commit to user 35
pembelajaran lebih lanjut dan setelah diadakan kuis, maka hasil kuis masing- masing individu dapat dijadikan skor awal.
4. Model Pembelajaran Konvensional
Konvensional berasal dari kata konvensi yang berarti pemufakatan umum atau kebiasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1996: 459,
konvensional adalah tradisional. Sedangkan tradisional sendiri berarti sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegang teguh norma dan adat
kebiasaan yang ada secara turun temurun. Berdasarkan pengertian diatas, model pembelajaran konvensional dapat
diartikan sebagai model pembelajaran yang sering digunakan di sekolah biasanya dalam bentuk pembelajaran langsung. Dalam model pembelajaran ini guru
memegang peran yang dominan. Guru menyampaikan materi pelajaran secara terstruktur dengan harapan apa yang disampaikan dapat dikuasai siswa dengan
baik. Fokus utama model pembelajaran ini adalah kemampuan kognitif. Pembelajaran langsung menurut Kardi dalam Trianto 2007: 30 dapat berbentuk
ceramah, demonstrasi, pelatihan atau praktek. Pengajaran langsung digunakan untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru
kepada siswa. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
konvensional dalam hal ini model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran secara klasikal dengan metode mengajar yang biasa dilakukan oleh
guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada sejumlah siswa. Pembelajaran klasikal sendiri diartikan sebagai pembelajaran yang disampaikan kepada
sejumlah siswa tertentu secara serentak pada waktu dan tempat yang sama dengan ceramah untuk menjelaskan materi, dilanjutkan metode tanya jawab dan pada
akhir pembelajaran guru memberikan tugas untuk diselesaikan siswa. Dalam sistem pembelajaran klasikal, siswa cenderung pasif, kurang mempunyai
kesempatan dalam mengembangkan kreativitas dan inisiatif, karena proses pembelajaran lebih banyak didominasi oleh guru. Dalam mengajar guru langsung
commit to user 36
membuktikan dalil dan menurunkan rumus. Guru memberikan contoh soal dan dikerjakan pula oleh guru sendiri. Sementara itu siswa hanya pasif.
Menurut Kardi dan Nur dalam Triyanto 2008: 31 sintaks model pembelajaran langsung meliputi:
a. Fase 1, menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran khususTPK, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar.
b. Fase 2, mendemonstrasikan pengetahuan dan ketrampilan
Guru mendemonstrasikan ketrampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap.
c. Fase 3, membimbing pelatihan
Guru merencanakan dan membimbing pelatihan awal d.
Fase 4, mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan
memberikan umpan balik. e.
Fase 5, memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan dengan
perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari.
5. Metode Mengajar