Motivasi Belajar Tinjauan Pustaka 1. Prestasi Belajar Matematika

commit to user 41 2 Adanya pengakuan atas perbedaan individual. Siswa yang kurang pandai dapat mengulang-ulang bagian yang sulit sedang siswa yang pandai dapat belajar lebih cepat. 3 Adanya tujuan yang jelas. Tujuan ini penting bagi guru maupun siswa untuk mengarahkan proses belajarmengajar. 4 Pemakaian berbagai macam media dapat digunakan untuk memudahkan siswa dalam belajar. 5 Partisipasi secara aktif. 6 Adanya asosiasi, struktur dan urutan pengetahuan. 7 Adanya reinforcement langsung terhadap respon siswa. Hal ini terwujud dalam lembar kerja yang dilengkapi kunci jawaban. 8 Adanya evaluasi. Terhadap hasil belajar siswa setiap akhir modul, para siswa dievaluasi mengenai penguasaan bahan dalam modul tersebut. Siswa yang telah memenuhi kriteria tertentu yaitu 75 menguasai bahan dapat dapat melanjutkan ke modul berikutnya. Siswa yang belum memenuhi kriteria 75 menguasai harus mengulang modul itu atau mengerjakan modul ulangan remedial.

8. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar Motivasi belajar sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Menurut Ngalim Purwanto 2006: 71 “Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu”. Sedangkan Jansen 2009 : 146 mendefinisikan motivasi sebagai berikut “motivation is a motivee.g., a wish, intention, or drive to engage in a specific activity. Motivation can be achieved through interactions of multiple values, beliefs, and goals ”. Menurutnya motivasi didefinisikan sebagai suatu motif seperti keinginan, hasrat, maksud maupun dorongan untuk ikut serta dalam aktifitas tertentu. Sedangkan menurut Sardiman A.M. 2001: 75 “Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan commit to user 42 kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai”. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan dari dalam diri ataupun dari luar diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar mengajar sehingga tujuan yang diinginkan dapat tercapai. b. Fungsi Motivasi Belajar Orang melakukan sesuatu tentunya didorong oleh keinginan dalam dirinya. Misalnya seorang siswa belajar karena ingin mendapat nilai yang bagus. Motivasi merupakan pendorong bagi perbuatan seseorang yang menyangkut soal “mengapa” dan “apa tujuannya” berbuat demikian. Dalam proses belajar, keterlibatan kejiwaan sangat menentukan. Fungsi motivasi menurut Ngalim Purwanto 2006: 70 adalah sebagai berikut: 1 Mendorong manusia untuk berbuat dan bertindak. Motif sebagai penggerak atau motor yang memberikan energi kekuatan kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas. 2 Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita –cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. 3 Menyeleksi perbuatan. Artinya menentukan perbuatan–perbuatan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu. Ames, dkk dalam Daeryong Seo 2009: 193 berpendapat bahwa “Students motivation is an important quality that pervades all aspects of academic behaviors in classroom. Students who are motivated to learn are more aware of their abilities, display a greater interest in class task, enggage in effortful learning, persist at difficult tasks and employe effective learning strategies. When students do not have high achievement motivation, however, their academic behaviors and educational outcomes suffer ” Inti dari pernyataan tersebut yaitu pemberian motivasi belajar kepada siswa dapat membuat mereka lebih peduli terhadap kemampuan mereka sehingga mereka menunjukkan minat dan perhatian yang lebih besar dalam tugas-tugas kelas, mau ikut serta dalam pembelajaran dengan usaha yang tinggi, tangguh terhadap kesulitan serta menggunakan strategi pembelajaran efektif. Adapun siswa yang tidak memiliki motivasi berprestasi menunjukkan perilaku akademis dan prestasinya buruk. Dengan demikian, seseorang melakukan suatu usaha didasari commit to user 43 oleh adanya motivasi. Siswa dengan motivasi yang tinggi dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik. Dengan adanya usaha yang tekun dan didasari motivasi, maka seseorang akan belajar dan melahirkan prestasi yang baik. c. Bentuk – Bentuk Pemberian Motivasi di Sekolah Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi sangat diperlukan. Adapun bentuk –bentuk pemberian motivasi di sekolah menurut Sardiman A.M. 2001: 91- 94 yaitu: 1 Memberi angka; angka sebagai simbol dari hasil kegiatan belajar. Keinginan memperoleh angka yang baik bagi siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. 2 Hadiah; hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Hadiah untuk suatu pekerjaan belum tentu menarik bagi seseorang yang tidak senang pada pekerjaan tersebut. 3 Saingan atau kompetisi; Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan baik individu atau kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 4 Ego involvement; Menumbuhkan kesadaran pada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras mempertahankan harga diri. 5 Memberi ulangan; siswa akan belajar lebih giat kalau mengetahui akan ada ulangan. Memberikan ulangan juga sarana motivasi akan tetapi jangan terlalu sering karena akan terasa membosankan. 6 Mengetahui hasil; dengan mengetahui hasil, apalagi kalau terjadi kemajuan akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. 7 Pujian; pujian adalah bentuk reinforcement yang positif sekaligus merupakan motivasi yang baik. 8 Hukuman; hukuman adalah bentuk reinforcement yang negatif akan tetapi kalau diberikan secara tepat akan bisa menjadi alat motivasi. 9 Hasrat untuk belajar; hasrat untuk belajar berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. commit to user 44 10 Minat; minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar akan berjalan lancar kalau ada minat dari siswa untuk belajar. 11 Tujuan yang diakui; rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. d. Ciri–Ciri Motivasi Belajar Menurut Sardiman A.M. 2001: 83 seseorang yang termotivasi akan mempunyai ciri –ciri sebagai berikut: 1 Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama dan tidak berhenti sebelum selesai. 2 Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. 3 Ingin mendalami bahan dan bidang pengetahuan yang diberikan. 4 Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan prestasinya. 5 Menunjukkan minat terhadap bermacam–macam masalah orang dewasa. 6 Senang dan rajin belajar, penuh semangat serta cepat bosan dengan tugas –tugas rutin. 7 Dapat mempertahankan pendapat–pendapatnya kalau sudah yakin sesuatu tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya tersebut. 8 Mengerjakan tujuan–tujuan jangka panjang dapat menunda pemuasan kebutuhan sesaat yang ingin dicapai kemudian. 9 Senang mencari dan memecahkan masalah. 10 Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi.

B. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR PESERTA

0 6 154

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari Kemampuan Komunikasi Matematis Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STA

0 2 10

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17

EKSPERIMEN PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN Eksperimen Penerapan Pembelajaran Matematika dengan Model Student Teams Achievement Division (STAD) dan Jigsaw Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau dari

0 2 23

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) POKOK BAHASAN LINGKARAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL.

0 0 11