorecard, kinerja rumah sakit tersebut telah baik. Penelitian lain tentang balanced scorecard di rumah sakit antara lain telah dilakukan oleh Tamtama 2006, Frenny 2009, Romel 2005, Nimphar 2008, Silva dan Prochnik 2005, Chen et al 2006, Suprapto dkk 2009, dan Rahmawati 2010.

3. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja menurut Mulyadi 2007 adalah “penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran strategik, standar, dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.” commit to user 19 Tujuan Penilaian Kinerja menurut Robbins 1999 adalah sebagai berikut: a. penilaian kinerja digunakan sebagai pengambilan keputusan personalia secara umum, b. penilaian kinerja memberikan penjelasan tentang pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan oleh perusahaan, c. penilaian kinerja dapat dijadikan sebagai kriteria dalam seleksi dan pengembangan karyawan, d. penilaian kinerja dapat dijadikan sebagi umpan balik sebagai pendangan tentang kinerja yang telah dilakukan, e. penialain kinerja dapat dijadikan sebagi dasar dalam memberikan penghargaan, Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk mengevaluasi tindakan dari masing-masing personel berdasarkan tujuan yang diinginkan oleh perusahaan. Kinerja dapat diukur dengan melihat apakah tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan telah tercapai. Menurut Mulyadi 2007 manfaat penilaian kinerja bagi perusahan adalah sebagai berikut: a. mengelola operasi perusahaan dengan efektif dan efisien melalui pemberian motivasi kepada personel secara maksimal, b. membantu pengambilan keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan penghargaan personel, commit to user 20 c. mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan denagn personel mulai dari kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel sampai pada kreteria sleksi dan evaluasi, d. menyediakan dasar pendistribusian penghargaan,

4. Kinerja Manajer

a. Definisi Kinerja

Kinerja menurut Muyadi 2007 adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran startegis yang diterapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan. Jadi dapat dikatakan sebagai hasil dari tindakan atau pelaksanaan kerja individu dalam menjalankan tugasnya di suatu perusahaan.

b. Kinerja Manajer

Robbins 1999 menyatakan bahwa manajer adalah seorang anggota organisasi yang memadukan dan mengkoordinasikan pekerjaan orang-orang lain. Tingkatan manajer dapat dibagi menjadi tiga Robbins, 1999, yaitu sebagai beikut ini. a. Manajer lini pertama, yaitu tingakatan manajer tingkat paling rendah yang biasanya disebut penyelia. b. Manajer menengah, yaitu tingkatan manajer yang mencakup semua tingkatan antara manajer tingkat lini pertama sampai manajer puncak. commit to user 21 c. Manajer puncak, yaitu penanggung jawab atas pengambilan keputusan seluruh organisasi tersebut. Dari definisi kinerja dan manajer di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja manajerial merupakan hasil kerja atau tindakan individu dalam tingkatan manajer-manajer atau manajerial.

5. Hubungan Penerapan Balanced Scorecard dengan Kinerja Manajer

Pengukuran kinerja terdahulu dengan sekarang telah mengalami perubahan. Pengukuran kinerja sekarang tidak hanya memperhatikan ukuran kinerja keuangan saja. Pengukuran kinerja dengan hanya menggunakan kinerja keuangan dirasakan mempunyai banyak kelemahan. Selain hanya untuk jangka pendek, pengukuran hanya dengan menggunakan kinerja keuangan juga menimbulkan adanya ketidakselaran dengan tujuan perusahaan. Munculnya sistem pengukuran kinerja denagn konsep balanced scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton telah membawa banyaj manfaat bagi perusahaan. Pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard dinilai lebih baik karena mengikutsertakan faktor lain selain keuangan, seperti proses bisnis internal, pelanggan, dan inovasi. Dengan menggunakan balanced scorecard maka para manajer akan lebih dapat menilai kinerjanya dengan tepat dalam berbagai perspektif yang ada di balanced scorecard. Kelebihan tersebut membuat commit to user 22 kinerja manajer semakin membaik karena mereka lebih mudah mengukur kinerjanya.

6. Kelembagaan Syariah

Dokumen yang terkait

Analisis Kinerja Manajemen Melalui Pendekatan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Haji Medan

3 106 72

ANALISA KEMUNGKINAN PENERAPAN PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT ISLAM KUSTATI SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD

0 5 132

BAB 1 Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat se-Eks Karesidenan Surakarta).

0 3 10

DAFTAR PUSTAKA Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Sistem Pengendalian Manajemen, dan Desentralisasi terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat se-Eks Karesidenan Surakarta).

0 22 4

ANALISA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA Analisa Metode Balanced Scorecard Sebagai Pengukuran Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Pku Muhammadiyah Surakarta).

0 3 18

PENDAHULUAN Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Keefektifan Anggaran Partisipatif Dalam Peningkatan Kinerja Manajerial (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Umum Daerah Di Wilayah Eks Karesidenan Surakarta).

0 1 7

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SE-KARESIDENAN SURAKARTA (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Se Eks-Karesidenan Surakarta).

0 0 9

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 7

PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.

0 0 8

Perbandingan kinerja dengan pendekatan balanced scorecard pada rumah sakit se-eks karesidenan Surakarta ab

0 1 75