commit to user 47
yang semula penyampaian materi oleh guru diganti dengan penyelesaian lembar kegiatan siswa pada modul secara kelompok. Sebelumnya guru menanyakan
apakah ada yang kurang jelas dari apa yang telah dipelajari dalam modul. Guru memberikan keterangan terkait dengan ketidakjelasan siswa tersebut. Selanjutnya
siswa diarahkan untuk lebih memahami materi melalui diskusi kelompok. Langkah ketiga berupa kegiatan kelompok dengan diberi lembar kerja
siswa. Lembar kerja yang diberikan ini adalah lembar kerja yang sudah tersedia dalam modul. Jadi, tidak disusun secara terpisah. Selama kegiatan diskusi
berlangsung guru membimbing kelompok untuk bekerja dan belajar. Guru berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Ketika suatu kelompok telah
menyelesaikan tugas, guru memberikan kunci lembar kegiatan siswa dan lembar kerja siswa sebagai bentuk umpan balik. Dengan kunci jawaban tersebut setiap
kelompok dapat mengoreksi jawaban serta memperbaikinya. Jadi, penggunaan modul pada model pembelajaran ini terbatas pada upaya pemahaman materi
melalui penyelesaian lembar kerja siswa yang sudah tercantum dalam modul. Langkah pembelajaran selanjutnya sama seperti pembelajaran STAD yaitu
pemberian kuis sebagai bentuk evaluasi dan penghargaan. Dengan setting model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang
dimodifikasi ini memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang banyak dengan cara membangun pengetahuan awal melalui modul selanjutnya
dikuatkan dengan diskusi di kelas. Hal ini tentunya dapat menunjang pemahaman siswa terhadap materi menjadi lebih baik dari pada saat mereka diberi model
konvensional. Dengan pemahaman yang baik tersebut memungkinkan siswa memperoleh prestasi belajar yang baik pula. Dengan demikian, penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi diduga menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik dari pada model pembelajaran konvensional.
2. Kaitan Motivasi Belajar Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa
Pada dasarnya untuk menyampaikan pelajaran di setiap pembelajaran diperlukan upaya untuk membangkitkan motivasi belajar siswa. Proses belajar
commit to user 48
yang disertai motivasi belajar bagi siswa akan terasa menyenangkan. Apabila pada diri siswa terdapat motivasi belajar maka siswa akan mau berbuat dan melakukan
serangkaian aktivitas dalam belajar. Siswa yang aktif mengikuti pelajaran tentunya dapat lebih memahami materi yang disampaikan guru. Dengan
pemahaman materi yang baik tentunya siswa tersebut dapat memberikan hasil belajar yang baik sehingga prestasi yang diraih pun baik.
Siswa dengan motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah akan berbeda dalam cara belajarnya dan mengalami berbagai aktifitas belajar yang berbeda
pula. Dengan ditunjang motivasi belajar yang tinggi, keaktifan siswa tersebut dalam belajar akan tetap tinggi dibandingkan dengan siswa dengan motivasi
belajar yang sedang dan rendah. Hal ini selanjutnya diduga akan berpengaruh pada prestasi belajar yang diraih. Siswa dengan motivasi belajar tinggi akan lebih
baik prestasi belajarnya dibandingkan dengan siswa dengan motivasi belajar sedang dan rendah.
3. Kaitan Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar Matematika terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa.
Berdasarkan uraian diatas, ternyata model pembelajaran dan motivasi belajar siswa adalah faktor penting yang harus diperhatikan oleh guru dalam
proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi sangat menuntut motivasi belajar siswa karena siswa mengkonstruksi
pengetahuan mereka sendiri melalui interaksi dengan temannya berbekal pengetahuan yang diperoleh dari modul. Pengetahuan bukanlah sesuatu hal yang
sudah jadi tetapi merupakan suatu proses yang berkembang secara terus menerus dan dalam proses inilah motivasi siswa berupa sikap yang selalu ingin tahu sangat
berperan dalam perkembangan pengetahuannya. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi ini faktor motivasi sangat diperhatikan.
Wujud motivasi tersebut adalah upaya menumbuhkan motivasi di awal pembelajaran serta pemberian penghargaan bagi tim yang berhasil mencapai
kriteria tertentu.
commit to user 49
Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi jika diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi akan memperoleh prestasi belajar yang
tidak berbeda secara signifikan dengan siswa yang memiliki motivasi tinggi jika diberi model pembelajaran konvensional, sebab siswa dengan motivasi tinggi
memiliki rasa ingin tahu yang besar. Di samping itu, siswa tersebut akan bersungguh-sungguh dan senang hati mau melakukan serangkaian aktifitas belajar
dalam setiap pembelajaran dengan kesadaran sendiri, baik dengan model pembelajaran konvensional maupun model pembelajaran kooperatif tipe STAD
yang dimodifikasi. Dengan rasa ingin tahu dan semangat belajar yang tinggi maka siswa tersebut akan belajar dengan sungguh-sungguh sehingga lebih mudah
memahami materi dan prestasi yang diraih tetap tinggi dan sama baik saat diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi maupun model
pembelajaran konvensional. Siswa yang memiliki motivasi belajar sedang dan rendah diduga kurang
tertarik dan kurang bersungguh-sungguh mengikuti pelajaran. Mereka kurang memahami materi karena tidak menyiapkan materi sebelum pembelajaran dan
sangat bergantung pada guru sebagai sumber belajar. Dengan diberikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi mereka diajak untuk
terlibat langsung dalam pembelajaran dengan mempersiapkan materi terlebih dahulu melalui membaca modul dan mengerjakan lembar penilaian sehingga
mereka memiliki pengetahuan awal yang memadai sebagai bekal diskusi. Di samping itu, dengan adanya sistem penilaian tim mereka akan lebih
termotivasi untuk belajar lebih keras agar dapat memberikan kontribusi pada kelompok. Mereka diajak untuk bersungguh-sungguh dalam pembelajaran agar
pemahaman materi mereka lebih baik dan dapat meraih prestasi yang lebih baik. Keberhasilan mereka akan berpengaruh pada keberhasilan tim. Tanggung jawab
inilah yang diduga akan semakin memotivasi mereka untuk belajar dengan serius. Dalam setting pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi ini, siswa
dengan pemahaman materi yang baik dalam hal ini siswa dengan motivasi belajar tinggi dapat membantu kesulitan pemahaman yang dialami siswa dengan motivasi
belajar sedang maupun rendah. Dengan demikian, siswa dengan motivasi sedang
commit to user 50
dan rendah lebih leluasa untuk bertanya dan mendapat penjelasan yang mendukung pemahaman mereka. Jadi, siswa dengan motivasi belajar sedang dan
rendah jika diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang dimodifikasi akan memperoleh prestasi belajar yang lebih baik dari pada jika mereka diberi
model pembelajaran konvensional.
C. Hipotesis